Malam itu sejak sore saya tidak membuka handphone karena membantu tetangga yang punya hajat, stelah pulang sekitar jam 8.30 saya langsung menghadap laptop untuk mengerjakan sesuatu yang perlu konsentrasi, maka sayapun tidak melihat handphone .
Saya merasa sangat gelisah tida bisa tidur demikian putri kecilku tidak mau tidur. setelah skitar jam 23 .00 saya membuka handphone ,dan yang saya buka facebook kebetulan yang terlihat pertama adalah akunnya bapak fajar pp.alhidayah balikpapan disitu mengunggah foto mas H.Syamsuri, maka saya simak, dan bagai petir yang menyambar sambil saya berucap innalillahi wainna ilaihi roojiuun. Beliau malam itu telah berpulang ke hadirotNya.
Saya sangat kehilangan, Sayapun ngecek informasi di grup wasab keluarga dan mesenjer, saya juga konfirmasi ke keluarga balikpapan .
Mas H.SAMSURI seorang tokoh dibalik papsn itu adalah putra dari kakaknya ayah saya, yaitu putra pakde TRIMO DAN BUDE SURATIN. Beliau aslinya dari dsn Jati desa Pandansari Ngunut Tulungagung. Yang sekita tahun 1970 an setelah boyong dari pondok metantau dan akirnya menetap di Balik Papan, dan akirnya kedua adik laki- lakinya mengikuti jejak beliau disana.
Mas H.SYAMSOERI buat saya tidak hanya sebagai saudara,tetapi seperti kakak kandung ,orang tua , guru , motifator dan tokoh panutan saya.Makanya dengan berita wafatnya almarhum saya sangat kehilangan.Maka ditengah malam itu sayapun langsung menyebarkan informasi ke para saudara.
Secara lokasi domisili kita berjauhan tapi itu bukan suatu halangan yang memutuskan hubungan kita. Kebetulan ayah saya memiliki anak usianya sudah banyak, maka para keponakan bapak terutama mas Syamsuri itu ya ibarat anak sendiri dan sayapun juga ibarat adik kandungnya.
Saya masih ingst waktu saya kecil saya sakit batuk yang tidak sembuh- sembuh sampai mata berwarna merah darah, beliau yang mengantarkan ayah untuk mengobatkan saya sampai kademangan Blitar.dan bahkan waktu selesai PGA dulu rencana saya juga mau ikut kesana.
Beliau hampir setiap tahun pulang kampung, setiap beliau di kampung bak mahnit, rumah pakde selau ramai karena para saudara tetangga dan teman - teman beliau bertamu, dan rata-rata tamu betah untuk jagongan dengan beliau, karena perbincangan dengan beliau selalu penuh hikmah dan nadehat dan beliau menurut saya memiliki kebijakan dan kewibawaan tersendiri.
Beliau menasehati dengan tidak menyakitkan hati, bertutur dengan tidak merendahkan dan memotifasi dan tidak mematahkan.
Beliau sangat hormat kepada orangtua dan sangat peduli kepada sanak saudara dan juga para gurunya. Beliau sangat gemar menyambung silaturrohim dan berbagi..Demian pula Mbakyu Hj.MANIRAH yang aslinya dari Kediri.Bahkan saya pernah diminta beliau untuk menyambung silaturrohim dengan santrinya yang dari Jombang yang oernah ikut di Balikpapan,tapi sekarang sudah kembali ke Jombang dan sering mengunjungi bude Suratin sebagai bakti nya kepada sang guru.itupun sudah saya penuhi setelah zuaroh ke makamnya Gusdur.
Setiap beliau pulang kampung walaupun tidak semua saudara bisa beliau kunjungi, ada hal yang tidak terlewatkan beliau dan mbakyu Manirah memberi bingkisan tali asih kepada para saudara terutama untuk perlengkapan ibadah.dan beliau benar-benar sangat menghormati dan menjaga silaturrohim fengan para guru dan keluarganya. Dan yang tak pernah ketinggalan itu reunian dengan almarhum bapak H.Samingan Sumberingin kidul ,teman mondoknya, Pak Samingan adalah abah dari mas Supriadi Sekjen lp.Maarif Tulungagung.
Dari beliau saya banyak mendapatkan ilmu, diantara nasehat beliau,
" kom berusahalah untuk bisa berbakti dan menyenangkan orangtuamu, kalau kamu melakukan itu maka insyaalloh kamu akan ditata dan diberi kemudahan Alloh dalam urusan - urusanmu, karena Ridho Alloh itu tergantung ridho orangtuamu.
Apapun kondisi orangtuamu beliau orang yang sangat manjur doanya,mumpung orangtuamu masih ada berbaktilah kepada mereka,dan doakan beliau selagi masih ada terlebih bila beliau sudah wafat.
Sambunglah tali silaturrohi orangtuamu dengan para saudara dan kerabat, dan ringankan tangan untuk bisa membantu orang lain semampumu terlebih kepada para saudara. Dengan saudara yang rukun dan berbagilah semampumu, biar hidup kita berkah.
Kalau kamu menghadapi cobaan maka banyaklah beristigfar dan introspeksi serta bersedekah.karena sedekah untuk menghilangkan balak.
Dan beranilah untuk bisa keluar dari zona nyaman untuk bisa berkembang, dan bila kamu punya hambatan jangan menyerah tapi dari hambatan itu jadikan tantangan, kalau kita punya niat baik dan mau berusaha sungguh sungguh yakinlah Alloh pasti akan memberi jalan keluar. Karena dalam Alqur'an sudah diwahyukan bersama kesulitan ada kemudahan, dan Alloh tidak akan menguji kaumnya yang melebihi kemampuannya.
Jagalah silaturrohim dengan para gurumu, karena beliau -beliau itu orangtua kita secara rohani dan doanya sangat luarbiasa, demikian pula janganlah kau tinggalkan beliau dalam doa- doamu.
Beliau juga pernah betcerita kepadaku " Aku dulu mondok dengan bekal doa dan restu dari mbokde dan pakdemu itu, maksudnya ya ayah ibu beliau." krena aku pingin mondok sedang bila mengandalkan kiriman kebutuhan dari rumah maka mungkin tidak jadi mondok terlebih banyak saudara yang harus diurus, karena beliau anak pertama dari lima bersaudara. Maka aku menyadari kondisi itu dan berfikir apa yang bisa kita lakukan biar apa yang kita inginkan bisa kita raih walau dalam keterbatasan.
Beliau pernah mondok di ringin agung pare dan beberapa pondok lainnya, kebiasaan yang beliau lakukan sering hari harinya untuk puasa sunat, baik senin kamis maupun puasa daud diantaranya karena untuk mengurangi kebutuhan.
Bahkan beliau juga bercerita, mengabdi pada kyainya dan bahkan disaat para dantri yang lain makan malam beliau sering gunakan waktu itu menimba mengisi kamar mandi yang kita tau kamar mandi di pondok itu baknya sangat besar.maka begitu para temannya tidak ada beliau mengisi perutnya dengan banyak minum. Begitulah sebagian tirakat beliau dalam menuntut ilmu.
Beliau juga bercerita awal ke Kalimantan memang beliau niati untuk berhijrah , melihat peluang untuk keluar dari zona nyaman dan berharap untuk kemanfaatan hidup dan keberkahan ilmunya.Beliaupun juga berubah bahwa kanjeng Nabi untuk berdakwah juga berhijrah dari Makkah ke Madinah
Ternyata Alloh memang juga memiliki rencana yang kita tidak tau akirnya beliau lahan perjuangannya di Balikpapan sampai akhir hayatnya.tapi juga tidak melupakan perjuangan untuk sumbangsihnya ke kampung halaman.
Beliau juga pernah bercerita tentang masa - masa perintisan majlis taklim yang diberi nama " Majlis taklim Nurhidayah" denga perkembangannya bahkan tokoh tokohnya saya tau diantaranya bapak Fajar yang aslinya orang Jombang.
Saya dikenalkan beliau dengan Bapak Fajar saat kita sama mengikuti acarauktamar NU di Solo. Beliau dan pak Fajar sebagai peserta muktamar dari balikpapan kebetulan beliau berduatermasuk pengurus NU Cabang Balikpapan ,sedang saya ikut sebagai penggembira rombongan dari Tulungagung.
Beliau juga pernah bercerita menerima wakaf lahan seluas 4 hektar yang direncanakan akan dibangun pondok pesantren dan Alhamdulillah itu terwujud, bahkan saya berkesempatan pada tbulan desember akir saya ke Balik papan dan tepat tanggal 1 Januari 2014,saya dan suami bersama kang Sun adiknya almarhum mas Syamsuri diajak untuk ke lokasi pondok yang saat itu masih dalam proses pembangunan.
Waktu itu untuk lantai satu yang terdiri kira kira 10 lokal dengan posisi huruf L sudah dalam tahap finising pemasangan pintu dan jendela dan sebagian kelas masih dipasang keramik. Kami melihat lokasi sekitar, yang ditunjukkan batas tanah wakaf yang sebagian masih berupa hutan, maklum lokasinya perbukitan sehingga dalam pembangunan pondok harus diratakan dulu.
Sebagai tempat menginap para pekerja dibangunlah rumah darurat yang sudah dilengkapi dapur,sumur yang baru dibur juga perlengkapan memasak dan bahan makan yan persefiaannya cukup.Bahkan bebek ayam dan angsa banyak dipelihara fitu.
Dan salah satu pekerja dan yang menempati pondok darurat itu orang dari trenggalek yang saya lupa namanya kalau tidak kliru dipanggil kang hasan yang usianya sekitar 25.
Kang hasan bilang," bu Kom hari ini adalah tanggal 1 Januari 2014 mumpung jenengan kesini, maka untuk kenang- kenangan ini ada pohon cemara, sudikah ibu untuk menanamnya?" Dengan senang hati kang ,bila dipetbolehkan.
Maka kita bawa pohon cemara itu ke pinggir jalan yang arahnya agak naik, tepatnya di dekat nambor pondok AlHidayah yang waktu itu madih seferhana.,Semoga pohon itu masih hidup dan saya diberi kesempatan bisa kesana lagi.
Sebenarnya mas Haji sangat mengharapkan saya bisa kesana waktu beliau menikahkan putrinya namun karena saya waktu itu ada ujian komprehensip dikampus jadi tidak bisa kesana.
Maka waktu Desember 2013 ini kebetulan saya sowan ke ibu mertua di Martapura, sengaja saya dan suami ke Balikpapan dengan jalan darat dengan menaiki bis berangkat dari martapura jam 16.30 sore sampai balikpapan jam 09.00pagi, itupun harus dengan melewati penyeberangan dengan kapal. Sekitar 2 Jam.
Saya masih ingat kunjungan saya kesana adalah kejutan karena tidak saya beritahukan, begitu kita menyeberang naik kapal saya menghubungi keponakan saya Bayu anaknya Mas Syamsuri.
Begitu saya sampai sana saya sangat kaget karena waktu itu beliau baru pulang dari opname di rumah sakit karena stroke.
Kondisi beliau sakit memang tidak dikabarkan ke keluarga di Tulungagung terutama bude Suratin ,ibu beliau..
Maka begitu saya datang yang saat itu duduk dikursi roda,stelah saya mencium tangan beliau menangis dan memeluk saya.Saya tau beliau menangis karena tidak menyangka saya sampai saa dan lebih dari itu beliau kawatir bila saya menceritakan kondisi beliau kepada bude Suratin ibu beliau. maklum waktu itu beliau masih sulit untuk bisa berkomunikasi.
Saya berinisiatif untuk mengurangi beban beliau dengan menyampaikan, Alhamdulillah mas kaji saya sekarang berkesemoatan silaturrohim mriki ,beliau menganggukkan kepala, Jenengan lak gih marem kulo mriki, beliau menganggukkan kepala lagi, dengan memijit mijit pundak beliau dari belakang saya sampaikan, mas Syamsuri jangan kawatir, saya tidak akan menceritakan kondisi jenengan yang sakit kepada keluarga di Tulungagung terutama mbokde Suratin.Beliau sambil mengusap air matanya mengangguk dan lebih tenang..
Sambil terbata-bata beliau minta kang Sun adik laki - laki beliau untuk mengantarkan saya jalan-jalan ke lokasi pondok. Alhamdulillah harapan beliau untuk saya ke Balikpaoan sudah terlaksana.kebetulan disini memang ada 3 keluarga adik beliau
Karena itu saya merasa ada ikatan dengan adanya pondok pesantren Alhidayah ini yang selaim pondok juga ada pendidikan formalnya..Saya mengikuti postingan bapak Fajar di media sisial fecbook tentan pondok pesantren Al Hidayah.
Dan saya juga pernah diceritai bude Suratin yang waktu mas Syamsuri menikahkan putrinya dan tinggal disana beberapa bulan, beliau cerita bahwa di rumah mas Syamsuri tidak pernah sepi, banyak tamu dan bahkan dari tamu itu bude dapat cerita bahwa mas Syamsyuri itu banyak sekali teman dari semua kalangan baik dari para kyai sampai para preman, beliau bisa menyesuaikan diri dalam berdakwah dan nasehatnya diperlukan banyak orang.
Saya mengakui beliau itu antara apa yang beliau sampaikan tidak cuma dalam ucapan tapi dalam tindakan yang bisa menjadi suri tauladan.
Dengan apa yang pernah saya dengar saya saksikan dari tindakan beliau saya bersaksi bahwa beliau insyaalloh orang baik. Dan orang baik itu diantara cirinya keberadaannya sangat dibutuhkan ketiadaannya sangat dirindukan dan wafatnya beliu banyak yang kehilangan.
Semoga kebaikan, amal perjuangannya dicatat Alloh sebagai amal hasanah fiddunya wal akheroh, dan atas kekhilapan beliau mendapat magfiroh dan tergolong husnul kotimah. Dan majlis taklim serta pesantren Al Hidayah tetap istiqomah dan berkembang untuk menyiapkan generasi dan umat yg hebat bermartabat.Amiin ya Robbal alamiin
Dan kepada para keponakan dan semua keluarga besar di Balikpapan juga di Tulungagung dan Kediri diberikan kekuatan iman dan kesabaran.Karena kita semua dari Alloh dan akan kembali kepada Nya.
Taklupa kepada seluruh jamuah majlis taklim Al Hidayah dan Pondok Pesanten AlHidayah dan Warga Nahdliyin dan masyarakat Balikpapan, saya mohon maaf atas nama beliau, dan ucapan terimakasih atas semua dia dan segalanya.teriring doa jazakumulloh ahsanal jazaa.
Beliau yang berkopyah adalah Ustadz Fazar, sahabat dan saudara beliau dalam berdakwah, bahkan sampai saat-terakir brliau pak fajar senantiasa berada disisi almarhum.
Tulungagung 29-7-2021