Minggu, 12 September 2021

SOPIR MOLEN TANPO SIM

Memo ahad 12-9-2021

SOPIR MOLEN TANPO SIM. 

Memo ahad 12-9-2021

SOPIR MOLEN TANPO SIM. 

Hari ini ahad 12-9-2021.memasuki proses pengecoran pondasi, saya sengaja ke mafrasah karena ada barang yang harus saya ambil,  

Dengan beberapa pak tukang ditambah pak bekti dan pak adip dari wali murid. Saya mengikuti kegiatan para bapak yang sambil bekerja berkelakar. dan tampak asyik, 

Karena mengikuti kecepatan alat pengaduk bahan bangunan yang biasa disebut molen,  maka kerjapun juga cepat,  ada yang unik dalam kegiatan itu, si bapak-bapak dengan tetap kerja cepat pak adip emegang roda kendali mesin, e kok tumpah,  maka tak ayal menjadi bahan gojlokan pekerja lainnya. 

Dalam bahasa jawa guyonan itu tampak adyik,  salah datu pak tukang menyampaikan,  la... ancen dadi sopir molen raduwi SIM.. reko reko nyopir yo kutah -kutah. Pekerja lain jadi tertawa lepas. 

Tak mau kalah yang lagi nyopir molen ganti tanya.... La iyo po tumon supir molen dadak kon golek SIM molen,  trus lek golek nek endi? 
Yang lain  jawab yo nek bakul gorengan. La lek iku molen panganan to kang? 

Belum lagi selesai gojlokan soal SIM molen,  tiba-tiba tiba ada tilpun,  maka si sopir molen yang lagi beraksi jadi bertelepon.... Pak tukang pun berceloteh,  la ancen juragan reko-reko nyopir molen yo karo nyambi nangkap orderan. 

Sayapun juga menimpali perbincangan asyik itu,  la ya ndak apa-apa pak,  siapa tau sang juragan karena barokah roan juga dimudahkan orderannya kita pasti lek pun klir,  rokok e surya lak lak yo mrutuk gih oak? 

Eh ternyata benar dari acara tilpan tilpun itu ada orderan untuk empat hari ke depan, Alhamdulillah..... Para tukang turut berucao.  Surya-surya..... Yes.

Maka ibarat kata guyon pari keno, yang bisa dimaknai dari guyonan menjadi kenyataan. Tiba tiba oak sopir molen tanpo sim itu ganti menyopir sepeda motornya.. e...  tak lama sudah kembali membawa bungkusan rokok yang di tawarkan tadi. 

Matursuwun-mstursuwun mugo sing keri soyo lancar tur mbarokahi koncone AMIIN

TANDANG KARO GUYON ,PEGAWEAN SOYO ENTENG,  goro gore SOPIR MOLEN TANPO SIM"

matursuwun baoak bapak,  semoga jadi amal jariah jenengan.

Amiin

KUBERANIKAN DIRI BELAJAR MENULIS

Saya mencoba menuangkan dalam suatu bahasa tulis, apa yang saya rasa saya, lihat atau apa yang ada di sekitar saya. Saya ingat dawuh Dr. Ngainun Naim,  menulis itu suatu kegiatan yang bila sudah terbiasa dilaksanakan akan menjadi wahana rekreasi yang asyik. 

Dalam batin saya,  masak iya dengan menulis kita bisa  rekreasi?  La wong mau ngawali blajar nulis itu saja kita bingung, yang sering muncul di banyak orang menulis itu ribet, sulit trus bilang pada diri sendiri apa yang mau ditulis,  bagaimana mengawalilinya dan malu kalau tulisan kita dibaca orang. 

Stelah beberapa kali mendapat suntikan terjait dengan dunia literasu kususnya proses belajar menulis yang disampaikan Dr. Ngainun Naim,  saya terbawa sudut pandang atau maiset beliau bahwa menulis itu mudah,  menulis itu tidak sulit dan menulis itu jangan dibuat ribet. 

Diantara trik dan tips belajar menulis yang pernah beliau sampaikan adalah, " menulislah sesuai yang anda sukai, yang anda geluti dan yang terpenting dari seorang penulis itu ya nulis. 

Menulis pada dasarnya adalah seperti kita berbicara, bercerita yang insyaalloh semua orang lancar bercerita terutama para guru,  bedanya diwujudkan ke dalam suatu narasi tertulus. 

Kelebihan bahasa tulis ini akan bisa kita koreksi dan kita edit lagi, dan dari tulisan ini akan bisa memanjangkan usia dari penulisnya sendiri. Beda dengan cerita yang banyak orang lancar bercerita, secara langsung, namun dampaknya cuma orang yang secara langsung mengikuti cerita kita dan bila ucapan sudah tersampaikan itu tidak bisa edit lagi. 

Beberapa tahapan yang biasa dilalui oleh penulis pemula biasanya oada tahap 1) mereka bingung mau nulis apa tema apa dan bagaimana memulai menulis. 2) si penulis sudah belajar menulis tapi ada penyakit oenyertanya yaitu  tidak percaya diri sehingga ada ketakutan dan malu bila tulisannya dibaca orang lain. 3) Penulis yang sudah berani menuangkan karyanya dalam tulisan tapi masih sangat perlu suntikan dan motifasi  orang lain, diantara yang turut memotifasi bila tau bahwa  dari tulisannya itu dibaca atau dikomentari orang lain. Dan pada tahapan ke 4) Penulis itu mereka rasakan sudah seperti suatu kebutuhan dan dalam kondisi aoapun mereka akan tetap eksis berkarya dalam menulis dan ditahap inilah menulis itu memunculkan efek wahana refresingnya. Disini penulis tidak akan terpengaruh dengan komentar atau apresuasi dari orang lain karena menulis itu sudah bagian dari kehidupan dan kebutuhannya. 

Hadiah dan hasil pertama yang dinikmati oleh penulis adalah rasa kepuasan atau plong setelah tulisan itu menemukan ujung ceriatanya. 

Dan yang terpenting dalam belajar menulis adalah dengan istilah 4 M, yaitu:menulus, menulis, menulis dan menulis. 

Jangan biarkan niatan belajar menulis itu sebatas keinginan tanpa tindakan,  sehingga tulisannya hanya sebatas angan angan. 

Komsiyah

Trenceng,  sep 2021
Salam literasi






Jumat, 10 September 2021

CATATAN UNTUK PUTRI KRCILKU

.

Ini adalah memo putri kecilku yang masuk pertama kali bisa mengikuti Pembelajaran Ttatap Muka  di madrasah seteah sekian lama pembelajaran secara daring. 

Hari ini hari yang sangat bersejarah bagi dia, walaupun sekarang sudah kelas dua tapi ini benar-benar dia masuk sebagai murid di MI mafatihul Ulum Balesono, dan bahkan sragam almaternya ini juga baru dipakai pertama walaupun sudah dimiliki sejak awal kelas satu. 

Dia termasuk bagian dari seluruh siswa Indonesia yang tidak menikmati keseruan,kebersamaan  dan ke keunikan belajar dengan tatap muka  bersama buguru dan teman-temannya di madrasah. 

Bahkan dia juga tidak memiliki kenangan teman sebangkunya saat kelas satu. Karena ada pembelajaran jarak jauh sejak dia semester genap di RA Mafatihul Ulum jadi bisa dikatakan dia termasuk lulusan RA zaman corona di tahun pertama tahun 2019.karena pembelajaran daringnya mulai Maret 2019.

Mengetahui boleh masuk belajar bersama di MI Mafatihul Ulum Balesono , skaligus tempat si ibuk mengajar, dia sangat antusias, dia bertanya sragam mana yang harus dipakai,dia menyiapkan sejak sejak ada pengumuman boleh masuk, dan sepatupun yang selama inidimiliki dicoba, eh sudah tidak muat,  jadilah ketoko sepatu. 

Ditoko bak mau hari raya,  para siswa dan orangtua berburu seragam atau sepatu karena permasalahan sama sudah tidak muat dan tidak terdeteksi. 

Semalam menjelang tidur dia membayangkan dan bertanya, besuk kelasku dimana ya buk,  teman sebangkuku siapa ya?  Persis itu mungkin yang seharusnya dia rasakan di kelas satu. Baju sragam sudah dia siapkan,  buku dan peralatan sekolah sudah diteliti dan dimasukkan tas sekolahnya bahkan taklupa kaos kaki sudah ditata berjajar seolah barisan. 

Saat berangkat sekolah sambil memeluk pinggangku dia tak henti berceloteh menggambarkan keriangan dan suasana hatinya. Saya ingatkan bahwa kita harus tetap dusiplin mematuhi protokol kesehatan. 

Dia langsung menyebutkan dengan nada seperti baca puisi yang isinya himbauan protokol kesehatan. Dan dia tau urutan prosesi datang dan saat belajar di sekolah setelah menyimak vidio yang sudah dikirim oleh gurunya tentang simulasi, pemerikaan suhu tubuh,  mencuci tangan,  memakai handsanitaiser adap bersalaman yang harus jaga jarak. dan tidak boleh berkerumun. 

Walaupun dirumah dan berangkat kesekolah dia selalu menempel bak perangko dengan amplopnya,  maka saat di madrasah dia berjabat tangan dengan para bapak dan ibu guru termasuk si ibuk juga menjaga jarak. 

Saat menyapa guru mengucapkan salam, si guru menjawabnya dan dilanjut doa robbi habli minas sholohin lalu siswa menjawab,  aamiin. Setelah menjawab itu eeee si kecil tidak segera berlanjut ke guru lainnya karena ada yang disampaikan. 

Buk ibuk ini aku buk salma,  masak ibuk tidak kenal ? Masyaalloh.... saya ternyata sampai tidak menyadari dua putri kecilku karena kerinduan kita kepada semua anak. 

Kebahagiaan si kecil bertambah dan hari pertama itu cukup bemakna karena dihari itu ada pengumuman hasil lomba agustusan walau secara daring dengan mengirimkan vudio. Dia mendapat tropi, piagam dan juga sufenir cantik yang disiapkan gurunya. 

Selamat mengawali belajar putriku cantik, do'a ayah ibuk selalu menyertaimu,  semoga ilmumu manfaat barokah cita citamu dikabulkan Alloh dan besar harapan ibuk kau jadi putri sholihah yang terbingkai dengan akhlaqul karimah. Amiin

Dan pesan ibuk,  hormati dan patuhi bapak ibu guru dan bersikap baiklah kepada teman dan orang orang disekitarmu. 

Salam sayang untukmu, ini coretan ibuk semoga jadi motifasimu. 

Trenceng 9-9-2021

Pagi pagi dia bersiap

KUAWALI DENGAN BASMALLAH...




Serba serbi memo hari pertama PEMBELAJARAN TATAP MUKA DI MI MAFATIHUL ULUM BALESONO. 

Rabu 9-9-2021 meruoakan hari bersejarah kussnya dunia pendidikan i wilaah kabupaten Tulungagung. Karena di hari itu kia diijini untuk melakanakan pembelajaran secara langsung atau dengan istilah pembelajaran Tatap Muka (PTM). 

Setelah sekian lama kebijakan pembelajaran harus dilaksanakan Jarak Jauh (PJJ) atau disebut juga dengan pembelajaran daring (pembelajaran dalm jaringan)  karena harus dengan fasiltas jaringan dengan menggunakan paket data lewat hand phon. 

Kebijakan Pembelajaran darig ini diambil dalam rangka upaya pemutusan wabah pandemi virus corona yang melanda secara global di seluruh dunia yang diawali dari kta Wuhan di Cina sejak tahun 2019.yang akirnya juga merambah ke negara-negara lain di dunia termasuk Indonesia. 

Adanya Pandemi covid-19 ini meluluh lantakkan semua sektor baik kesehatan,  politik, ekonomi sosial budaya tak terlepas di dunia pendidikan. 

Sepanjang sejarah yang saya tau baru kali ini ada wabah yang berdampak sangat luar biasa dan berimbas kepada semua sektor dan semua fihak dengan segala resiko dan dan efek sampingnya terutama terkait kesehatan dan nyawa manusia. 

Karena angat besar resikonya dan menyangkut nyawa inilah yang kemudian menjadi priritas dalam pengambilan suatu kebijakan kebijakan,  yang mana dari suatu kebijakan itu juga sangat berat karena saling mempengaruhi bidang bidang lainnya yang tidak padang perbedaan suku, agama,  profesi, kondis ekonomi, dan lainnya. 

Saya sangat ingat saat itu thari selasa anggal 14 maret 2019 aat murid saya kelas 6 Madrasah Ibtidaiyah sedang mengikuti try out Ujian Akhir Madrasan Berbasus Komputer (UAMBK) ada suatu informasi yang sangat mengejukan karena mulai tanggal 16 maret 2019 pembelajaran dilaksanakan secara onlon dari jaringan karena untuk memutus ranta wabah pandemi cvd 19 ini. 

Kita ditingkat lembaga pendidikan sangat pueng dengan berbagai informasi dan berbagai peruahan kebijakan yang harus kita ikuti,  terlebih ini barang baru yang perlu pengkondisian ke berbagai fihak, baik anak kelas 6 yang lagi ujian,guru,wali murid dan fihak - terkait. 

Maka hal yang harus kita siap siaga adalah dengan selalu siap siaga menunggu informasi dan koordinasi kepada berbagai fihak yang berdaar kepada erbagagai Surat Edaran kedinasan yang susul menyusul bak lari estafet. 

Hal baru maka banyak yang harus dikondisikan dan terpaksa harus mengikuti walau dengan kondiso yang sangat berat karena harus dengan dukungan fasilitas yang itu juga dipengaruhi kemampuan ekonomi warga masyarakat yang tidak dama. 

Sugguh virus corona ini bisa diatajan sangat dahsyat,  angkuh karena akibatnya terkait nyawa, tak peduli itu siapa saja dari latar belakag yang bgaimana. semua sama resikonya dan yang leibih berat lagi bagi warga dengan ekonomi yang menengah ke awah karena lumpuhya sektor ekonomi, 

Kebijakan bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan belajar dari rumah,  sungguh sangat membelenggu seolah kita masuk dalam keterbatasan bak di sel penjara. 

Para orangtua dengan beragai latar belakang pendidikan tamah profesinya menjai guru pendamping bagi anak - anaknya, berbagai kendala mereka hadapi baik dari kemampuan penguasaan materi , kemampuan faslitas Handphone dan aket datanya dan masing  anak memiliki tugas masi-masing. Maka suatu kepuyengan tersendiri bagi orag tua. 

Maka setelah sekian lama mengalami kondisi ini kebijakan pembelajara secara Tata Muka  ini sangat ditunggu  seoleh hari kemerdekaan dari penjajahan dari corona. 

Saat saya hari megundang wali murid untuk koordinasi terkait pebelajaran siswa makaberaeka ragam keluhan dari para wali terutama si ibu-ibu. Saya beri kesempatan untuk mengeluarkan unek-uneknya biar mengurangi beban psikologisnya. 

Saya menyodorkan blangko surat Pernyataan wali murid terkait ijin dari orangtua bila ada pembelajaran secara tatap muka. Kita berkelajar dengan mereka yang memang sudah saya minta untuk membawa alat tulis dari rumah. 

Begitu kertas itu dibagikan dan membaca judulnya saja,  saya melihat tampak raut wajah yang mulai bersinar ada rasa lega dan luapan emosi gembira. Mereka tamoak cepat sampai pada penandataganan. 

Sambil mengikuti proses pengisian surat ijin orang tua saya bertanya, " Bapak ibu,  apa ada ya yang tidak memberi ijin putranya pembelajaran tatap muka atau masuk sekolah? ". bak paduan suan suara secara serempak menjawab, " tidaaaaaa"

Nah disinilah saya kasih keempatan beliau mencurahkan isi hatinya,  mereka umeg dengan berbagai cerita yang diampaikaikan. Karena itu saat PTM benar-benar diberlakukan mereka seolah merayakan kemerdekaanya, pada hal waktu kita cuma siap siap untuk pengajuan izin ke guguscovid kabupaten. 

Pembelajaran tatap Muk merupakan  hari yang sangat ditunggu, seperti datangnya waktu wusuda para sarjana, karena profesi mereka tambah sebagai guru,  yang mana sejatinya tugas pendudikan yang utama adalah tugas orang tua. 

Trenceng, sep 2021

Kamis, 09 September 2021

CERITA PTM HARI PERTAMA



Serba serbi memo hari pertama PEMBELAJARAN TATAP MUKA DI MI MAFATIHUL ULUM BALESONO. 

Wajah - wajah cerah ceria,senyuman hangat tergurat dibalik masker, langkah riang anak -anak, celotehan dan juga lalu lalang anak dihalaman madrasah merupakan pemandangan langka yang selama ini tidak kita temui terkait adanya pemutusan rantai perkembangan wabah covid -19.

Kini suasana yang tetamat kita rindukan itu kita temukan lagi. Para bapak ibu guru menyambut kedatangan para santrinya dengan hangat, para santri dengan memakai masker semangat dan antusias memasuki pintu masuk madrasah dengan disambut para guru dengan diawali pengecekan suhu tubuh,  cuci tangan dengan sabun,  juga memakai disinfektan,  lalu bersalaman dengan bapak ibu guru dengan tetap mematuhui protokol kesehatan.

Taklupa juga kuamati wajah - wajah walimurid yang mengantar putra putrinya, berhenti didepan pintu masuk, mereka tak kalah antusias dalam menghantarkan putra puyrinya diwajahnya terpampang wajah cerah ceria dan seolah ruang bak burung yang bisa terbang karena baru saja melepaskan beban kepenatan dan seabrek rutinitas terutama sebagai guru pendamping belajar anak anaknya.

 Mungki ya dalam hati para wali murid itu memekikkan kata "" MERDEKAAAA"" YES -YES ambil mengepalkan tangan diangkat setinggi tingginya dan ditarik kebah tanda kebebasan. 

Disisi lain saya juga mengamati oerkembangan anak-anak,  secara psikologis rata-rata meningkat baik dalam berat bafan maupun tinggi badan. Dampak dari hal tersebut  menjadi hiburan tersendiri dari para guru yang sudah kangen dan sangat merindukan kebersamaan secara tatap muka. 

Saya mengamati baju seragam si anak yang kebetulan hari kamis sragam almamater, dan sehari sebelumnya banyak konfirmasi dari wali terkait seragam yang akan digunakan. 

Kami sampaikan, yang penting anakanak masuk sekolah,  bila ada kendala sragam baik baju sepatu atau lainnya diberi kebebasan. Bahkan kulihat celanaya sudah kebih tinggi dari kakinya, lengan baju naik, bahkan ada yang ijin memakai srandal karena seoatunya tidak muat. 

Nah dalam pertemuan pertama ini kita kemas dengan kegiatan yang menyenangkan dan mengobati kerinduan meteka terhadsp madrasah,  bapak ibu guru dan juga teman - temannya. Ini yang harus kita easpadai terkait menjagi kerumunan diantara mereka. 

Mereka kita beri kesempatan untuk bercerita dan meluapkan emosinya kedalam bentuk cerita langsung dan yang kelas atas kita tugasi meluapkan emosinya dalam narasi dan puisi atau ekspresi lainnya. 

Suasana kebersamaan dengan anak -anak terutama anak MI adalah suatu hiburan tersendiri. Celoteh mereka,  langkah dan ayunan riang mereka bahkan ungkapan-ungkapan polos mereka itu yang sangat kita rindukan. 

Diantara cerita dari muridku yang unik di hari pertama saat saya bertanya"" anak-anak bagaimana perasaan kalian bisa belajar dengan tatap muka di madrasah? "mereka bersautan mengeluarkan luapan emosinya. 

Diantara mereka ada yang menyampaikan, " buk maaf baju saya tidak seragam karena sudah tidak muat,  ada juga yang ijin tidak menggunakan sepatu karena sepatunya tidak cukup dan belum dibelikan oleh orangtuanya. 

Bahkan ada yang cerita, " sepatu saya lama tidak dipakaii jadi tempat tidurnya katak. dan ada yang cerita, bu guru saya lebih suka belajar dengan bu guru di madrasah karena ibukku di rumah kalau ngajari  dengan marah-marah .

Keceriaan mereka menjadi lengkao karena pada hari itu juga diumumkan kegiatan lomba membuat vidio kreatif temat HUT Kemerdekaan dan dalam peringatan hari pramuka dengan tema cinta alam dan kasih sayang sesama manusia, jmereka membuat dan memanfaatkan barang bekas .

Pemberian apresiasi puala,  piagam dan sufenir menarik kreatifitas daribgurunya melengkapi keceriaan dihari pertama Pembelajaran Tatap Muka. 

Mari anak anakku kita awali PTM ini dengan basmallah dan senantiasa berdoa semoga wabah covud 19 ini segera tuntas dan kita bisa beraktufitas dengan leluasa. 

Jangan lupa tetao disiplin mematuhi protokol krsehan,  jaga imun dan tak kalah pentinya jaga iman. 

Trenceng 9-9-2021

Selasa, 07 September 2021

TIGA MODAL KEKUATAN

KEBERSAMAAN ITU INDAH
KEKOMPAKAN ITU  HEBAT
SEMAGAT ITU  ENERGI TERKUAT


dokumen 8-9-2021kebersamaan dari unsur ulama, umaro' pengurus, komite muslimatfatayat gp ansor ewan guru, PAUD, RA, MI, MADIN TPQ mafatihul ulum Balesono dalam acara peletakan batu pertama rehap Madrasah. 

Alhamduillah hari selaa 7-9-2021 proses Rehab MI mafatihul Ulum Balesono sudah pada tahapan Peletakan batu perama,  yang diawali dengan tahap persiapan pembongkaran kelas lama,  pembersihan,  penggalian lokasi, dan kesemuanya dengan bantuan, kebersamaan,  kekompakan dan semangat serta sumbangsih  jariah dari semua fihak. 

Peletakan batu pertama dipimpin oleh kyai AHMAD MUDLOFI ISMAIL dari PP. roudlotul Hanan Sawentar Kanigoro Blitar,  dan juga Kh Muhson Hamdani  Pengasuh Pp Sunan Kalijogo sekaligus sebagai ketua Syuriah NU kabupaten Tulungagung. 

Dalam peletakan batu pertama itu didukung oleh semua unsur,  dari usur ulama,  KH muhson Hamdani dan bapak Taslim, unsur umarok bapak Basiran selaku kepala desa Balesono dan baak Juaidi selaku Modin Balesono dan ketua pengurus MI mafatihul ulum Balesono,  ari unsur Panitia bapak imam Sya'roni pengurus BP3NU dan bapak Abdul Hakim selaku ketua Komite MI Mafatihul Ulum Balesono,  dari unsur lembada dan guru ada bpk Ahmad Supriadi, M. Pd. I,  sekretaris Lp. Maarif NU Tulungagung,  Komsiyah Kepala MI Mafatihul Ulum Balesono, dan bapak Ali Maksum kepala madrasah Diniah. 

Di Maraah ini digunaan mulai pagi sampai malam,  pagi ada kelompok Bermain,  PAUD, RA, MI,  sore ada TPQ,  dan malam ada Madrasah diniyah. 

Madrasah ini didirikan tahun 1971,oleh mbah KH abdul Ghofur, KH. ANWAR dan ara tokoh serta masyarakat Balesono,  yang diawali dengan dengan berpindah - pindah tempat atau menumpang di balai para warga diantaranya balai mbah Kh. Anwar,  balai bah H. Sayuti dan juga tempat lsin sebelum memilki gedung madrasah  secara tetap. 

Kekompakan dari semua fihak, baik dari dari unsur  kepala adrasah,  guru,  komite, pengurus, wali murid,  pemerintah desa juga dari sahabat-sahabat GP ANSOR Gpansor Balesono   muslimat, Fatayat, IPNU IPPNU , para alumni dan juga dari siswa-siswi MI mafatihul Ulum Balesono. 

Kebersamaan,  kekompakan semangat ini terbingkai oleh ikatan kuat saling memiliki Madrasah dan melanjutkan perjuangan para tokoh terdahulu dalam upaya turut menyiapkan generasi yang hebat, solih solihah dan berakhlsqul Karimah. 

Terimakasih kepada semua fihak atas bantuaya dan ini pada tahap awal, semoga tiga kunci, kebersamaankekompakan dan semangat ini terus mendukung realisasi rehap dan perkembangan madrasah. Teriring doa jazaakumulloh ahsanal jazaa.

Trenceng 10-9-2021

Minggu, 05 September 2021

MENDOAKAN MURID

Pada saat saya silaturrohim ke ndalem Gus Dofi,tanggal 1-9-2021 di dinding ruang tamu ada foto dan pesan yang  sangat mengena.  Maka saya foto dari tempat saya duduk sambil menunggu yai yang masih mengajar santrinta. 

Membaca tulisan itu yang merupakan kalimat berita seolah berubah menjadi kalimat tanya,  yang ditujukan kepada para kyai dan terutama kepada para guru dan orang-orangan orang yang beran di dunia pendidikan. Dan saya yang membaca seolah kalimat itu ditujukan kepada saya. 

Tulisan yang tertuang dalam bingkai foto yang dipajang dibawah foto mbah yai Nur Miftah itu berbunyi, " MBAH MANAB NIKU MBOTEN WANI - WANI TURU NEK DERENG DONGAKNE SANTRI". yang dalam bahasa Indonesia bisa diartikan bahwa "MBAH MANAF TIDAK BERANI TIDUR SEBELUM MENDOAKAN SANTRINYA."

dari tulisan tersebut seolah menjadi suatu bahan refleksi bahwa begitu besar perhatian dan kecintaa serta tanggungjawab seorang kyai terhadap para santrinya .dan bisa dikatakan  perhatian beliau secara totalitas dohir batin,  demi kebarokahan dan kemanfaatan ilmu bagi para santrinya. 
Sehingga para santrinya tiada pernah lepas dari lantunan doa dalam munajatnya. 

Masyaalloh suatu pembelajaran yang sangat luar biasa, disini mbah Manaf mengajarkan keluhuran,  ketulusan dan totalitas tanggungjawab sebagai seorang pendidik dan kyai. 

Sebaliknya, sudahkah kita juga menghadirkan dan menuturkan suatu doa dan ketulusan kita untuk paraurid kita dalam doa dan munajat kita? 

Saya meyakini bahwa doa yang dimunajatkan dengan tulus dari orangtua dan guru memiliki suatu kedahsyatan terhadap suatu keberhasilan,  kemanfaatan dan kebarokahan ilmu untuk anak dan santri atau siswanya. 

Maka bukan hal yang aneh kita sering mendengar cerita bahwa banyak ulama' besar yang lahir yang cerita pada waktu nyantrinya cukup biasa dan bahkan tirakat dengan segala keterbatasannya,  kiranya doa kyainya yang mendorong kebarokahan para santrinya. 

Saya juga ingat nasehat dari guru saya yang merupakan pesan terakir sebelum wayatnya KH syamsuri, yang baru saja wafat diantara pesannya " berbuatlah yang jujur,  perbanyak bersolawat,  jaga silaturrohim fan jangan lupa rangkul dan doakan orang orang yang yang mendengar dakwahmu termasuk santri dan muriumu dalam munajatmu"

Doa yang tulus jauh lebih dahsyat daripada rangkaian mutiara kata yang  cuma sekedar ucapan. 
Mari kiya juga selalu mendoakan orangtua dan guru-kita semua setiap saat,  lahumul faatihah.... 

Semoga Alloh menjadikan kita sebagai pendidik yang pantas dan patut untuk jadi panutan,  orang tua dan juga diberikan oleh Alloh ketulusan dan istiqomah dalam menghadirkan para santri dan murid kita dalam doa dan munajat kita,  dan menjadikan kemanfaatan dan kebarokahan ilmu kepada mereka,  amiin yarobbal alamiin. 

dokumentasi 1-9-2021 sowan gus dofi pengasuh pp. Roudlotul Hana Sawentar Kanigoro Blitar.. Bliau guru saya dan juga temen sekelad waktu masih di MI Islamiyah pandansari th 1986




SPIRIT DARI ACARA INKUBATOR LITERASI

Sesuai dengan informasi tentang adanya zoominar Inkubator Literasi yang dikirim disebuah grup maarif menulis yang merupakan wadah yang dibentuk berawal dari seminar literasi yang diadakan oleh LP maarif Nu Tulungagung, dimana grup ini mewadahi populasi penggiat dan pembelajar literasi yang dibimbing langsung oleh DR Ngainun Naim sang tokoh penulis, penggiat Literasi dan Pembina GPMB kabupaten Tulungagung. 

Alhamdulillah pada tanggal 24 Agustus 2021 saya berkesempatan mengikuti acara zoominar inkubator Literasi Pustaka Nasional kota Blitar dan sekitarnya dengan tema, " Penguatan Nilai Kebangsaan  Berbasis Kearifan Lokal"

Acara tersebut meghadirkan beberapa narasumber dibidang literasi diantaranya: Bapak Muhsin Halida dosen IAIN sunan Kalijogo Yogyakarta, Bapak Dr. Ngainun Naim pembina GPMB kabupaten Tulungagung,  Bapak Sofyan Munawar founder Ruang Baca Komunitas dan Bapak Edi Wiyono Pemimpin Redaksi Perpusnas Pers.  dan dimoderatori mbak Eka Purniawati dari Pranata Humas Perpusnas RI. 
Mengikuti acara ini sangat asyik,  dengan model seperti obrolan ringan antar para narasumber tapi materinya berbobot dan cukup mengena. 

Dari masing masing narasumber memiliki trik dan tips serta motifasi yang saling berkesinambungan dan saling melengkapi, terutama untuk menyuburkan persemaian budaya literasi. 

Dari materi zoominar ini bisa muncul berbagai judul tulisan yang berawal dari kata-kata kata kunci sang narasumber,  terutama untuk menuangkan khasanah budaya daerah lokal yang merupakan kekayaan lokal yang cukup berarti bila diangkat dan dinarasikan dalam sebuah tulisan. 

Inkubator Literasi menurut Edi Wiyono  adalah  upaya berkelanjutan untuk mendorong penguatan konten literasi  utamanya yang bertemakan nilai-nilai kearifan lokal. Disisi la Edi Wiyono  juga meyampaikan bahwa litetasi berkaitan dengan aktifitas menulis. 

Dalam perbincangan tersebut muncul pertanyaan bagaimana kita termotifasi dalam penulis?  Maka para nara sumber menyampaikan yang terkait dengan pertanyaan ini diantaranya:

Edi Wiyono menyampaikan bahwa mereka yang berinovasi mereka yang meguasai apapu profesiinya. dan dalam dunia kepenuliasan memberikan ruang untuk penerbitan. 

Pak Sofyan Munawar menyampaikan sitiran dari bung Karno" Bermimpilah sebanyak mungkin dan mimpilah publikat dengan membaca dan menulis dan menulis itu bekerja untuk keabadian. 

Dr Ngaiinun Naim menyampaikanenulis itu adalah berkah. Dan menjai penulis itu unik dan antik, karena tidak semua orang yang mau dan mampu menulis. 

Dalam acara tersebut para narasumber juga menyampaika cloosing statemenya. 
Dari bapak Muhsin halida, 1) Jangan tidur sebelum membaca,  jangan mati sebelum berkarya. 2) Buku adalah sahabat terdekat,  membaca aktifitas yang paling hebat dan menulis adalah ekspresi warisan terfahsyat. 

Pak Dr. Ngaiinun Naim 1) Menulis itu membuat kita abadi, karena tuiisan itu bisa dibaca sepanjang masa. 2) Dalam hidup jangan hanya memiliki dua buku yaitu buku nikah dan buku tabungan tapi juga perlu buku karya kita. 

Pak Edi Eiyono, menyampaikan pendapat dari ulama'Mesir AsSuyuti bahwa "satu peluru dapat meledakkan satu kepala tapi dengan satu tulisan mampu meledakkan seribu kepala" ini artiya suatu tulisan ituemiiki kemampuan untuk memberi seagat dan pengaruh kepada banyak orang. Dan itu kadang dari penulis sendiri tidak menyadari itu. 

Sayapun juga tetap ingat pak Ngainun Naim pernah menyampaikn tugas penulis itu ya nulis,  tidak usah memikirkan apakah tulisan kita itu baik atau tidak,  karena tulisan itu memiliki takdirnya masing - masing. 

Beliau juga pernah menyampaikan: "Mari belajar menulis,  kalau tidak segera diawali mau menunggu apa lagi, menulis adalah aksi,  banyak orang yang ingin menulis tapi hanya sekedar ingin yang akirnya 
menhuap sebelum beraksi. 

Niat,  berbuat dan nikmati prosesnya. 

Trenceng,  5-9-2021




Rabu, 01 September 2021

REFRESING PAKET HEMAT ALA IDAL IDUL


Dengan berbagai rutinitas yang kita jalani,  membuat suatu kepenatan dan kejenuhan tersendiri. Menumpuknya rasa jemu akan membuat seseorang stres yang  tanpa disadari akan menimbulkan kelelahan secara psikologis dan bahkan bisa menurunkan imun tubuh. 

Kelelahan yang disebabkan kerja otot pulihnya akan lebih cepat daripada kelelahan karena menguras daya fikir. Kelelahan kerja otot bisa diatasi dengan istirahat yang cukup. Tapi kalau lelah karena olah fikir selain istirahat maka juga harus diimbangi dengan mengurangi beban psikologis dan dialihkan ke hal lain yang membuat  kita fres dan terhibur, 

Sehingga laksana membawa beban, dengan ,efresing beban itu akan terkurangi atau fres kembali. Karena itu proses mengembalikan kelelahan dan kepenatan olah fikir itu perlu waktu lebih lama. 

Metode refresing masing - masing orang tidak sama. Refresing yang efektifi sangat dipengaruhi oleh hobi dari masing-masing orang, Karena melakukan sesuatu dengan rasa senang atau yang disukai prosesnya sudah bisa dinikmati  bisa jadi wahana refresing tersendiri. 

Kalau sudah berkaitan dengan hobi,  maka seolah tidak bisa dikomentari yang berbelit-belit. Orang kalau hobi tidak memperhitungkan harga, suasana atau lainnya, terlebih komentar dari orang lain. 

Miisalnya saja orang punya hobi memancing,  mereka tidak peduli ada semut disekitar tempat nongkronya atau nyamuk bersliweran mengelilinya,  bahkan dengan gerimis dia malah nyantai dibawah payung yang dia bawa,  bukan masalah hasil berupa ikan yang mereka harapkan tapi proses mendapatkan respon dari ikan saat memancing itulah yang mereka nikmati. 

Refresing tidak harus dengan biaya mahal bahkan bisa paket hemat dan gratis,  dan juga tidak harus  keluar dari rumah, terutama masa pandemi covid 19 seperti saat ini. 

Maka tak heran justru pada masa pandemi yang semua usaha mengalami kemacetan dan justru usaha perdagangan ikan hias ini mengalami peningkatan,  maka banyak para peternak ikan yang semula memelihara ikan konsumsi seperti gurami,  lele, patin dan lainnya beralih ke ikan hias seperti nila,  koki, moli dan lainnya. 

Hal ini karena masyarakat sudah sangat jenuh menghadapi kondisi pandemi yang cukup lama dan juga adanya serangkaian aturan PPKM yang memang aktifitas orang mayoritas dari rumah. 

Sayapun untuk mengurangi kepenatan,  kejenuhan dari rutinitas juga melakukan sesuatu yang membuat kita senang dan bisa mengurangi stres. 

Dengan latar belakang orang desa maka banyak aktifitas refresing saya yang cukup dengan paket hemat,  kebetulan hoby saya tidak jauh ya model pertanian. 

Dengan berkebun baik sayuran atau bunga,  beternak , memelihara unggas, melihat perkembangan dari tanaman dan juga unggas serta keunikannya itu cukup bisa membuat saya bisa menikmati dan bisa jadi ajang refresing. 

Beberapa hari yang lalu saya kerumah mas Guminto yang saya mintai bantuan untuk membuatkan RAB untuk rehap madrasah,  dia salah satu murid saya waktu di Mi ..Salma putri kecil saya ikut,  disaa ada kolam ikan hias didepan rumah,  maka dia begitu asyik melihat pergerakan ikan hias tersebut. 

Mau pulang dia ditanya oleh istrinya mas Guminto,  ,""Adiki Salma  suka ikan?,  dia menjawab, "" suka".terus mas Guminto minta istrinya untuk mengambilkan plastik dan alat untuk megambil ikan, si kecil bertanya '" itu namanya ikan apa pak?" dijawab oleh pak guminto, " namanya ikan koki,  ayo mau pilih yang mana? ," si kecil pilih yang warnanya merah putih. 

Akirnya kita pulang membawa beberapa iikan koki yang saya sebut sebagai ikan idal idul,  karena bentuknya perut yang besar  terus ekornya yang mengembang dan waktu bwrgerak lucu sekali.Ikan ini kesukaan saya sejak dulu. dan sayapun masih ingat dulu psrnah dapat hadiah ikan koki dari murid saya .

Stelah magrib si kecil minta untuk dibelikan aquarium ,kebetulan dia tau ditempt penjualnya kebetulan disitu uga menjual roti bakar yang biasa dia beli. Akirnya Aquarium kita beli skaligus alat alat dan asesoris di dalamnya .

Esok harinya si kecil tilpun sama mas fahim anaknya pakde pardi  ,"" mas fahim saya mau kesitu minta ikan idal idul,  jangan pergi ya mas,  ini masih ikut ibuk ke sekolah, " Jadilah kita  ke mas fahim dan pulangnya membawa beberapa ikan idal idul yang lebih lucu-lucu dengan beraneka warns. Kebetulan masnya memag penjual ikan hias yang dikirim ke beberapa daerah seperti banyuwangi,  Ponorogo,  Jogja lan kota lain. 
Sungguh melihat pergerakan si ikan idal idul ini menjadi refresing tersendiri buat saya dan keluarga. 

Refresing paket hemat,  tidak perlu keluar rumah dan jelas bisa dinikmati kapan saja,dan yang terenting bisa menghilangkan stres yang diakibatkan kejenuhan rutinitas dan beban fikiran.  .

Trenceng awal sep 2021