Oleh: Komsiyah S
Dok foto dari ndalem almarhum mbah KH NUR MIFTAH Sawentar Kanigoro Blitar.
Kata SABAR, NGALAH NRIMAN LOMAN yang tertuang dalam bingkai foto diatas menurut saya dapat digolongkan dalam sebuah ungkapan ""PITUTUR LUHUR"". kumpulan pitutur luhut ini terbingkai dalam sebuah pigora yang dipajang di ruan tamu ndalemipun almarhum mbah KH NUR MIFTAH Yang masa sugengnya sebagai pengasuh pondok Pesanten ROUDLOTUL HANAN, Sawentar Kanigoro Blitar,
MBah KH. Nur Miftah juga dikenal dengan nama KH. SHOLIHI yang juga medapat gelar sebagal Kiyai Seribu Masjid karena masa sugengnya beliau adalah kyai yang turut membidani berdrinya banyak masjid termasuk masjid baiturrohman Jati Pandansari di desa asalku.
Pndok Pesatren Roudlotul Hanan yang sekarang dalam pengasuhan K. Ahmad Mudlofi Ismail bin KH Ali Mustaqim yang aslinya dari Ds. Jati Pandansari Ngunut Tulungagung yang dulu masa belajar di Madrasah Ibtidaiyah teman sekelasku. Dan abahnya gus Dofi adalah guru dan kiyai di desa saya.
Dulu KH ali Mustaqim sering mengajak kita untuk mengikuti kegiatan di pondok pesantren Roudlotul Hanan ini dan yang rutin selapan sekali setiap jum'at legi yaitu istighosah dan amalan S. Al Waqiah yang jamaahnya ribuan orang.
Jadi hubungan antara KH. Ali Mustaqim dan masyarakat Jati dengan KH. NUR MIFTAH/KH SOLIHI sudah terjalin lama sekitar tahun 1990 an dan hubungan ini semakin erat karena dua putri dari mbah KH. NUR MIFTAH ini menjadi menantunya mbah KH. ALI MUSTAKIM dan mbah KH. SAHID yang juga masih saudara.
Bisa dikatakan kita masarakat jati adalah santrinya mbah KH Ali Mustakim dan sekaligus mbah KH nur Miftah, dan hubungan nyantri ini Alhamdulillah masih terus istiqomah terlebih yainya sekarang adalah Gus Dofi yang nama lengkapnya Ahmad Mudlofi Ismail yang merupakan teman sekelas saya waktu MI.
.Hubungan silaturrohim gus Dofi dengan kita-kita teman masa kecil masih terjalin erat dengan terbentuknya grup WA, beliau sebagai teman sekaligus guru kita. Foto pituturluhur diatas kita ambil saat kita dan teman teman sowan waktu beliau pulang umroh.
Kembali ke Pitutur luhur pertama sabar dari bahasa Arab sobaro yasburu yang artinya menahan. Dan secara istilah abar adalah menahan diri dari segala macam bentuk kesulitan ,kesedihan dan menahan diri dalam menghadapi suatu yang tidak disukai atau dibenci.
Sabar juga dimaknai tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak putus asa dan tidak patah hati). Terkait dengan sabar kita sering mendapati kata kata lain yaitu " tabah " yang berarti menerima cobaan, derita, tenang, tidak tergesa-gesa.
Menurut sukino dalam jurnal ""Konsep sabar dalam Alquran dan kontektualisasinya dalam tujuan hidupmanusia" sabar :Menahan diri dari dari sifat kegundahan dan rasa emosi, kemudian menahan lisan dari keluh kesah, serta menahan anggota tubuh dari perbuatan yang tidak terarah.
Menurut beliau konsep sabar yang perlu diterapkan dalam kehidupan manusia yaitu: sabar dalam beribadah, sabar ketika menghadapi musibah, sabar terhadap tipu daya dunia, sabar mengendalikan diri supaya jangan melakukan maksiat dan sabar dalam berjuang.
Pitutur luhur kedua Ngalah yang bisa diartikan rela berkorban untuk orang lain demi kebaikan bersama, tidak egois dan tidak menang sendiri.
Ngalah belum tentu kalah tapi suatu sikap yang diambil untuk menyenangkan orang lain atau sikap diam untuk menghindari suatu konflik . Mengalah dilakukan untuk meraih tujuan yang lebih baik (luhur).
Menurut achmad Sri Wintala (2016:55) mengalah dilakukan tiak dalam segala situasi namun dalam rangjka membentuk kepribadian andap ashor( bahasa jawa: rendah hati)
Mengalah mengajari diri kita akan pentingnya pengendalian diri,mengelola ego pribadi, bersabar menghadapi cobaan /ujian, rasa syukur karena masih diberi kemampuan memantu orang lan.
Ungkapan luhur dari bahasa Jawa terkait mengalah diantaranya: Wani ngalah becik pungkasane, sopo nandur bakal panen ,becik ketitik olo ketoro.
Pitutur luhur ketiga Nriman yaitu iklas menerima sesuatu baik hasil upaya atau kejadiandalam hidup sebagai suatu ketetapan dari Alloh.
Nriman dalam islam disebut qonaah yaitu sikap menerima, merasa cukup atas hasil yang diusahakan dan menjauhkan diri dari rasa tidak puas atau rasa kurang. Dan perlu ditegaskan bahwa nriman disini bukan berarti suatu sikap merasa cukup karena tidak mau usaha atau karena kemalasan, tapi setelah memaksimalkan usaha.
Orang yang memiliki sifat qonaah maka hidupnya akan tenang dan tidak mudah mengeluh dan berkeluh kesah dan akan terhindar dari sifat iri dan dengki terhadap orang lain.
Pitutur luhur keempat Loman yang bisa diartikan dermawan yaitu orang yang senantiasa mencurahkan kebaikan kepada siapapun yang membutuhkan uluran tangannya tanpa membedakan suku, ras maupun agama baik diminta atau tidak. Atau secara singkat dermawan itu ringan menolong orang lain.
Orang yang dermawan akan iklas berderma tanpa pamrih bahkan tidak memerlukan suatu ucapan terimakasih dari orang yang ditolongnya bahkan menolong dengan tidak menunjukkan jati dirinya.
Dengan adanya kebaikan dan kemurahan hati, keimanan yang kuat serta keiklasannya maka orang dermawan mendapat kecintaan dan dekat dengan Alloh, dekat dengan manusia, dan jauh dari neraka sebagaimana hadits Nabi Muhammad SAW yang artinya :
" Orang yang dermawan dekat dengan Alloh dekat dengan manusia, dekat dengan surga dan jauh dari neraka. Sedang orang yang kikir jauh dari Alloh, jauh dari manusia, auh dari surga dan dekat dengan neraka. Orang jahil tapi dermawan lebih disukai Alloh daripada ahli ibadah yang kikir (HR. tirmidzi)
Dari uraian diatas ternyata empat kata SABAR, NGALAH, NRIMAN LOMAN merupakan suatu pitutur luhur dan kata dibawahnya sebagai penyangat atas keluhurannya yaitu diikuti kata BECIK DILAKONI.
semoga Alloh meringankan dan menguatkan iman kita untuk mampu berusaha melaksanakan pitur luhur tersebut. Amiin
Trenceng, 27-4-2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar