Minggu, 07 Maret 2021

BELAJAR NULIS DARI JURUS SANG PENULIS,

FREE WRITIG ,/ MENULIS BEBAS


Bukan suatu rahasia lagi bahwa proses menulis atau menghasilkan suatu karya tulis adalah suatu hal yang banyak dikeluhkan banyak orang termasuk para mahasiswa, guru atau dosen sekalipun. Hanya mengajar saja bukan suatu jaminan bahwa seorang pendidik mampu menulis. 

Menulis merupakan suatu aktifitas yang perlu untuk dilatih agar dapat menghasilkan suatu karya lebih berkualitas. 

Rheinald Kasali dalam sebuah artikelnya mengemukakan bahwa, Latihan -latihan  menurut para ahli memori , akan mempertebal lapisan-lapisan myelin yang membungkus sel-sel saraf  disekujur tubuh manusia, membentuk mucle memory. Memori itu akan menggerakkan tangan manusia secara otomatis  sehingga melancarkan apa yang diproses oleh brain memory. 

Temuan-temuan baru dalan dalam study tentang myelin, menemukan adanya hubungan yang erat antara latihan dan pembentukan intangibles yang melekat pada manusia dan menjadi akar keberhasilan universitas-universitas terkenal yang melahirkan riset-riset unggulan orisinel. 

Dalam upaya ini maka kiranya kita bisa belajar dengan membaca dan mencoba memahami alur tulisan dari para penulis tersebut, sehingga kita tidak cuma menerima materi yang tersurat dalam tulisannya, tapi juga yang tersirat,  baik alur,  gaya bahasa atau ciri kas lainnya. 

Menulis tidak hanya terkait dengan tata bahasa tetapi juga berkaitan dengan kesiapan dan kualutas fikiran.  Untuk mendukung hal tersebut maka seorang yang ingin menjadi penulis hendaknya juga harus banyak membaca buku sebagai upaya untuk mengembangkan pikirannya dan sebagai bahan untuk memperkaya referensi yang dapat melengkapi karyanya. 

Dr. Ngainun Naim dalam pengantar bukunya yang berjudul "  Proses Kreatif Penulisan Akademik" menuturkan bahwa tulisan yang bagus adalah hasil dari kerja keras penuh kesungguhan yang dilandasi oleh rasa cinta yang mendalam,dan tentunya akan berbeda dengan tulisan yang dibuat karena sekedar menggugurkan suatu kewajiban.

 Terkait dengan hal tersebut Hernowo Hasim menambahkan bahwa dalam menulis selain proses panjang dan berkelanjutan juga perlu konsistensi  dan kedisiplinan tinggi dalam berlatih menulis sehingga menjadi suatu kebiasaan. 

Konsep menulis menurut  Peter Elbow dan Natalie Goldberg adalah latihan menulis bebas atau Free Writing . Menulis bebas itu sederhana,  semacam disiplin kecil untuk setiap hari  menulis tanpa henti atau rutin selama 10 meit. Bukan untuk menghasilkan tulisan bagus tapi sekedar menulis  tanpa prosedur sensor. Tidak perlu ragu dengan ejaan atau memikirkan yang tengah dikerjakan. Satu satunya yang tidak boleh dilanggar adalah  " jangan berhenti menulis".

Yuliatin Liputo menjabarkan menulis bebas Golberg  sebagai berikut:
Metode Free writing yang ditawarkan Goldbreg mudah saja. Sisihkan waktu kusus menulis setiap hari selama 10 menit. Berkomitmenlah selama sepuluh  menit hanya untuk menulis, terus menggerakkan tangan, menumpahkan segala yang ada dalam pikiran dan perasaan kita. Jangan berhenti, teruslah menulis. Jangan mencoret-coret, jangan melamun, Menulislah hingga Anda habis"Lihat Alirkan Jati Dirimu (Penerbit MLC,  2005) 

Hernowo Hasim  di buku Proses Kreatif Akademik, Dr. Ngainun Naim memaparkan tentang konsep golbreg sebagai berikut:pertama stel alarem 10 menit, kedua begitu memulai gerakan tangan anda, ketiga jangan berfikir,  mengetik saja, keempat abaikan tata bahasa, ejaan, dan tanda baca, kelima bebaskan diri anda dari dari segala peraturan atau tekanan, Keenam  tidak usah menengok apa yang sudah ditulis, ketujuh  teruslah menulis hingga alarm berbunyi Kemudian setelah selesai belajar free writing (sesuai penyetelan alarm)  Anda perlu memperhatikan hal penting ini : " abaikan hasilnya, rasakan prosesnya."

Dr Ngainun Naim menuturkan dari free writing membuat kita nyaman dan senang menulis serta menunjukkan fikiran asli mlik kita. Terhindar dari kebingungan ketika akan memulai menulis dan ini faktor yang banyak dikeluhkan orang dalam memulai menulis, dan free writing  itu akan menampakkan gagasan dan keunikan milik kita,  dan dengan menyadari keunikan yang kita miliki bisa membantu kita dalam melawan menjadi plagiat,dan menambah kepercayaan diri dalam menulis. 

trenceng 7-3-2021






3 komentar: