Serba serbi memo hari pertama PEMBELAJARAN TATAP MUKA DI MI MAFATIHUL ULUM BALESONO.
Wajah - wajah cerah ceria,senyuman hangat tergurat dibalik masker, langkah riang anak -anak, celotehan dan juga lalu lalang anak dihalaman madrasah merupakan pemandangan langka yang selama ini tidak kita temui terkait adanya pemutusan rantai perkembangan wabah covid -19.
Kini suasana yang tetamat kita rindukan itu kita temukan lagi. Para bapak ibu guru menyambut kedatangan para santrinya dengan hangat, para santri dengan memakai masker semangat dan antusias memasuki pintu masuk madrasah dengan disambut para guru dengan diawali pengecekan suhu tubuh, cuci tangan dengan sabun, juga memakai disinfektan, lalu bersalaman dengan bapak ibu guru dengan tetap mematuhui protokol kesehatan.
Taklupa juga kuamati wajah - wajah walimurid yang mengantar putra putrinya, berhenti didepan pintu masuk, mereka tak kalah antusias dalam menghantarkan putra puyrinya diwajahnya terpampang wajah cerah ceria dan seolah ruang bak burung yang bisa terbang karena baru saja melepaskan beban kepenatan dan seabrek rutinitas terutama sebagai guru pendamping belajar anak anaknya.
Mungki ya dalam hati para wali murid itu memekikkan kata "" MERDEKAAAA"" YES -YES ambil mengepalkan tangan diangkat setinggi tingginya dan ditarik kebah tanda kebebasan.
Disisi lain saya juga mengamati oerkembangan anak-anak, secara psikologis rata-rata meningkat baik dalam berat bafan maupun tinggi badan. Dampak dari hal tersebut menjadi hiburan tersendiri dari para guru yang sudah kangen dan sangat merindukan kebersamaan secara tatap muka.
Saya mengamati baju seragam si anak yang kebetulan hari kamis sragam almamater, dan sehari sebelumnya banyak konfirmasi dari wali terkait seragam yang akan digunakan.
Kami sampaikan, yang penting anakanak masuk sekolah, bila ada kendala sragam baik baju sepatu atau lainnya diberi kebebasan. Bahkan kulihat celanaya sudah kebih tinggi dari kakinya, lengan baju naik, bahkan ada yang ijin memakai srandal karena seoatunya tidak muat.
Nah dalam pertemuan pertama ini kita kemas dengan kegiatan yang menyenangkan dan mengobati kerinduan meteka terhadsp madrasah, bapak ibu guru dan juga teman - temannya. Ini yang harus kita easpadai terkait menjagi kerumunan diantara mereka.
Mereka kita beri kesempatan untuk bercerita dan meluapkan emosinya kedalam bentuk cerita langsung dan yang kelas atas kita tugasi meluapkan emosinya dalam narasi dan puisi atau ekspresi lainnya.
Suasana kebersamaan dengan anak -anak terutama anak MI adalah suatu hiburan tersendiri. Celoteh mereka, langkah dan ayunan riang mereka bahkan ungkapan-ungkapan polos mereka itu yang sangat kita rindukan.
Diantara cerita dari muridku yang unik di hari pertama saat saya bertanya"" anak-anak bagaimana perasaan kalian bisa belajar dengan tatap muka di madrasah? "mereka bersautan mengeluarkan luapan emosinya.
Diantara mereka ada yang menyampaikan, " buk maaf baju saya tidak seragam karena sudah tidak muat, ada juga yang ijin tidak menggunakan sepatu karena sepatunya tidak cukup dan belum dibelikan oleh orangtuanya.
Bahkan ada yang cerita, " sepatu saya lama tidak dipakaii jadi tempat tidurnya katak. dan ada yang cerita, bu guru saya lebih suka belajar dengan bu guru di madrasah karena ibukku di rumah kalau ngajari dengan marah-marah .
Keceriaan mereka menjadi lengkao karena pada hari itu juga diumumkan kegiatan lomba membuat vidio kreatif temat HUT Kemerdekaan dan dalam peringatan hari pramuka dengan tema cinta alam dan kasih sayang sesama manusia, jmereka membuat dan memanfaatkan barang bekas .
Pemberian apresiasi puala, piagam dan sufenir menarik kreatifitas daribgurunya melengkapi keceriaan dihari pertama Pembelajaran Tatap Muka.
Mari anak anakku kita awali PTM ini dengan basmallah dan senantiasa berdoa semoga wabah covud 19 ini segera tuntas dan kita bisa beraktufitas dengan leluasa.
Jangan lupa tetao disiplin mematuhi protokol krsehan, jaga imun dan tak kalah pentinya jaga iman.
Trenceng 9-9-2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar