Senin, 29 Juni 2020

NYIMPEN KOK PENYAKIT, LAKYO MENDING NYIMPEN DUIT. 

Dari tulisan Prof. Ngainun Naim yang berjudul PLONG maka saya tuangkan tulisan ini yang merupakan wujud rasa syukur karena telah melewati masa-masa yang penuh dengan beban secara psikologis,  terlepasnya kita dari beban psikologis inilah yang orang jawa menyebut dengan istilah PLONG sebuah rasa lega atau merdeka dari suatu beban. 

Ini kulalui di th 2019 ,waktu itu ada keluhan pada leher saya, mau periksa ke dokter selalu saya tunda karena ada beban rasa takut dan tidak siap secara psikologis untuk mengetahui hasil dari konsultasi dokter. 

Dan pada suatu hari saya memeriksakan anak saya karena demam saya ikut periksa, dan dari dokter saya diberi rujukan ke rumah sakit,  dari rujukan inipun tidak langsung saya tindaklanjuti sampai masa rujukan habis. maka saya mengumpulkan informasi dan konsultasi dengan teman teman yang pernah mengalami keluhan yang sama dan tindakan apa yang sudah mereka lakukan,  semua itu semata mata untuk menghilangkan beban dan menepis rasa takut saya. 

Saya kedokter lagi untuk minta rujukan, dan ini saya tindaklanjuti ke sbuah rumah sakit dan karena suami pas ada  kegiatan maka saya periksa sendiri, antrian ya cukup lama,masih ada was-was waktu antripun semakin menjemukan, dan stelah ktemu dokter dari yang disampaikan dg bahasa yg ketus  dan justru memperbesar rasa takut saya, tanpa banyak tanya si dokter berkata ini saya beri rujukan saja kecuali kalau mau biaya mandiri ya saya tangani karena biayanya mahal, saya jawab,  saya minta dirujuk saja. Dari pengalaman  periksa sendirian inilah setiap periksa dokter saya  didampingi.

Pada saat saya ke rumah teman ,saya cerita dan ternyata  kepala sekolahnya juga mengalami sperti saya,  akirnya saya diajak silaturrohim kesana.Beliau seorang ibu usia skitar 55 tahun, sayapun diberi informasi dan banyak nasehat yang ternyata dari nasehat yang menyejukkan inilah yg memupuk semangat saya. 

Dan untuk memperbesar keberanian , saya berfikir harus muncul juga motifasi instrinsik saya,  saya ingat beberapa bulan lalu saya mengunjungi keluarga adik perempuan saya di klaten karena tugasnnya sbagai dosen di klaten sedang suaminya dosen di magelang, si suami yang ngalah nduduk PP dari klaten ke Magelang sekali jalan jaraknya skitar 78 km. 
Sambil kita berbincang- melepas kangen dan cerita perjalanan kita yang baru pertama kesini dengan mengandalkan goglemap, Adik saya cerita seminggu yang lalu suaminya yang sakit dibagian perut, padahal posisi di magelang,  dg mengendarai mobil sendiri si adik perempuan saya menjemput suaminya,  dan dari pemeriksaan dokter harusnya dioperasi,  tapi si suami tidak mau karena takut,  sambil guyonan saya bilang "" NYIMPEN KOK PENYAKIT LAKYO MENDING NYIMPEN DUWIT
"
stelah beberapa hari dari kunjungan saya si adik mengabari kalau suaminya ini sudah siap mau operasi dan akan dilaksanakan besuk,  mohon doanya. 

Nah ingat kata kata saya yang diatads sayapun ganti menasehati diri saya sendiri persis dengan rumus kata kata yang sama. Muncullah tekat saya dan siap menikmati proses. 

alhamdulillah saya bersyukur kepada Alloh,  karena dipemeriksaan pertama di rumahsakit ini saya dipertemukan dengan dokter yang baik,  saya didampingi suami. Si dokter melihat saya kok tersenyum, saya beranikan bertanya, kenapa dok kok tersenyum ada yang aneh dari diri saya?   Beliau menjawab dengan santai dan ramahnya, "" tidak aneh tapi kelihatan, jenengan tampak tegang ,takut yaaa? Ya kalau sakit ya diobati jangan malah ditakuti,  

Si dokter menjelaskan sakitnya ndak membahayakan kok, kalau istilah kesehatan itu struma atau bahasane kita gondok itu lo. Sudahlah jangan takut, trus maunya gimana pengobatan dulu atau operasi?  si dokter tanya lagi. Mau saya sakitnya hilang,  sayapun ganti tanya, saya kan tidak mengerti dok,  kala menurut dokter itu yang terbaik untuk saya gimana dok skaligus dampak terburuknya apa dok? Si dokter menjawab,  kalau saya mending operasi,  kalau pengobata kita kasih obat stelah observasi 3 bulan baru diambil tindakan kalau diperlukan harus operasi, dan dokter juga menyampaikan tentang dampak yang mungkin bisa muncul stelah itu misalnya suara akan terganggu,  tapi lama lama juga pulih,  ada juga yang harus terus konsumsi obat dll. 

Stelah saya berdiskusi dengan suami dan dokter saya putuskan untuk operasi,  karena dari beberapa informasi yang saya dapat dari temen temen itu beliau juga operasi. Stelah itu kita ikuti prosedur pemeriksaan untuk operasi, mulai dari laboratorium,  radiologi,  pemeriksaan jantung,  kita ikuti,  
Dari prosedur diatas otomatis saya sering ke rumahsakit dan jelas siap antri,  pada tahap awal saya sangat jenuh, karena dalam poli yang sami kita proses pemanggilannya tidak cuma sekali dan tiap panggilan pasti nunggu antrian lagi, belum lagi ingat si kecil yang tidak mungkin untuk saya bawa otomatis saya titipkan. 
Pada tahapan pertama ini saya amati orang yang ada disekitar saya dengan berbagai kondisi dan keluhannya, dalam hati saya bersyukur ternyata saya madih beruntung dan nikmat yang diberikan kepada saya lebih besar,  karena walau sama-sama sama antri saya tidak merasakan sakit,  sementara yang lain sudah antri, merasakan sakit dan ada juga juga orangtua yg antrinya ya cukup lama kepayahan akirnya memutuskan pulang. 

Pemeriksaan selanjutnya saya sudah siap sambil membawa buku bacaan untuk mengusir kejenuhan saat antri,  dan tahapan selanjutnya saya lebih mendekatkan diri untuk berbincang dengan sesama padien atau pengantarnya,  yang ternyata dari perbincangan inilah bisa mengurangi beban psikologis dan dapat banyak pengalaman dan ilmu dari berbagai bidang. 

Stelah dokter jantung acc kitapun ada penjadwalan pelaksanaan operasi, dan satu hari sbelum hari H kita sudah opname,  kito stor berkas2 dan dicek ulang tensi,  rekantung dan dari hasil lab saya yang tidak cuma sekali,  sang perawat  memberi informasi bahwa semua dalam kondisi baik dan mengabari operasinya besuk pagi jam 6 ,mulai malam puasa, dan juga bertanya apakah ibu siap?  Saya jawab "" siap mas, karena niatan saya mau berobat, saya akan menikmati prosesnya sambil bercanda yang sbenarnya untuk mengingatkan diri saya ungkapan "" nyimpen kok penyakit lakyo mending nyimpen duwit yo mas"" kbetulan perawatnya laki laki seumuran adik saya. Sambil ikut tertawa si perawat ini berkata ibu ini kok lucu dan aneh juga ya?  Lo kok gitu, ...dia juganti mengatakan ya daripada penyakit saya juga pilih duwitnya bu,  Trus anehnya,  baru kali ini saya bertemu pasien yang mau operasi  justru ingin menikmati prosesnya,  semoga besuk berjalan lancar dan sukses ya bu,  itu doa yang disampaikan. Trimakasih dan maaf saya merepotkan. 

Pagi pagi saya ditensi dan siap dengan baju untuk operasi, sambil didorong keruang operasi saya bertanya,  operasi itu apa lama ya mas?  Ya tergantung operasinya bu,  yang terkesa lama itu kalau sudah masuk ruang operasi dikira langsung pelaksanaan,  tapi juga persiapan kadang juga ada antrian. Dan Alhamdulillah saya tidak antri karena didalam cuma afa 2 orang yang satu akan melahirka. Kitapun sempat berbincang dan saling memberi motifasi. 

Skitar jam 4 sore saya sudah sadar dan ada pemeriksaan dari perawat,  hal pertama yang dilakukan perawat adalah bertanya pada saya. ""Nama ibu siapa ? Saya jawab nama saya ya tetap masak gara gara operadi nama berubah.. Sambil saya sebutkan nama saya.Si perawat lalu mengucap AL HAMDULILLAHIROBBIL ALAMIIN.... ternyata suara ibu tidak terganggu dan baik - baik saja.... Tiba-tiba tiba saya terdiam sejenak, airmata saya mengalir hati dan lisan saya berkata ALHAMDULILLAH YA ALLOH ATAS NIKMAT DAN ANUGERAH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KEPADAKU... dan saya sadar untuk memecahkan kebisuan saya berkata pada si perawat itu,    oooo ternyata itu tadi pertanyaan pengetes tentang hasil operasi juga ya mas?  Betul bu. Dia jawab. Memang itu adalah resiko yang bisa timbul tapi alhamdulillah ini jenengan tidak mengalami itu.

Bener bener suatu nikmat kesehatan itu adalah sebuah nikmat yang tak terhingga besarnya, dan kita tidak bisa menghitung dengan angka,  sehingga banyak orang yang lupa... Baru ingat dan belajar menghitung kalau sehat itu jauh dr kita .

Semoga ALLOH SWT senantiasa melimpahkan kesehatan dohir batin kpd kita dan keluarga dan diberi kemampuan untuk bersykur dengan mensyukuri dg berbuat dan berjuang beribadah sesuai profesi kita masing masing-masing. 

Trimakasih smua fihak atas doa dan mohon maaf atas khilaf. 





Sabtu, 27 Juni 2020

NIAT YANG KUAT MENGALAHKAN JARAK DAN WAKTU

Niat memiliki peran yang sangat penting dalam kita melakukan sesuatu, karena itu niat menduduki urutan yang pertama. Dari niat munculah tekat sehingga dikatagorikan sebagai niatan yang kuat yang memberikan suatu energi untuk berbuat. 
Kemarin saya dapat suatu kejutan dari teman waktu kuliah yang sudah kita anggap sebagai saudara perempuan saya,Perkenalan sayai di kampus STAI diponegoro saat mengawali kuliah S2  yang kbetulan kita mahasiswa angkatan pertama skitar tahun 2009.ternyata beliau domisilinya jauh dari luar kota yaitu dari ngraho bojonegoro . 

Saya penasaran ,saya tanya ,""La kuliah kok jauh ya bu,? "" beliau menjawab "" iya,  kbetulan ada beberapa dosen disini adalah teman saya waktu kuliah S1 di IAIN Tulungagung,,beliau seangkatan dengan bpk prof. Akhyak dan P. Asyraf.  Dari informasi dan ajakan dari teman - teman inilah saya putuskan untuk ambil S2 disini skaligus untuk terus menyambung silaturrohim."" 
Dari perbincangan perdana inilah saya dengan B. titin dan keluarganya akrab seperi saudara, saya anggap beliau kakak perempuan saya sehingga saya panggiilnya mbakyu, keakrapan kita juga skaligus dengan anggota keluarganya,  dulu putra putrinya diajak ke rumah saya masih kecil,  e sekarang putri pertamanya sudah hampir selesai S2 nya, dan memiliki satu putra yang sering saya panggil putu.
 Dan anak saya memanggil yu Hj. titin dan pak H. Ari dengan panggilan bude dan pak puh, 
Kuliah kami di hari sabtu, diantar suaminya, saat yu Titin kuliah, P. Ari menunggu di ndalemnya keluarga B. Andri, teman kuliah yu Titin saat S1. yang domisilinya dekat dengan kampus. Dari Bojonegoro yu titin mengajak P. Tohir untuk sama sama kuliah disini,  dan bila waktu semesteran, karena beberapa hari beliau berdua menginap di rumah saya,  sehingga orangtua saya juga akrab dengan beiau. 
Dari beliau saya banyak mendapatkan banyak mendapatkan pelajaran baik dari perbincangan atau pengamatan, diantaranya waktu kuliah beliau saya jadikan motifasi , walau kuliah dg waktu perjalanan kurang lebih 5 jam dia tempuh dan termasuk mahadiswi yang aktif dibanding dg yang dari dalam kota,  dalam hati saya mengatakan"" La iya, yu Titin yang jaraknya jauh saja,  beliau dalam menuntut ilmu rajin, masak kita yang di dalam kota tidak bisa? "" itulah yg jadi energi motifasi. 
Beliau dan keluarga yang saya amati orang yang senang menyambung silaturrohim dan kalau istilah orang jawa GEMI SEDULUR "" dimana saja memiliki teman yang jadi sdulur.Untuk menjalin silaturrohim ini tidak cuma beliau mengandalkan tehnologi dengan silaturrohim jarak jauh tapi juga menyempatkan untuk mendatagi langsung.
Bahkan beliau melacak jejak para teman temannya,  seperti kegiatan  di Tulunagung kemarin adalah bertemu dg teman P. H. ARI degan teman jaman SMP  di Surabayayang baru ditemukan jejaknya setelah 36 tahun tidak bertemu yang ternyata menjadi dokter dan berdomisili di Tulungagung. La dari silaturrohim inilah saya kebagian suatu kejutan untuk bisa ktemu walau dg penerapan protokol kesehatan kita beryemu di pantai Gemah. 

Selain hobi silaturrohim,  dari keluarga ini sangat peka dan peduli terhadap orang orang yang dalam kondisi hilang ingatan yang orang bojonegoro menyebutnya orang bento. Pernah saya semobil dengan beliau dan ketemu orang bento ini di jalan,  beliau berhenti dan langsung turun untuk memberikan makanan,  dan itu berulang kali.
Dalam perbincangan  melanjutkan perjalanan beliau berkata"" Saya senang yu dipertemukan dengan orang bento,  karena dari situ saya dapat ilmu"" ilmu apa pak haji? saya bertanya. Beluau menjawab ilmu kehidupan dan ilmu bersyukur,   karena ilmu ini tidak dari dalam kelas, tapi secara langsung dari kehidupan nyata, dari orang bento kuta dapat bersyukur kepada ALLOH betapa besarnya kemurahan dan kenikmatan itu diberikan kepada kita terutama nikmat sehat dhohir batin yang nilainya tidak bisa kita hitung. Dengan sehat dhohir batin kita melakukan kegiatan apa saja yang terpenting kegiatan itu kita niati ibadah karena Alloh. La dari orang bento, beliau secara fisik sehat bisa berjalan kemana mana, tapi tudak bisa membedakan yang baik dan buruk, sehingga yang dia butuhkan ya cuma untuk kepentingan jasmaninya diantaranya kebutuhan makan,  makanya saya suka memberi dia makan. 

Dari perbincangan ini saya ingat pitutur luhurnya sunan drajat yang terpampang di lorong menuju makam beliau, diantaranya, 

"" WENEHONO TEKEN MARANG WONG KANG WUTO, WENEHONO MANGAN MANGAN MARANG WONG KELUWEN LAN WENEHONO KLAMBI MARANG WONG KANG KAWUDAN""
disini mungkin bisa dimaknai memberi atau melakukan perbuatan sesuai dengan kondisi yang PAS .
Dan dari hal diatas bisa saya simpulkan bahwa ""NIAT YANG KUAT MENGALAHKAN JARAK DAN WAKTU. ""

Trimakasih yu titin dan p. Ari atas perkenannya untuk bisa bersilaturrohim dg keluarga kami, dan semoga membawa berkah untuk kita demua. Amiin. 



Kamis, 25 Juni 2020

KISAH BLANGKON DAN SANDAL JAPIT

Indonesia adalah  negara yang sangat kaya akan budaya,  beraneka suku bangsa, bahasa, adat, baju,  tarian, bahkan dari jeniis makanan khasnya.Kekayaan budaya itu tak ternilai karena dibingkai semboyan BINEKA TUNGGAL IKA yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu. 

Demikian pula keluarga besar saya, banyak yang berdomisili di daerah Kalimantan , ibu mertua dan 5 kakak dan adik dari suami di Martapura, Kalimantan Selatan,  Kakak kedua dan anak putunya di Palangkaraya,  dan ada 3 kelurga dari saya yang di Balik Papan Kalimantan Timur. 

Dari pernikahan kakak dan adik saya, ada yang keturunan dayak, Banjar, Jember ,  ponorogo ada pula keturunan Bugis. Adik saya juga ada yang berdomisili di Klaten Jwa  Tengah.

Dari kelurga besar iyang beraneka ragam ini juga memiliki kekayaan dan khas budaya masing - masing. terutama bahasa daerah yang sangat terasa  Bila kita berbicara dengan bahasa daerah pasti unik antara faham dan tidak faham,  pokoknya ada yang tertawa ikut tertawa jadinya perlu diterjemahkan. 

Alhamdulillah walau kami domisili saling berjauhan dg beraneka budaya, kita kompak dan unik sehingga kalau boleh saya katakan dengan keluarga Bineka Tunggal Ika dan bahasa pemersatunya bahasa Indonesia. 

Pada tahun 2019 tepatnya bulan syawal 1440 H ,keluarga besar saya sejumlah 12 orang mudik ke Jawa dalam rangka pernikahannya ponakan tepatnya putra kang Mshfud dari Palangkaraya yang bernama Marta Bahar Riski atau dikenal dengan nama panggilan Atok dengan Birrul Walidah dari Tarokan Kediri dan aya bersyukur  dari pernikahan ponakan ini akan lebih mendekatkan keluarga kita. Paling tidak dia tetap akan sering mudik ke Jawa. 

Dalam rombongan itu ada menantu dan 2 putunya kang Mahfuf yang baru pertama kali ikut ke Jawa. Sehingga mereka sangat antusias dan penasaran dengan apapun di Jawa, kbetulan dia dari keturunan Dayak. Disini apapun yang dia lihat dia rekam dg fidio atau foto. Selama disini seminggu  mereka ingin diperkenalkan  dan menikmati masakan-masakan khas jawa, punten, rujak, sompil, jajanan pasar dll, 

Demikian pula adik perempuan saya yang jago masak disini memasakkan resep dari Kalimantan, dan yang menjadi sangat unik itu manakala kita berbincang bincang dengan bahasa daerah masing masing,  sbenarnya kita agak faham maksudnya tapi ya ndak bisa nyambung semua. Untungnya kita punya bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia. Dengan ramenya kita saling belajar dan mengajari bahasa daerah sambil masak atau kegiatan lain. 

Dan ternyata yang paling cepat dalam penyesuaian kususnya bahasa dari anak anak. Putunya kang Mahfud juga heboh ingin diperkenalkan dengan budaya jawa, kususnya panggilan,  paklik, bulik, mbah,  dll, biar hubungan kedekatan keluarga ini tetap kuat. 

Siputu yang ikut ke jawa 2 namanya IKI  kelas 2 SD dan ABI masih TK. Dia kemana mana bawa HP untuk memoto dan merekam vidio dan layaknya reporter dia sambil bercerita dan dikirim ke saudara dan temannya di Palangkaraya. Dia sukanya kekandang kambing dan kesawah memakai capil buyuk dan minta naik sepeda ontel milik buyutnya. 

Pada acara resepsi pernikahan smua klurga dari Kalimantan sudah disiapkan baju khas adat jawa baik laki -laki atau perempuan termasuk 2 putu. Dari acara itu si ABI sangat menyukai BLANGKON dan baju khas jawanya. Maka stelah acara mantenan diapun minta dibelikan blangkon dan baju khas jawa. 

Setiap hari siang malam si blangkon ini tetap ia pakai. Sbelum pulang ponakan juga borong baju baju batik yang sudah jadi pesenan teman-teman kantornya. 

Dan tibalah rombongan ini mau pulang, yang keberangkatan ke Surabaya jam 11 malam .Si putu tidak mau tidur katanya belum mau pulang dan sayang kalau tidur,  pingin menikmati malamnya di tanah Jawa. 

Orang tua berkemas dengan bawaannya masing masing si kecil juga heboh dengan permintaannya, Si Iki pesan pada bundanya, " Serandal japit saya jangan lupa dibawa, tapi tanah yang melekat jangan dihilangkan karena tanah itu sebagai bukti kalau saya pernah datang dan menginjak tanah Jawa yang pertama.".akirnya sandal japit dan tanah yang melekat diamankan dalam sebuah tas kresek. 

Putu kang Mahfud yang kecil SI ABi juga tak kalah heboh diapun juga juga  pesan, " JANGAN LUPA BLANGKON DAN BAJU BATIK saya DIBAWA , NANTI UNTUK CERITA SAMA TEMANN  KALAU DIA ORANG JAWA. ." bahkan berangkat ke jawa SI BLANGKON KESAYANGANNYA DENGAN RIANGNYA DIA PAKAI. 
itulah sepenggal kisah SANDAL JAPIT DAN BLANGKON. 

untuk para saudaraku,  salam kangen dari kita sekluarga di jawa.  





Rabu, 24 Juni 2020

ANAK EMAS. Pengalaman berharga saya dapatkan saat opname dan bersebelahan dg pasien mbah putri yg struk .j dlm kondisi selalu menutup mata atau mungkin tidak sadar. Kami berkenalan dg seorang bapak usia skitar 50 an yg menunggu dan kayaknya penunggu tetap siang malam, kamipun melaksanakan kegiatan sholat jamah, dan saling membantu apa yg bisa dibantu. Beliau sangat tekun ibadahnya, merawat ibunya dg lemah lembut dan selalu mengingatkan mbah putri, waktu solat dan lainnya. Beliau memanggil mbah putri itu dengan sebutan mbok., dan selalu mengajak komunikasi mboknya walau si embok tidak respon. ""Mbok go waktune sholat magrib mbok, mengke lek sampun geh wiridan kados biasane dan si embok dipengangi tasbih, mungkin karena dr kebiasaan mbok yg jg ahli ibadah tasbih itu jg digerak gerak2 kan oleh si embok. Selesai solat beliau selalu mengaji didekat si embok juga bilang, "" monggo mbok ngaji.""Pokoknya setiap waktu solat selalu mengajak dan memberitahu si embok. Skitar jam 6 beliau ngelap si embok dg lemah lembut dan selalu diajak komunikasi, mbok dilap ngeh kersane resik, trus dibedak i geh mbok kersane wangi, torok torok biar wajah bersinar terang geh mbok. Dalam hati saya berkata ya Alloh inilah contoh pembelajaran yg engkau berikan dg orang disberang korden kamar saya. Begitu mulianya dlm merawat orangtuanya, bahkan spanjang malam saat yg lain ngorok tetap saya dengar mengipasi mbok nya. Saya pnasaran dg si bpk ini, ternyata yg dirawat itu adalah ibu mertuanya. Dan saya tanta anaknya mbah putri niku pinten? bapak itu menjawab Putra putrinya ada 7 sbagian di luar kota. La kok piambak an to pak?. Niki mbok serumah kaleh kulo, sderek mriki geh namung ngongak, Geh pancen mbok kulo geh kulo rumate sak saget kulo. Masyaalloh, subhanalloh. Spanjang malam saya tidak bisa tidur krn mendengar beberapa orang mendengkur bersahutan saya merenung Ternyata yg tempo hari waktu saya menunggu antrian berjam jam menunggu periksa dokter saya dipertemukan dan berbincang -bincang dengan seorang nenek yang saya amati kok ndak ada pendampingnya, saya tanya "" piambak an mbah"" dijawab enggih, la wau engkang dugene sinten? dijawab, putu semua dikerjakan sendiri, dan sekarang ini saya dipertemukan dg orang yg dg penuh kasih sayang merawat orang tua. Smoga Alloh menjadikan kesabaran dan kemudahan urusan atas orang yg berbakti pd orangtuanya. Dan yg terpenting smoga saya bisa mengambil hikmahnya amiin. Ternyata benar orangtua tetap sabar dan bisa merawat semua anaknya walau dalam kondisi apapun, tapi tidak semua anak bisa dan mampu serta mau merawat orang tuanya. Semoga Alloh SWT menjadikan kita semua juga keturunan kita menjadi anak yang berbakti kepada orang tua, amiin.

ANAK EMASAnak emasPengalaman berharga saya dapatkan saat opname dan bersebelahan dg pasien mbah putri yg struk .jadi beliau dlm kondisi selalu menutup mata atau mungkin tidak sadar. Kami berkenalan dg seorang bapak yg menunggu dan kayaknya penunggu tetap siang malam, kamipun melaksanakan kegiatan sholat jamah, dan saling membantu apa yg bisa dibantu. Beliau sangat tekun ibadahnya, merawat ibunya dg lemah lembut dan selalu mengingatkan mbah putri, waktu solat dan lainnya. Beliau memanggil mbah putri itu dg sebutan mbok. Beliau selalu mengajak komunikasi mboknya walau si embok tidak respon. Mbok go waktune sholat magrib mbok, mengke lek sampun geh wiridan kados biasane dan si embok dipengangi tasbih, mungkin karena dr kebiasaan mbok yg jg ahli ibadah tasbih itu jg digerak gerak2 kan oleh si embok. Selesai solat beliau selalu mengaji didekat si embok juga bilang, monggo mbok ngaji. Pokoknya setiap waktu solat selalu mengajak dan memberitahu si embok. Skitar jam 6 beliau ngelap si embok dg lemah lembut dan selalu diajak komunikasi, mbok dilap ngeh kersane resik, trus dibedak i geh mbok kersane wangi, torok torok biar wajah bersinar terang geh mbok. Dalam hati saya berkata ya Alloh inilah contoh pembelajaran yg engkau berikan dg orang disberang korden kamar saya. Begitu mulianya dlm merawat orangtuanya, bahkan spanjang malam saat yg lain ngorok tetap saya dengar mengipasi mbok nya. Saya pnasaran dg si bpk ini, ternyata yg dirawat itu adalah ibu mertuanya. Dan saya tanta ananyabah putri pinten? Putra putrinya ada 7 sbagian di luar kota. La kok piambak an to pak. Niki mbok serumah kaleh kulo, sderek mriki geh namung ngongak. Geh pancen mbok kulo geh kulo rumate sak saget kulo. Masyaalloh, subhanalloh. Spanjang malam saya tidak bisa tidur krn mendengar beberapa orang mendengkur bersahutan saya merenunh, Ternyata yg tempo hari saya dipertemuka dg nenek yg harus tinggal sendiri walau ananya banyak, ini saya dipertemukan dg orang yg dg penuh kasih sayang merawat orang tua. Smoga Alloh menjadikan kesabaran dan kemudahan urusan atas orang yg berbakti pd orangtuanya. Dan yg terpenting smoga saya bisa mengambil hikmahnya amiin.

TAK TERASA SUDAH TUA. Alhamdulillah suatu kejutan, dipertemukan dg anak2ku alumni MI Islamiyah dan MIN Pandansari th 2007/2008 deSeneng dan bangga melihat anak2 yg tetap kompak dan terjaga silaturrohimnya dan ternyata ini reuni mereka yg ke 3.Uniknya lama tak ktemu, jangan sebutkan nama dulu biar saya mengetes ingatanku, itu yg kulontarkan, ada yg tetap hapal tp juga ada yg harus mengingat krn sudah lama tak bertemu, la malih buuuaguss2 dan cantik2, bahkan yg duluan saya ingat nama orang tuanya krn ortu mereka kebetulan temen skolahku. Bersama mereka, ku sangat bersyukur atas anugerah Alloh memiliki anak2 yg hebat, yg tetap ingat gurunya dan almamaternya, banyak yg kita obrlkan baik ttg aktifitas, kuliah, kerja dan kbr dr temen2 mereka yg saat ini belum bisa gabung. Dan kita juga doa bersama untuk para guru kita dan juga salah satu dari temen sekelas mereka telah berpulang kerohmatulloh beberapa th lalu krn sakit yaitu ananda nando. Saya mewakili bpk ibu guru mereka mengucapkan trimakasih nak krn hari ini bisa dipertemukan dg kalian, doa kami untuk kalian semua smg jd putra putri solihah yg berbakti pd ortu dan guru jg bangsa dan negarara, ilmunya manfaat barokah dan yg dicita2kan dikabulkan oleh Alloh. AmiinDan dr doa kita yg paling keras amiinnya yaitu saat disebutkan, semoga oleh Alloh diberikan jodoh yg terbaik dan lancar smuanya. Memang rata2 dari meteka yg madih kuliah ini lagi proses skripsi, smga lancar dan yg sudah bekerja juga lanvar dan barokah. Pesen saya jagalah silaturrohimmu walau apapun profesimu. Banyak hal yang kita bicarakan , dan bagi orangtua mengetahui perkembangan dan kabarnya saja sangat senang, demikian pula sebaliknya manakala dari mereka ada yang lagi prihatin kitapun juga lebih prihatin. Angkatan siswa tahun ini memang sejak dulu sangat kompak, Dulu waktu mereka kls 6 setiap sore belajar ke rumah saya, kbetulan saya masih ambil kuliah di STAI Diponegoro T. Agung, Pada saat saya masuk kuliah dia saya kasih materi dan saya tinhgal berangkat kuliah diapun tetap belajar dan pulangnya juga sperti biasa kalau saya ada, dia beri kunci rumah bila pulang. dan Alhamdulillah dari mereka ada yang baru melangsungkan pernikahan. Saya juga pernah ketemu murid alumni MI islamiyah Pandansari di RSI tulungagung, pada saat saya besuk temen, saya bertanya kepada seorang perawat laki laki yang sedang bertugas sedang mengerjakan administrasi,mendengar suara saya ,perawat itu langsung berdiri dan ganti bertanya dengan saya, "" bu nopo kesupen kalih kulo? ""saya tidak langsung jawab tapi saa dengarkan mendengar suaranya dan melihat wajahnya saya ingat - ingat kalau ini adalah murid saya, cuma namanya kadang lupa. tapi yang inipunya ciri kusus tahi lalat,.. dia berkata, bu kulo murid jenengan. saya bilang jangan sebutkan nama, biar saya ngetas ingatan ya? stelah yakin saya sebutkan namanya ternyata benar. mengetahui mereka yang sudah besar dan bahkan ada yang jadi teman waktu kuliah S2 dan ada di grup ini mas supriadi saya baru terasa KALAU SAYA SUDAH TUA. EEE. KOK BARU SADAR, apa mungkin setiap hari dengan anak anak kecil ya? untuk semua anak anak saya dimanapun berada baik yang suda berkarya, masih kuliah, sekolah atau lainnya semoga selalu dalam ridho dan penataan Alloh, Amiin yarobbal Alamiin.

Selasa, 23 Juni 2020

MINAT ATAU RAGAT. . Beberapa hari yang lalu saya silaturrohim ke ndalemnya bpk MANAN , dan bpk Umarlan. Beliau sbelum purna juga menjadi pejuang pendidikan yang dulu masih dg sebutan depag. Bpk manan sbelum purna bertugas sebagai pengawas pendidikan agama di kec.Ngunut sedang P. Umarlan sebagai guru di madrasah, kbetulan satu sekolahan dengan saya. Di kecamatan Ngunut ada koperasi yang anggotanya para guru madrasah dan ingat saya itu sudah lama sekali bahkan para pendirinya sudah banyak yang berpulang. Koperasi ini memiliki peran yang besar kususnya bagi anggota koperasi, karena itu keberadaan koperasi ini tetap kita lestarikan. selain karena besarnya peran dan juga melestarikan perjuangan para tokoh pendidikan sbelum kita, tak kalah pentngnya adalah untuk menjaga silaturrohim dan kekeluargaan kita. Karena itu walau sudah lama purna tugas skitar 10 tahun yang lalu, bpk manan dan p. Umarlan tetap menjadi anggota koperasi kita. Dan karena waktu RAT beliau mboten rawuh, karena saya yg domisilinya paling dekat mendapatkan amanah untukenghantarkan sesuatu untuk beliau. Begitu saya bersilaturrohim ke ndalem beliau, Alhamdulilah saya menangkap betapa senangnya bisa bertemu dan berbincang bincang yang topiknya tetap terkait pendidikan sebagaimana latar belakang tugas beliau. Dari perbincangan ini ada hal menarik yg kita bahas kbetulan bpk manan sampai saat ini tetap berkecimpung di dunia pendidikan dg menjadi pengurus di sbuah lembaga pendidikan. Hal menarik yg kita bincangkan itu adalah tantangan yang dihadapi dunia pendidikan saat ini terutama terkait tekat dan minat peseta didik dalam menuntut ilmu. Terkait dengan ini saya juga ingat pertemuanku dg para wali murid beberapa waktu lalu, saya bertanya kpd wali para wali tentang aktifitas putranya di rumah., dan bila dibandingkan dg masa kita bersekolah dari manakah yang lebih sulit didapat antara MINAT atau RAGAT untuk saat ini ? Tetnyata mayoritas mereka menjawab yang lebih sulit untuk didapat adalah MINAT. dengan alasan ragat bisa dicari walau dg usaha keras karena sekarang waliurid sudah memiliki kesadaran akan pentingnya pendidikan, tapi kalau anak tidak memiliki MINAT inilah yang sulit untuk diupayakan. Jadi yg kuta bicarakan sama dg ini. Ini juga ada benarnya, dulu MINAT lebih besar sedang RAGAT lebih sulit. untuk bisa bersekolah di PGA Tulungagung yang sekarang menjadi MAN 2 bekal saya hanya MINAT, karena saya menyadari kendala dari keluarga saya dari sisi ekonomi sementara minat bersekolah saya besar maka selama 3 tahun saya jalani dg NDUDUK ( pulang pergi) dari rumah ke sekolah dg jarak PP skitar 30 km dengan naik sepeda ontel. Karena kita punya tekat sehingga hambatan itu menjafi tantangan. Tapi bila ragatnya ada tapi minat yang tidak ada maka ya seperti kondisi mayoritas yang kita hadapi sekarang ini. Duu motifasi instrinsik lebih dominan tapi yang skarang motivasi ekstrinsik yang mayoritas diperlukan, sebagaimana yang dilakukan prof ngainun naim yg tidak berputus asa untuk memotifasi kita untuk menulis. Kesimpulannya, dulu ATI KAREP BONDO CUPET, BILA MINATNYA BESAR MAKA TANTANGAN TENTANGAN AKAN BISA DIUPAYAKAN. BESAR KECILNYA MASALAH TERGANTUNG BAGAIMANA KUTA MENYIKAPINYA. trimakasih bpk manan ternyata silaturrohim saya mendapat ilmu kehidupan dan doa yang sangat luar biasa.

Minggu, 21 Juni 2020

TEMAN MASA KECIL SDULUR SELAWASE.

TEMAN MASA KECIL SDULUR SELAWASE 

Memo jan 2020 ,momen mruyuk e sdulur alumni MI JATI pandasari Ngunut 1986 ziaroh umroh dateng yai Ahmad Mudhofi Ismail Pengasuh PP Roudlotul hanan sawentar Kanigoro Blitar yang sbeum nya dibawah pengasuhan Almagfurlah mbah  K H. Nur Miftah / Mbah Yai SOLIIKHI atau dikenal dengan sebuta Kiai SERIBU MASJID karena beliau adalah tokoh yang membidani berdirinya banyak masjid termasuk masjid baiturrohman Jati Pandansari, 

Berawal dari urusan masjid inilah mbah Yai Soliki memiliki 2 menantu dari desa Jati Pandansari termasuk  yai Ahmad Mudhofi Ismail putranya Mbah KH. Ali Mustakim kiyai di desa kami.  
Nglumpuk bolo zaman alit seru emut lek do betik i. Mugi2 silaturrohim dan paseduluran kita berkach. 
Matursuwun gus dofi atas sdoyonipun. 

Yai dhofi ini adalah teman saya sekelas  mulai RA dan MI Islamiyah Jati Pandansari, dan alhamdulillah kita-kita kompak sampai sekarang terlebih setelah terbentukya grup WA, sehingga jalinan komunikasi dan silaturrohimnya tetap terjalin. Teman kita sekelas dulu jumlahnya ada 38 terpencar di berbagai daerah ada yg masih meetap di desa yg sama,  ada yg diluar kabupaten ada juga yang menjadi duta besar di katar. Apapun profesi dan status sosialnya dlm grup kita tetap kita temen dn sdulur, juga skaligus kyai a guru kita seperi yai dofi ini. 

Kebersamaan temen dan saudara merupakan harta yg tak ternilai dan sangat bermakna, kami2 berawal dari bangku madrasah yg sama guru yang sama di sbuah desa yg sama lulus MI 1986 ,yg kemudian dlm perkembangannya MI Islamiyah jati pandansari ini sekarang jadi MIN 3 dan sekarang dlm lokasi kls tempat belajar kita dulu sekarang jd Mts Abdul Qodir tp bagi kami ya itulah madrasah yg pertama kali tempat kami menuntut ilmu. Dan tetap mekat seperti dawuhnya abah duwan yg menjadi guru kita dlm pesannya jangan melupakan sejarah (JAS MERAH) 

Bagi kami  guru adalah tokoh2 hebat yg mengukir kita dan jasanya tak mampu untuk kita balas. Untuk bpk ibu guru kami yg telah berpulang mudah2an perjuangan penjenengan dlm membimbing kami menjadi ladang amal dan ilmu yg tergolong manfaat yg insyaalloh pahalanya terus mengalir. Juga untuk bpk ibu engkang taksih sugeng mugi tansah pinaringan kesehatan dohir batin dg penuh keberkahan amiin. 

Dan dlm perbincangan kami dg gus dofi tentang anak2 ada 2 yg kami garisbawahi yaitu : TIDAK ADA ANAK YANG NAKAL,  YANG ADA  ANAK YG BUTUH PERHATIAN DAN KASIH SAYANG,  dan TIDAK ADA ANAK YG BODOH,  YANG ADA ANAK YG LAMBAT DALAM BERFIKIR. 

trimakasih gus atas ilmunya,  mudah2 an lain waktu kita bisa bersilaturrohim dan berduskusi kembali. 

Salam dari kami alumni mi jati pandansari baik MIN atau MIS nya juga alumni MTs Aq dimanapun saat ini berada,  smoga kita smua snantiasa dlm keridhoan Alloh.  Amiin.

SPIRIT LITERASI DARI SEBUAH BANDARA ( BANDARA SYAMSUDIN NUR BANJARMASIN )

Spirit literasi si kecil dari sbuah bandara. 

Pada bulan desember 2019 kita skluarga sowan mbah putri dan saudara2 di Marapura, sekaligus menghadiri acara pernikahannya adik Nelly.  Saat itu putri kecilku usia 6 th masih RA, dia masih belajar untuk bisa membaca. Kita datang masih mendarat di bandara lama dan pulangnya kita mengawali operasionalnya bandara Syamsudin Nur yg baru. 

Dari ndalem mbah uti ke bandara diantar pakde Mahfud dan keluarga yg juga akan pulang ke Palangkaraya, karena ini baru pertama kali ke bandara Syamsudin nur yang baru maka kita dipandu oleh lek Ali dan mbk Ziah naik speda. 

Si kecil berkomentar kok bandaranya ndak sama dg yg kemarin ya buk, saya jawab iya, kita   mengawali penggunaan bandara baru ini nak, makanya nak pentingnya kita bisa membaca dan menulis agar kita bisa mengetahui berbagai informasi, tambah ilmu dan tidak tersesat,  setiap ada tulisan petunjuk dia berhenti untuk bisa membaca walau saat itu dia masih belum lancar membaca. 

Tibalah kita disebuah bener yg terpampang dg ucapan selamat terbang, si kecil belajar membaca dan minta foto disana, lalu ke kamar kecil dia juga membaca agar tidak keliru untuk laki-laki dan perempuan, sambil kita kasih penjelasan ada gambar orang. 

Sampai di ruang tunggu kebetulan kita duduk berhadapan dg seorang bapak berkaos putih bertopi dan begitu asyiknya beliau menikmati buku tebal yg sedang dibaca,  saya amati anakku memperhatikan bapak ersebut dan minta untuk foto dengan bapak yang membaca buku itu. 

Saya beranjak dari tempat duduk dan mengajak si kecil untuk menyapa bapak pembaca buku dengan menyampaikan bahwa anak saya memperhatikan keasyikan beliau saat membaca, maka beliau memberi motifasi untuk belajar dan rajin untuk membaca, diajak berbincang bincang dan foto bersama dan ternyata beliau orang Durenan Trenggalek, tapi sayang kita belum lama berbincang sudah ada pengumuman agar kita segera menuju ke pesawat sehingga  tidak sempat berkenalan cuma tau bahwa kita berasal dari kabupaten yg berdekatan, beliau Trenggalek, kita Tulungagung. 
                dokumentasi di bandara baru.                            syamsudin Nur 2019

Sejak saat itulah minat membaca si kecil semakin kuat, sehingga waktu ke toko yang dia tuju pertama di buku, kita pilih buku jilid belajar membaca dan alhamdulillah saat ini sudah bisa membaca buku cerita dan saat di tv ada tulisan dia juga membaca. 

Sejak kecil dia memang saya tanamkan untuk suka terhadap buku walau saat itu belum bisa membaca dg kita awali dari gambar yg bisa dia  lihat  ,yg terpenting suka buku. Kita siapkan rak buku  yg sbagian dia gunakan untuk menyimpan boneka dan mainannya. 

Untuk itu saya ucapkan terimakasih kepada bapak yang bertemu dan memberi nasehat pd putri kecil kami dii bandara Syamsudin Nur,  juga para ibu guru,  semoga ilmu putri kami juga penjenengan jadi ilmu yang manfaat barokah amiin. 

Sayspun juga mengucakan trimakasih kepada semua keluarga besar yang di martapura maupun keluarga pakde Mahfud Palangkaraya. Semoga kita masih diberi kesempatan untuk bersama lagi,  amiin

Salam literasi.

Sabtu, 20 Juni 2020

KEINGINAN ATAU KEBUTUHAN

Saam litera sdr i
Memo 11062020

KEINGINAN ATAU KEBUTUHAN

 Semejnjak adanya wabah Covid 19, maka kegiaan kita berpusat di rumah, demikian pula kebersamaan dg si kecil semakin semakiin banyak,  yg biasanya sering ditinggal dan dia enjoi saja,  namun mejnjadi berbeda dengan sekarang, dia menempel dengan ibuknya ,sehingga kemana mana dia pingin ikut. 
Sebelum ada wabah Covid 19.libur skolah dia pasti minta berlatih renang, nah karena kolam renagya juga tutup satu satuya tempat yg dia minta ke toko buku dan mainan. 

Dan dalam perjalanan kita berbincang ,saya tanya apa yg kita butuhkan? Mungkin karena dia terinspirasi dari foto foto kakak kelas yg mengirimkan tugas membuat  hasta karya maka dia pingin membuat  hasta karya. Dan tentang buku itu pasti rak pertama yg dia tuju. 

Kemudian saya tanya apa yg kamu inginkan kalau ke toko?  Dia jawab ingin ini,  ingin itu dll. Nah inilah momen yg kita masukkan unsur pendidikannya seperti dlm dunia pendidikan "" masuklah ke dunia mereka lalu bawalah mereka ke dunia kita. ""

Setelah kata kunci kebutuhan dan keinginan kita bincangkan maka si kecil kita ajak diskusi,  ooo ternyata buanyak yg anak e inginkan, trus kalau yg diinginkan muacam macam,  sementara tadi pingin membuat hasta karya,  kira kira bahan yg dibutuhkan apa ya?  Dia bilang, anu buk , anak e butuh stik sama lem tembak untuk membuat sesuatu, ..sesuatunya apa?  Ya masih rahasia agar jadi kejutan. 

Nah  yg dibutuhkan sudah jelas dan kalau di toko kan banyak barang,  sementara keuangan kita kan harus bagaimanak nak?  Dia jawab harus hemat ya buk,  ..harus menabung ..biar bisa beli tiket pesawat ke mbah putri kalimantan... Dia sebut kalimantan karena mbah putri ,pakde bude dan ponakan banyak yg di kalimantan. 

Jadi yg kita utamakan dalam belanja itu ya yang kita butuhkan bukan semua yg kita inginkan. Karena kita pasti banyak yg diinginkan sementara uang kita belum tentu cukup,  dan harus hemat. 

Nah kita sepakat ya apa yg kuta butuhkan,  trus bagaimana doa anak e. Kepada Alloh. 
Saya simak betul yg dia sampaikan dg bahasa polosnya"" YA ALLOH  SEMOGA AYAH IBUK SEHAT DAN BERILAH RZKI YG BAROKAH AGAR AKU BISA SEKOLAH DAN DIBELIKAN SESUATU"" 
AMIIN. Trenyuh juga mendengarnya. 

Begitu di toko sperti biasa yg dia tuju pertama rak buku dulu,  yg dia ambil buku cerita dg judul  AKU BERANI JAGA RUMAH SENDIRI DAN Buku bimbingan BERDOA UNTUK ANAK ANAK. stelah itu mencari stik es dan lem tembak,  dan lihat pas di rak boneka dia berhenti sejenak,... Dia bilang buk... Anak e sakjane duemen boneka doraemon lo,  tp kan pun ditumbasne buku kaleh lem tembak... Coba kita lihat dulu uangnya ya.... O ngih doraemonnya bisa kita ajak pulang,  betapa girangnya dia. Dg suka cita dia menggendong doraemon ke kasir. ..

stelah kita bayar dia menundukkan badan saya berbusik.... Trimakasih ibuk... Sambil tangannya menepuk nepuk pundak saya 3 kali. Saya tepuk punggungnya juga dg saya bisikkan 
Sama sama. Kita juga harus bersyukur kepada Allih yg memberi kita ruzki. 

Salam literasi.

SUDA Memo 20062020 Sbelum anakku masuk sekolah dulu dia mengatakan, "" Buk, besuk lek skolah kulo gih di suda buk? "" suda yg dikatakan anakku maksudnya diwisuda karena dia ribet mengatakan wisuda jadi dia singkat suda , Saya jawab "" ngih,.Smoga nanti bisa skolah setinggi mungkin, ilmunya manfaat barokah dan juga diwisuda ya nak."".Biar nanti bisa SUDA lek skolah ya yg rajin, dia tanya lagi lek skolah RA ya disuda buk? Saya jawab iya, ngajipun juga akan diwisuda yg penting harus rajin dan sungguh sungguh dalam belajar. Nah hari ini sbenarnya adalah waktu dan moment yang sangat dia nantikan yaitu SUDA/ WISUDA di RA karena th ajaran baru sudah masuk jadi murid MI. tapi karena diakir tahun pelajaran 2019/2020 ada wabah kpandemi korona sehingga tidak memungkinkan untuk diadakan wisuda..Hari ini kita mau ke madrasah untuk memenuhi undangan pengambilan raport dan perisahan sderhana dg tetap mengikuti anjura protokoler kesehatan. Memakai masker, jaga jarak dan cuci tangan. Dengan semangat sejak pagi dia bersiap dan minta baju yg sama dengan ibuknya dan diapun sbelum berangkat minta foto dg ayah ibuk, dan bilang yah ibuk, hari ini aku mau SUDA minta doanya sambil memeluk dan menciumi kami serta menepuk punggung kami secara dg mengatakan aku mau SUDA. Dalam hati saya terharu begitu besar harapan dia dengan SUDA,sambil kupeluk dan kutepuk tepuk punggungnya saya katakan semoga Alloh nanti memberi kemudahan dan mengabulkan cit-citamu ya nak, jd putri solihah yg taat kpd alloh berbakti bada ayah ibuk dan guru seta ilmumu manfaat barokah amiin. Nah agar makna SUDA ini tetap jadi energi positif bagi dia, saya katakan, Nak suda kita hari ini tidak seperti yang dulu, tidak naik panggung, kbetulan waktu PAUD dia diwisuda bahkan mbah putrinya juga diajak biar tau saat dia diwisuda naik panggung. Walau tidak naik panggung tapi kita tetap akan menerima ijazah dari bu guru dan difoto dg ibuk .Spanjang perjalanan dg naik montor diapun masih membicarakan tentang suda, sbelum ke sekolah dia minta dibelikan sepatu untuk sdr uda hari ini, kbetulan dia berangkat pakai srandal. Sesampai di madrasah ternyata teman- temannya memakai baju sragam sekolah, semula dia juga agak rewel minta pulang ganti baju, saya katakan oleh bu guru boleh pakek baju ini kan juga sudah sragam dg ibuk. Begitulah makna SUDA dalam gambaran dia saat ini. Taklupa saya sampaikan terimakasih kpd para ibu guru RA Mafatihul Ulum Balesono yg dg telaten membimbing putri kami, dan taklupa kami mohon maaf dan mohon doa restu. Dan smg jerih payah dan kesabaran ibi guru jd amal hasanah di dunia dan akherot amiin. Selamat anakku sayang smg engkau selalu dlm bimbingan dan keridhoan ALLOH swtdan diberi kemudahan menggapai cita2 amiin.

Rabu, 17 Juni 2020

REFRESING PAKET HEMAT.



stelah semalaman hujan deras dan pagi sampai siang cuaca redup,  bagi kami ada berkah tersendiri terutama yg bertani,  maka kegiata ayah hari ini memupuk tanaman jeruk daun, disebut jeruk daun karena yg dipanen untuk dijual adalah daunnya. 

Hujan membawa berkah yg saya maksud kali ini adalah kita memupuk tidak usah mengairi sendiri dg mesin,  karena biasanya waktu memupuk kondisi tanah berair atau basah agar pupuknya tidak menguap dan cepat meresap ke tanah. 

Selain kesawah untuk niatan bekerja, kitapun juga bisa menikmati keindahan suasana alam terutama pada pagi atau sore hari. Diskitar sawah kami mayoritas tanaman jeruk daun yg sbagian ada yg tebu,  dan bawang merah, karena mayoritas jeruk daun yg tidak tinggi sehingga kita bisa menikmati nuansa hijaunya daun laksana perkebunan teh.

Dan di skitar sawah kami memang cukup indah, bila melihat kearah barat terutama waktu sore kita bisa menikmati keindahan alam asli dg latar belakang gunung pasir yg berderet ke selatan, dan itu terletak di ds jujung yg jaraknya skitar 3 km dr tempat kami. 

Kalau sore keindahannya dilengkapi dg warna warni mega nuansa terbenamya matahari. Kalau lukisan alam saja indah terlebih ini kondisi alam asli ciptaan yg maha kuasa yg di dalamnya kita bisa mengambil hikmah betapa Alloh Maha segalanya. 

Pandangan kita alihkan ke arah selatan ada tanaman tebu dg latar mengepulnya asap yg membumbung ke angkasa dari beberapa pabrik gula dr dusun Miridudo yg tepat diselatan sawah yg dibatasi sungai. 

Ke arah timur kita nikmati nuansa hijau daun jeruk yg berlatar dg tanaman sengon yg menjulang juga perumahan yg kelihatan walau agak jauh. 

Dan saat kita pandang ke utara jg daun jeruk dg latar perumahan dan kepulan asap pabrik gula. Dan yg menarik dari arah utara skitar 200 m tepatnya rumah paling dekat dg area persawahan ,tuan rumahnya memiliki hobi memutar radio dg suara yg cukup keras sehingga bisa jadi hiburan tersendiri bagi orang yg di sawah. 

Selain susi hiburan yg sering diputar adalah pengajian. Dan saya dengar hari ini yg diputar pengajian,  saya turut mengikuti walau tidak dr awal,  sang dai menyampaikan materi ttg pribadi kanjeng nabi Muhammad SAW. 

Siapa yang terlahir sbg anak yatim?  Jangan mengeluh Nabi Muhammad juga dilahirkan sbg anak yatim,  siapa yg yatim piatu?  Itupun juga pernah dialami kanjeng nabi,  karena masih kecil ibunda kanjeng nabi juga sudah wafat. 

Siapa yg berprofesi sbg penggembala itupun pernah dialami kanjeng nabi. Siapa yg mengalami jerih payah bwrdagang,  itupun juga dialami kanjeng nabi, siapa yg bersedih karena buah hatinya yg meninggal dlm usia masih kecil, itupun juga pernah dialami kanjeng Nabi. 
Dan siapa yg mengalami cobaan dan ujian bahkan celaan dan cacian dlm berjuang ITUPUN PERNAH DIALAMI KANJENG NABI. 

Nah dari hal hal diatas janganlah mudah menyerah dan putus asa dlm menjalani hidup ,teruslah berjuang, bersabar dan bertawakkal. LA TAHZAAN. 

itu materi yg jd perenungan saya disawah hari ini. Dan bagi anakku dr hasil daun jeruk juga bisa menikmati ketika mengikuti pakleknya untuk stor daun jeruk dg naik ledok seperti foto di bawah ini.