Buku ini buat saya sangat berharga dan memiliki suatu sejarah tersendiri. Setelah beberapa hari yang lalu saya membaca tulisan Prof. Ngainun Naim yang membahas tentang Antologi, maka buku ini tergolong sebuah buku Antologi karena di dalamnya berisi 10 penulis dengan karyanya masing-masing.
Buku ini diterbitkan oleh Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jl. Rawa Kuning Jakarta.diterbitkan tahun 2008.
Dalam Kata sambutan dibuku ini, bpk Kepala Balai Litbang Penelitian dan Pengembangan Jakarta, Bpk H. Imran Siregar menyampaikan, bahwa kehadiran buku kumpulan karya tulis ilmiah guru madrasah Ibtidaiyah perlu disambut, sebagai salah satu upaya mensosialisasikan hasil pemikiran dan kajian para guru yang diangkat dari pengalaman mereka sehari-hari dalam bentuk karya tulis ilmiah.
Melalui penerbitan buku ini diharapkan dapat menumbuhkan minat dan kreatifitas guru lainnya dalam menuangkan pemikiran dan pengalamannya dalam sebuah buku.
Dalam buku ini memuat sepuluh karya tulis ilmiah terbaik hasil lomba penulisan karya tulis ilmiah bagi guru Madrasah Ibtidaiyah yang diselenggarakan oleh Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta tahun 2007.
Kesepuluh naskah terbaik tersebut merupakan hasil seleksi dari 345 naskah dari peserta se Indonesia. Tim Penilai terdiri dari berbagai unsur, antara lain praktisi pendidikan, dosen dan Peneliti.
Saya bersyukur bisa mendapatkan buku yang sangat berharga ini, karena dalam buku inilah pertama kalinya karya penelitian saya turut dimuat. Berarti ini adalah buku antologi saya yang pertama kali.
Memegang buku ini saya teringat waktu itu lewat tilpun sekolah saya mendapatkan tilpun yang katanya dari Balai Penelitian Keagamaan Jakarta, yang menyampaikan bahwa karya tulis yang saya kirim ke ajang lomba karya tulis bagi guru Madrasah Ibtidaiyah Balai Penelitian dan Pengembangan Keagamaan Jakarta , masuk dalam sepuluh nominasi terpilih dari 345 peserta dan diundang untuk presentasi ke Jakarta . Saya dikasih alamat tempat presentasi di gedung asrama haji Jakarta. yang nilpun saya waktu itu Ibu Neneng Habibah.
Antara percaya dan tidak, saya menanggapi tilpun ini. Dan waktu undangan presetasinya masih ada waktu dua minggu. Selain itu saya juga belum berpengalaman untuk presentasi, belum bisa membuat power poin sebagai bahan presentasi bahkan untuk mengoperasikan komputer, maklum waktu itu saya belum memiliki komputer atau laptop. Sehingga dalam membuat tulisan saya tulis tangan dengan tulisan yang kadang kala saya juga tidak bisa lagi membacanya, lalu kuta bawa ke rentalan pengetikan.
Masih antara percaya atau tidak, tiga hari dari tilpun pertama saya ditilpun lagi oleh ibu Zulaikah juga dari Balitbang Keagamaan Jakarta, yang ternyata aslinya dari Pikatan Wonodadi Blitar, saya diarahkan untuk naik kereta api gajayana saja dan stasiun turunnya juga dikasih tau. Karena yang tilpun ini juga orang sini saya bertanya ini beritanya benar ya bu, karena saya ada kekawatiran karena ada yang menyampaikan takut bila ada penipuan.
Beliau menyampaikan ini berita benar ,dan untuk meyakinkan saya beliau menyebutkan judul karya tulis saya, stelah beliau menyebutkan judul tersebut saya baru yakin bahwa berita ini benar maka sbelum surat resminya datang saya dihubugi dulu untuk persiapan. ,
Setelah saya yakin kebenarannya, saya juga masih bingung lagi dengan siapa ya saya kesana, maklum ini pertama kalinya saya ke Jakarta, maka saya ingat bahwa teman saya waktu PGA ada yang menjadi guru di Jakarta yang bernama kang Asrori yang aslinya dari Rejotangan, Saya tilpun dan siap menjemput dan siap jadi pemandu selama di Jakarta. Alhamdulillah juga ada teman baik saya mbak Yuliati yang mendukung dan siap mendampingi saya untuk menghadiri presentasi ini.
Tentang alur perjalanan dan teman siap, barulah saya menyiapkan materi untuk presentasi dalam bentuk power poin, lagi-lagi sayapun belum bisa membuat sendiri maka andalan saya adalah ke jasa pengetikan langganan saya. Waktu itu yang membuatkan bernama mbak Nurul. Dan materi saya simpan di fledis dan CD. dan itupun saya belum berpengalman untuk presentasi.
Dengan bismillah saya dan mbak Sri Yuliati janjian ketemu di Stasiun Tulungagung saya ingat harinya Jum'at jam 16.00 kereta gajayana berangkat sampai di stasiun tujuan kita jam 09.00 dan kang Asrori sudah siap menjemput.
Dari stasiun kita ke rumah kang Asrori di daerah Cileduk, bertemu dengan keluarga dan istriya ternyata orang pare. dan kang asrori menjadi orang Jakarta ternyata berawal dari rencana mau jadi TKI ke Arab Saudi, dalam penantian keberagkatan dari PT beliau tingal dimasjid dan mejnjadi guru TPQ dan waktu ada pendaftaran CPNS dia ikuti Alhamdulillah lulus jadi tidak jadi TKI dan sekarang menetap disana menjadi guru agama di SMA.
Sebelum kita diantar ke lokasi Asrama haji kita sempat diajak ke pusat perbelanjaran di daerah Cipulir dan sorenya kita cek in di tempat presentasi. Saya sekamar dengan b. Sulaimah dari Blitar.
Malam hari kita ada pertemuan tentang persiapan pelaksanaan presentasi besuk pagi, dari panitia menyampaikan beberapa hal terkait kriteria penilaian dan juri yang akan menilai yang terdiri dari praktisi pendidikan, dosen dan peneliti, disamping itu b. Neneng selaku ketua panitia lomba juga memperkenalkan dari kesepuluh nominator yang diundang diantaranya:
B. Alminiati dari Ponorogo dengan judul Penerapan Metode CTL pada pembelajaran fiqih di MIN paju Ponorogo.
Mukhamad Fauzi dari malang, judul Penggunaan Pagam Tutol Multi Guna Dengan Metode Eksplorasi dan permainan jerang lala pada Pembelajaran Operasi hitung bilangan di MI.
Komsiyah S, dari Tulungagung judul Pengaruh Eksisensi Kelompok Kerja Guru Madrasah Ibtidaiyah Kecamatan Ngunut terhadap Peningkatan Kualitas Hasil Belajar Siswa Madrasah Ibtidaiyah kecamatan Ngunut TulungagungJawa Timur tahun 2007.
Yuwono dari Wonosobo dengan judul Kontribusi Emosi Positif Terhadap Hasil Belajar.
Sulaimah dari Blitar, judul pentingnya Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan di Indonesia
Sismanto M. Pd. I, judul Pembiayaan Pendidikan Sekolah Dasar (SD/MI) dalam Kerangka Manajemen Berbasis Sekolah.
Abdul Faliq dari Gersik, judul meningkatkan Prestasi Belajar Pengetahuan Sosial melalui Pendekatan CTL/ PAKEM di kelas V MI Muhammadiyah 2 Campungrejo Panceng Gersik.
Muhammad Junaidi dari Jember, judul Aktualisasi Pengembangan Emosional SpiritualQuotient( ESQ)
damar dari Palembang, judul penerapan Metode Dalang dalam Pembelajaran Bahada Arab.
Farida Himawati dari Magelang, judul Perbandingan Antara Pendidik yang menggunakan Metode Keteladanan dan Pendidik yang tidak menggunakan Metode Keteladanan terhadap Prestasi Praktek Ibadah di MI Maarif Grabag 1.
Begitu selesai pertemuan saya sangat grogi untuk presetasi besuk, grogi dengan para jurinya, para peserta dengn berbagai judul dan waktu pemaparan kita perorang 30 menit. Maka untuk menghilangkan rasa grogi, saya mengatakan pada diri saya sendiri , saya harus bersyukur bisa sampai sini, ini kesempatan untuk mendapatkan pegalaman baru, jangan jadikan beban karena ini suatu lomba tapi anggap saja Menyampaikan dan berbagi suatu pengalaman , toh yang tau betul materi yang saya buat adalah kita yang membuat merangkai kata ,menganalisis dan menjadi hasil penelitian adalah kita sendiri, maka harus memaksimalkan usaha, untuk hasil kita bertawakkal kepada Nya.
Alhamdulillah dengan modal ini, saya bismillahirrohmnirrohim insyaalloh siap. Saat menunggu giliran untuk presentasi ternyata perasaan kita para nominator sama grogi, nerfes bahkan temen sbelah saya bolak balik ke kamar kecil. Sayapun juga masih tetap grogi karena ternyata dari pengujinya adalah para profesor dan dari masing masing juri dari unsur peneliti, praktisi pendidikan dosen dan peneliti lebih dari dua orang. Dengan formasi meja berhadapan laksana kofrensi meja budar kita mengikuti acara presetasi.
dok. Foto saat presentasi yang dimuat dilampiran buku ini.
Dan dalam acara pembukaan dihadiri oleh direktorat pendidik dan Tenaga kependiikan, dan beliau menyampaikan apresiasi yang luar biasa kepada para guru Madrasah Ibtidaiyah yang menjadi ujung tombak pendidikan, dan setelah acara ini selesai kita diundang untuk ke Kantor Departemen Agama Ri untuk bisa berbincang bersama dengan kita kita guru Madrasah Ibtidaiah dari berbagai daerah, yang kebetulan terbanyak dari Jawa Timur.
Sore hari kita didampingi oleh segenap panitia dari Balai Penelitian Agama diajak ke kantor Departemen Agama dan bapak dirjen berkenan menerima kita dengan hangat. Kita diajak untuk berbincang dan diberi kesempatan untuk menyampaikan unek - uneknya. Kesempatan ini saya pergunakan untuk memaparkan terkait penelitian saya tentang KKG dan skailigus permohon dana bantuan untuk KKG sekiranya ada.
Selain ke kantor Departemen Agama Pusat, kita diajak ke monas, masjid istiqlal lalu ke planetarium,setelah itu kita kembali ke asrama haji.
Dalam perjalanan kita dengan teman-teman semayanan untuk pulang bersama naik kereta api lewat Yogyakarta. Dan Alhamdulillah dari kegiatan ini kita mendapat uang pembinaan skaligus biaya akomodasi dan transportasi pulang pergi, selain itu kita mendapatkan buku referensi perpustakaan masing masing peserta satu kardus.
Untuk mengenang acara bermakna ini maka dari hadiah pembinaan saya wujudkan laptop, yang waktu itu menurut saya harganya masih lumayan mahal, dan lebih dari itu setelah tiga bulan saya mendapat surat yang isiya usulan saya tentang bantuan KKG yang kita sampaikan waktu itu diapresiasi dengan mendapat bantuan 15.000.000.
Dengan tulisan ini semoga menjadi energi baru untuk terus belajar menulis yang ibarat pisau sudah karatan tidak pernah diasah dan tidak memiliki komuitas untuk belajar menulis.
Alhamdulillah sekarang sudah dimasukkan grup maarif menulis yang dibimbing Prof. Ngainun Naim ini dan bersama para saudara baru yang sangat hebat, semoga saya masih bisa belajar menulis.
Trenceng 2 sep 2020
mantab...guru berprestasi...
BalasHapusTernyata....
BalasHapusRuaarr... biasyaaahh..