Kamis, 29 Juli 2021

BERPULANGNYA SANG TOKOH BALIK PAPAN.,SANG GURU DAN ORANG TUAKU.


           KH.SYAMSURI  BALIKPAPAN

Malam kamis tgl 29 Juli  2021 jam 21.00 Beliau  Mas H.SYAMSURI seorang tokoh di Balik papan pendiri majlis taklim dan Ponddok Pesantren Al Hidayah ,telah berpulang kehadirot Alloh SWT. Semoga almarhum mendapat magfiroh ,amal perjuangannya diterima sebagai amal hasanah,tergolong husnul kotimah dan keluarga diberi kekuatan iman, amiin.

Malam itu sejak sore saya tidak membuka handphone karena membantu tetangga yang punya hajat, stelah pulang sekitar jam 8.30 saya langsung menghadap laptop untuk mengerjakan sesuatu yang perlu konsentrasi, maka sayapun tidak melihat handphone .

Saya merasa sangat gelisah tida bisa tidur demikian putri kecilku tidak mau tidur. setelah skitar jam 23 .00 saya membuka handphone ,dan yang saya buka facebook kebetulan yang terlihat pertama adalah akunnya bapak fajar pp.alhidayah balikpapan disitu mengunggah foto mas H.Syamsuri, maka saya simak, dan bagai petir yang menyambar sambil saya berucap innalillahi wainna ilaihi roojiuun. Beliau malam itu telah berpulang ke hadirotNya.

Saya sangat kehilangan, Sayapun ngecek informasi di  grup wasab keluarga dan mesenjer, saya juga konfirmasi ke keluarga balikpapan .

Mas H.SAMSURI  seorang tokoh dibalik papsn itu adalah putra dari kakaknya ayah saya, yaitu putra pakde TRIMO DAN BUDE  SURATIN. Beliau aslinya dari dsn Jati desa Pandansari Ngunut Tulungagung. Yang sekita tahun 1970 an setelah boyong dari pondok metantau dan akirnya menetap di Balik Papan, dan akirnya kedua adik laki- lakinya mengikuti jejak beliau disana.

Mas H.SYAMSOERI buat saya tidak hanya sebagai saudara,tetapi seperti kakak kandung ,orang tua , guru , motifator dan tokoh panutan saya.Makanya dengan berita wafatnya almarhum saya sangat kehilangan.Maka ditengah malam itu sayapun langsung menyebarkan informasi ke para saudara.

Secara lokasi domisili kita berjauhan tapi itu bukan suatu halangan yang memutuskan hubungan kita. Kebetulan ayah saya memiliki anak  usianya sudah banyak, maka para keponakan bapak terutama mas Syamsuri itu ya ibarat anak sendiri dan sayapun juga ibarat adik kandungnya.
Saya masih ingst waktu saya kecil saya sakit batuk yang tidak sembuh- sembuh sampai mata berwarna merah darah, beliau yang mengantarkan ayah untuk mengobatkan saya sampai kademangan Blitar.dan bahkan waktu selesai PGA dulu rencana saya juga mau ikut kesana.

Beliau hampir setiap tahun pulang kampung, setiap beliau di kampung bak mahnit, rumah pakde selau ramai karena para saudara tetangga dan teman - teman beliau bertamu, dan rata-rata tamu betah untuk jagongan dengan beliau, karena perbincangan dengan beliau selalu penuh hikmah dan nadehat dan beliau menurut saya memiliki kebijakan dan kewibawaan tersendiri.

Beliau menasehati dengan tidak menyakitkan hati, bertutur dengan tidak merendahkan dan memotifasi dan tidak mematahkan. 

Beliau sangat hormat kepada orangtua dan sangat peduli kepada sanak saudara dan juga para gurunya. Beliau sangat gemar menyambung silaturrohim dan berbagi..Demian pula Mbakyu Hj.MANIRAH yang aslinya dari Kediri.Bahkan saya pernah diminta beliau untuk menyambung silaturrohim dengan santrinya yang dari Jombang yang oernah ikut di Balikpapan,tapi sekarang sudah kembali ke Jombang dan sering mengunjungi bude Suratin sebagai bakti nya kepada sang guru.itupun sudah saya penuhi setelah zuaroh ke makamnya Gusdur.

Setiap beliau pulang kampung walaupun tidak semua saudara bisa beliau kunjungi, ada hal yang tidak terlewatkan beliau dan mbakyu Manirah memberi bingkisan tali asih kepada para saudara terutama untuk perlengkapan ibadah.dan beliau benar-benar sangat menghormati dan menjaga silaturrohim fengan para guru dan keluarganya. Dan yang tak pernah ketinggalan itu reunian dengan almarhum bapak H.Samingan Sumberingin kidul ,teman mondoknya, Pak Samingan adalah abah dari mas Supriadi Sekjen lp.Maarif Tulungagung.

Dari beliau saya banyak mendapatkan ilmu, diantara nasehat beliau,
 " kom berusahalah untuk bisa berbakti dan menyenangkan orangtuamu, kalau kamu melakukan itu maka insyaalloh kamu akan ditata dan diberi kemudahan Alloh dalam urusan - urusanmu, karena Ridho Alloh itu tergantung ridho orangtuamu.

Apapun kondisi orangtuamu beliau orang yang sangat manjur doanya,mumpung orangtuamu masih ada berbaktilah kepada mereka,dan doakan beliau selagi masih ada terlebih bila beliau sudah wafat.

Sambunglah tali silaturrohi orangtuamu dengan para saudara dan kerabat, dan ringankan tangan untuk bisa membantu orang lain semampumu terlebih kepada para saudara. Dengan saudara yang rukun  dan berbagilah semampumu, biar hidup kita berkah.

Kalau kamu menghadapi cobaan maka banyaklah beristigfar dan introspeksi serta bersedekah.karena sedekah untuk menghilangkan balak.

Dan beranilah untuk bisa keluar dari zona nyaman untuk bisa berkembang, dan bila kamu punya hambatan jangan menyerah tapi dari hambatan itu jadikan tantangan, kalau kita punya niat baik dan mau berusaha sungguh sungguh yakinlah Alloh pasti akan memberi jalan keluar. Karena dalam Alqur'an sudah diwahyukan bersama kesulitan ada kemudahan, dan Alloh tidak akan menguji kaumnya yang melebihi kemampuannya.

Jagalah silaturrohim dengan para gurumu, karena beliau -beliau itu orangtua kita secara rohani dan doanya sangat luarbiasa, demikian pula janganlah kau tinggalkan beliau dalam doa- doamu.

Beliau juga pernah betcerita kepadaku " Aku dulu mondok dengan bekal doa dan restu dari mbokde dan pakdemu itu, maksudnya ya ayah ibu beliau." krena aku pingin mondok sedang bila mengandalkan kiriman kebutuhan dari rumah maka mungkin tidak jadi mondok terlebih banyak saudara yang harus diurus, karena beliau anak pertama dari lima bersaudara. Maka aku menyadari kondisi itu dan berfikir apa yang bisa kita lakukan biar apa yang kita inginkan bisa kita raih walau dalam keterbatasan.
Beliau pernah mondok di ringin agung pare dan beberapa pondok lainnya, kebiasaan yang beliau lakukan sering hari harinya untuk puasa sunat, baik senin kamis maupun puasa daud  diantaranya karena untuk mengurangi kebutuhan. 

Bahkan beliau juga bercerita, mengabdi pada kyainya dan bahkan disaat para dantri yang lain makan malam beliau sering gunakan waktu itu menimba mengisi kamar mandi yang kita tau kamar mandi di pondok itu baknya sangat besar.maka begitu para temannya tidak ada beliau mengisi perutnya dengan banyak minum. Begitulah sebagian tirakat beliau dalam menuntut ilmu.

Beliau juga bercerita awal ke Kalimantan memang beliau niati untuk berhijrah , melihat peluang untuk keluar dari zona nyaman dan berharap untuk kemanfaatan hidup dan keberkahan ilmunya.Beliaupun juga berubah bahwa kanjeng Nabi untuk berdakwah juga berhijrah dari Makkah ke Madinah

Ternyata Alloh memang juga memiliki rencana yang kita tidak tau akirnya beliau lahan perjuangannya di Balikpapan sampai akhir hayatnya.tapi juga tidak melupakan perjuangan untuk sumbangsihnya ke kampung halaman.

Beliau juga pernah bercerita tentang masa - masa perintisan majlis taklim yang diberi nama " Majlis taklim Nurhidayah"  denga perkembangannya bahkan tokoh tokohnya saya tau diantaranya bapak Fajar yang aslinya orang Jombang.

Saya  dikenalkan beliau dengan Bapak Fajar saat kita sama mengikuti acarauktamar NU di Solo. Beliau dan pak Fajar sebagai peserta muktamar dari balikpapan kebetulan beliau berduatermasuk pengurus NU Cabang Balikpapan ,sedang saya ikut sebagai penggembira rombongan dari Tulungagung.

Beliau juga pernah bercerita menerima wakaf lahan seluas 4 hektar yang direncanakan akan dibangun pondok pesantren dan Alhamdulillah itu terwujud, bahkan saya berkesempatan pada tbulan desember akir saya ke Balik papan dan tepat tanggal 1 Januari 2014,saya dan suami bersama kang Sun adiknya almarhum mas Syamsuri diajak untuk ke lokasi pondok yang saat itu masih dalam proses pembangunan.

Waktu itu untuk lantai satu yang terdiri kira kira 10 lokal dengan posisi huruf L sudah dalam tahap finising pemasangan pintu dan jendela dan sebagian kelas masih dipasang keramik. Kami melihat lokasi sekitar, yang ditunjukkan batas tanah wakaf yang sebagian  masih berupa hutan, maklum lokasinya perbukitan sehingga dalam pembangunan pondok harus diratakan dulu.

Sebagai tempat menginap para pekerja dibangunlah rumah darurat yang sudah dilengkapi dapur,sumur yang baru dibur juga perlengkapan memasak dan bahan makan  yan persefiaannya cukup.Bahkan bebek ayam  dan  angsa banyak dipelihara fitu.

Dan salah satu pekerja dan yang menempati pondok darurat itu orang dari trenggalek yang saya lupa namanya kalau tidak kliru dipanggil kang hasan yang usianya sekitar 25.

Kang hasan bilang," bu Kom hari ini adalah tanggal 1 Januari 2014 mumpung jenengan kesini, maka untuk kenang- kenangan  ini ada pohon cemara, sudikah ibu untuk menanamnya?" Dengan senang hati kang ,bila dipetbolehkan.

Maka kita bawa pohon cemara itu ke pinggir jalan yang arahnya agak naik, tepatnya di dekat  nambor pondok AlHidayah yang waktu itu madih seferhana.,Semoga pohon itu masih hidup dan saya diberi kesempatan bisa kesana lagi.
Sebenarnya mas Haji sangat mengharapkan saya bisa kesana waktu beliau menikahkan putrinya namun karena saya waktu itu ada ujian komprehensip dikampus jadi tidak bisa kesana.

Maka waktu Desember 2013 ini kebetulan saya sowan ke ibu mertua di Martapura, sengaja saya dan suami  ke Balikpapan dengan jalan darat dengan menaiki bis berangkat dari martapura jam 16.30 sore sampai balikpapan jam 09.00pagi, itupun harus dengan  melewati penyeberangan dengan kapal. Sekitar 2 Jam.

Saya masih ingat kunjungan saya kesana adalah kejutan karena tidak saya beritahukan, begitu kita menyeberang naik kapal saya menghubungi keponakan saya Bayu anaknya Mas Syamsuri. 

Begitu saya sampai sana saya sangat kaget karena waktu itu beliau baru pulang dari opname di rumah sakit karena stroke.
Kondisi beliau sakit memang tidak dikabarkan ke keluarga di Tulungagung terutama bude Suratin ,ibu beliau..

Maka begitu saya datang yang saat itu duduk dikursi roda,stelah saya mencium tangan beliau menangis dan memeluk saya.Saya tau beliau menangis karena tidak menyangka saya sampai saa dan lebih dari itu beliau kawatir bila saya menceritakan kondisi beliau kepada bude Suratin ibu beliau. maklum waktu itu beliau masih sulit untuk bisa berkomunikasi.

Saya berinisiatif untuk mengurangi beban beliau dengan menyampaikan, Alhamdulillah mas kaji saya sekarang berkesemoatan silaturrohim mriki ,beliau menganggukkan kepala, Jenengan lak gih marem kulo mriki, beliau menganggukkan kepala lagi, dengan memijit mijit pundak beliau dari belakang saya sampaikan, mas Syamsuri jangan kawatir, saya tidak akan menceritakan kondisi jenengan yang sakit kepada keluarga di Tulungagung terutama mbokde Suratin.Beliau sambil mengusap air matanya  mengangguk dan lebih tenang..

Sambil terbata-bata beliau minta kang Sun adik laki - laki beliau untuk mengantarkan saya jalan-jalan ke lokasi pondok. Alhamdulillah harapan beliau untuk saya ke Balikpaoan sudah terlaksana.kebetulan disini memang ada 3 keluarga adik beliau

Karena itu saya merasa ada ikatan dengan adanya pondok pesantren Alhidayah ini yang selaim pondok juga ada pendidikan formalnya..Saya mengikuti postingan bapak Fajar di media sisial fecbook tentan pondok pesantren Al Hidayah.

Dan saya juga pernah diceritai bude Suratin yang waktu mas Syamsuri menikahkan putrinya dan tinggal disana beberapa bulan, beliau cerita bahwa di rumah mas Syamsuri tidak pernah sepi, banyak tamu  dan bahkan dari tamu itu bude dapat cerita bahwa mas Syamsyuri itu banyak sekali teman dari semua kalangan baik dari para kyai sampai para preman, beliau bisa menyesuaikan diri dalam berdakwah dan nasehatnya diperlukan banyak orang.

Saya mengakui beliau itu antara apa yang beliau sampaikan tidak cuma dalam ucapan tapi dalam tindakan  yang bisa menjadi suri tauladan. 

Dengan apa yang pernah saya dengar saya saksikan dari tindakan beliau saya bersaksi bahwa beliau insyaalloh orang baik. Dan orang baik itu diantara cirinya keberadaannya sangat dibutuhkan ketiadaannya sangat dirindukan dan wafatnya beliu banyak yang kehilangan.

Semoga kebaikan, amal perjuangannya dicatat Alloh sebagai amal hasanah fiddunya wal akheroh, dan atas kekhilapan beliau mendapat magfiroh dan tergolong husnul kotimah. Dan majlis taklim serta pesantren Al Hidayah tetap istiqomah dan berkembang untuk menyiapkan generasi dan umat yg hebat bermartabat.Amiin ya Robbal alamiin

Dan kepada para keponakan dan semua keluarga besar di Balikpapan juga di Tulungagung dan Kediri diberikan kekuatan iman dan kesabaran.Karena kita semua dari Alloh dan akan kembali kepada Nya.

Taklupa kepada seluruh jamuah majlis taklim Al Hidayah dan Pondok Pesanten AlHidayah dan Warga Nahdliyin dan masyarakat Balikpapan, saya mohon maaf atas nama beliau, dan ucapan terimakasih atas semua dia dan segalanya.teriring doa jazakumulloh ahsanal jazaa.
Beliau yang berkopyah adalah Ustadz Fazar, sahabat dan saudara beliau dalam berdakwah, bahkan sampai saat-terakir brliau pak fajar senantiasa berada disisi almarhum.

Tulungagung 29-7-2021























Selasa, 27 Juli 2021

DOA SEORANG GURU

 disini ada murid saya alumni MA ASWAJA NGUNUT.baju batk berkacamata diapit ibu-ibu.

Beberapa waktu lalu saya mendapat sapaan di WA dari nomor yang belum tersimpan di hP saya, berbunyi ," Assalamualaikum bu, dospundi pawartosipun ?, mugi ibu dan keluarga tansah pinaringan rahayu wilujeng ."

Saya penasaran , karena foto di profil WA nya foto bersama dan yang saya tau ada pak Jokowi. saya balas wa nya , waalaikum salam, nuwun sewu meniko saking sinten gih?  dijawab, " kulo murid jenengan engkang sampun duangu mboten pinanggih"

Lalu saya amati foto di profil itu, satu persatu ,selain pak Jokowi ada wajah yang kayaknya tidak asing bagi saya, tapi kebearannya saya belum yakin.

Saya ingat -ingat  itu kayaknya kok murid di MA ASWAJA Ngunut, Yang dulu saya pernah juga ikut mengajar di sana sekitar tiga tahunan tapi tahunnya lupa.

Untuk memastikan saya coba menyebutkan alumni MA Aswaja ya ? Diawab, "leres bu" Alhamdulillah jenegan taksih emut kulo. Kayaknya saya ingat nama panggilannya, maka saya sebutkan salah satu nama yang dulu jadi ketua OSIS ,  diapun membenarkan,dan sekarang alamatnya pindah tapi masih di kecamatan yang sama.

Sayapun konfirmasi tentang foto di profil itu, ternyata itu foto dengan pak Jokowi waktu kelompok peternakannya memenangkan ajang lomba tingkat nasional dan diundang ke istana.

Maka nomernya saya simpan,dan digrup dinas kepala madrasah ada angota baru tertera namanya.Saya tanya jenengan ngastone teng pundi ? dia menyebutkan nama madrasahnya, yang mana kepalanya pindah tugas dan dia oleh yayaan ditunjuk untuk menjadi kepala madraah.

Saya jawab," Alhamdulillah, selamat berjuang untuk mengamalkan ilmu dan selama mengmban amanah semoga senantiasa dalam limpahan rohmad taufiq hidayah dan inayahNya,"
Dia menjawab, bu nyuwun do'a restu dan bimbingannya.Saya jawab,Mari kita sama-sama belajar".Terkait dengan itu saya ingat dawuh almarhum mbah KH Nurmiftah dari Pondok Pesantren Roudlotul Hanan Sawenar Kanigoro Blitar pernah dawuh,"" YEN AWAKMU DIWENEHI AMANAH LAKONONO KANTI AMANAH TAPI OJO NONJOLNE DIR  PAMRIH BEN DIWENEHI AMANAH.,LAN AMANAH IKU DIPERTANGGUNGJAWABKAN DONYO AKHEROT"

Melihat murid- murid saya, baru nyadar ternyata " SUDAH TUA TAK TERASA KARENA SETIAP HARI YANG DIHADAPI ANAK- ANAK MI" 

Menjadi guru MI itu asyik dan menyenang kan,   kadang kala ya gemes .Melihat kepolosan,keunikan, kerukunan dan bahkan bisa melihat senyuman dan tawa riang mereka saat giginya ompong itu menjadi suatu hiburan tersendiri.

Maka disaat Pandemi dengan pembelajaran jarak jauh bukan hanya murid yang kangen tapi gurupun juga demikian. 

Karena lamanya ndak bersama gurupun pangling terlewati meingikuti pertumbuhsn dan perkembangan mereka.Karena di MI biasanya diawal semester diukur tinggi dan berat bafannya.

Doaku untuk semua muridku,semoga kita semua diberi kesehatan dohir batin dan ilmu kita manfaat.amiin.

Senin, 26 Juli 2021

GURUKU INSPIRASIKU

beliau salah satu guru inspiratif saya dari masih MI ,Bapak Drs.Ahmad Suwito,beliau saat inu mengemban amanah di salah satu SD di kec Kalidawir. salam takdzim untuk bapak. 

Guru merupakan tokoh yang sangat penting bahkan bisa menjadi tokoh idola bagi muridnya.Tidak cuma itu guru juga bisa mejadi tokoh inspiratif yang mampu melecutkan motifasi dan tokoh teladan bagi siswanya.

Motifasi memiliki peran penting bagi siswa, motifasi bisa tumbuh dari dalam diri sendiri karena suatu kesadaran fan niatan kuat dalam melakukan sesuatu yang disebut dengan motifasi instrinsik.

Namun ada juga motifasi yang muncul karena ada pengaruh dari luar ,yang disebut motifas ekstrinsik. Motifasi ekstrinsik ini bisa didapat dari apa yang dilihat dirasakan atau dari penilaian terhadap suatu kondisi atau orang lain.

Dan dari guru itu ternyata juga bisa menjadi energi yang mampu membangun suatu motifasi bagi muridnya yang senantiasa dia ingat, dia jadikan energi saat dia berjuang dan dia jadikan tauladan saat harus berbuat.

Namun tidak semua guru bisa menempati kategori guru yang saya istilahkan dengan guru inspiratif. Banyak orang bisa menjadi guru namun tidak semua guru bisa menjadi inspirator.

Trus kira-kira guru inspiratif itu yang bagaimana ya ?

Menurut saya Guru inspiratif adalah guru yang dapat memunculkan kesadaran dan kemauan berbuat bagi muridnya.

Untuk bisa menjadi guru inspiratif menurut saya ada beberapa hal yang paling tidak dimiliki oleh guru diantaranya:
1) Guru  menghargai muridnya dengan kelebihan dan kekurangannya..2) Guru itu  jujur dan sportif..3) Guru yang tulus dan iklas.4) Guru yang pembelajar dan inovatif.
5) Guru yang bisa menjadi teladan baik ucapan, maupun tindakannya..4) Guru yang bisa berperan sebagai orang tua, teman atau sahabat yang  terpercaya bagi siswa sehingga dia berbagi masalah dan mengharap bimbingannya..5) guru yang menghargai usaha atau hasil kerja keras muridnya dan menjaga perasaan dan harga diri siswanya..6) Guru yang senantiasa menyertakan doa  tulus untuk para muridnya.

Bagi guru tiada istilah bekas murid ,karena guru sebagai orangtua secara rohani bagi muridnya.Kesuksesan murid jadi kebanggaannya dan kesulian serta kendala kehidupan murid akan juga menjadi keprihatinannya.

Bila guru memiliki beberapa ciri diatas maka keberadaan guru itu akan selalu dirindukan, ketidak hadirannya akan dipertayakan, ketiadaannya akan selalu dikenang dan nasehat serta bimbingannya selalu  diamalkan.

Namun tidak semua guru bisa menempati peran luhur seperti diatas.Karena itu semboyan "" ING NGARSO SUNG TULODO ING MADYO MANGUN KARSO TUTWURI HANDAYANI"  hendaknya juga untuk tetap menjadi pedomannya.

Saya masih ingat nasehat guru di PGAN Tulungagung, beliau adalah guru praktek dati IAIN Tulungagung.Beliau bila dilihat dari penampilan dan gayanya sangat sederhana dan santun dalam bahasa jawanya "" klemak klemek indak dayani"" tapi begitu mengajar luar biasa, mudah difahami dan penuh inspiratif.

Pada suatu kesempatan saya dan beberapa teman berbincang dengan beliau dan bertanya ,"" Pak, bolehkah kita tau kebiasaan apa yang bapak istiqomahi sehingga kami dengan mudah bisa memahami materi yang bapak ajarkan ?", 

"" Saya ya biasa saja, cuma saya istiqomah melaksanakan pesan kyai saya, ILMU ADALAH CAHAYA,DAN UNTUK MEMBERIKAN CAHAYA MAKA KITA HARUS JUGA MENJAGA DAN BERCAHAYA"". 

Maksudnya apa dengan istiqomah wudhu pak,karena kita sering melihat beliau wudhu bahkan waktu masuk ke kelas masih terlihat basah air wudhu. Beliaupun menjawab "" iya istiqomah menjaga wudhu"" itu untuk memaksimalkan usaha kita kita secara batiniah dalam tolabul ilmi,semoga ilmu kita manfaat.

Nasehat itu juga yang selalu saya ingat dan saya ajarkan kepada murid- murid saya.

Saya sangat bersyukur kepada Alloh karena selama ini saya dipertemukan dengan guru guru yang inspiratif dan tulus.yang dari jerih payah dan perjuangannya tiada mampu saya balas,hanya lantunan doa jazakumulloh ahsanal jazaa.Semoga perjuangan beliau menjadi amal hasanah fiddunya wal akheroh.amiin alfaatihah...

Komsiyah. 

Trenceng 2021

Sabtu, 24 Juli 2021

PENTINGNYA DOA RESTU ORANG TUA.

           nanda Faruq dn ibunya

Orang tua  adalah orang yang sangat berjasa bagi kita.  Perjuangannya luar biasa, pengorbananya tiada terkira, dan ketulusannya tiada bandingannya. 

Bagi orangtua anak adalah harta yang paling berharga dan tak ternilai hitungannya. Anak sebagai suatu amanah,  anak sebagai suatu anugerah,  anak sebagai suatu rizki dan anakpun juga sebagai suatu ujian. 

Menyadari betapa besarya nilai yang dirasakan orangtua atas kehadiran buah hati tercinta,  maka orangtua adalah satu-satunya orang yang mampu menerima apapun dan bagaimanapun kondisi putra putrinya,  baik secara fisik maupun psikologisnya. 

Ketulusan dan keiklasanya merawat kita menghapuskan rasa lelah menjadi hiburannya, menghilangkan kesibukan dan kerepotan mengurus kita menjadi suatu rutinitas yang dinikmatinya, bahkan tak jarang beliau meninggalkan saat makan dan minumya karena mengutamakan mengurus kita. 

Orangtua satu-satunya orang yang paling peduli dengan kita dan ketulusannya bagai luasnya lautan yang tak bertepi, Beliau orang yang sangat kuat bisa merasakan ikatan batiniah kepada kita.

Orangtua akan tetap bisa merasakan dan membaca apa yang kita rasakan bahkan tanpa kita menceritakan. Beliau orang yang paling senang manakala putra putrinya mendapat suatu kesuksesan. Dan sebaliknya orang tua adalah orang yang sangat prihatin dan bersedih dalam kesedihan putra putrinya. 

Orangtua adalah sosok yang tetap mampu menerima kondisi putra putrinya walaupun dalam kondisi putranya yang terpuruk dalam menghadapi ujian hidupnya.

Dekapan orangtua adalah tempat yang paling nyaman,  tutur dan nasehat orang tua  memberikan suatu penghiburan dan kenyamanan yang sangat kita butuhkan saat kita menghadapi suatu persoalan.  

Ketulusan orang tua tiada bertepi dan tiada pamrihnya. Perjuangan dan pengorbanannya tiada megharap imbalanya. Maka sangatlah wajar manakala dikatakan bahwa doa orang tua memiliki suatu makna mendalam dan mustajab. 

Nah, melihat kenyataan demikian besarnya nilai kita sebagai anak adalah harta yang ternilai bagi orangtua kita,  trus bagaimanakah kita menempatkan dan memaknai nilai orangtua  bagi kita. 

Orangtua tiada pernah mengeluh dalam merawat kita bahkan disela kesibukanya, bagaimanah perlakuan kita sebaliknya? 

Orangtua tiada pernah meghitung dan perhitungan dalam mengeluarkan biaya dalam mecukupi kebutuhan kita,  trus bagaimanakah perlakuan kita sebalikya? 

Orangtua  tiada berharap balas budi dan tiada merasa direpotkan dalam merawat semua putra putinya, trus bagaimaakah perlakuan kita? 

Orangtua akan rela untuk membanting tulang dan megabaikan kelelahan dan kerasnya perjuangan hidup demi anak-anaknya,  terus bagaimana sebaliknya kepedulian kita terhadap mereka? 

Seiring berjalannya waktu,  tubuh yang  kuat itu menjadi lemah,  tua dan renta,  kaki dan tangan yang kekar itu akan menjadi keriput dan tak berdaya, mata yang semula berbinar dan memuji ketampanan dan kecantikan pura putrinya akan menjadi kabur, telinga yang semula bisa mendegar tangisan dan keluh kesah kita menjadi kurang fungsinya. 

Bahkan apapun kondisinya ,orangtua tetaplah orangtua yang harus tetap kita hormati,  kita muliakan,  dan kita beri kasih sayang dan perhatian. 

Yang mereka butuhkan bukan balas budi dengan materi,  tapi kerukunan kepedulian,  perhatian dan kehagatan dari putra putrinya. Doa restunya sangat penting dan mustajab. Ridho Alloh tergantung ridho orangtua. 

Maka dalam rangka upaya untuk mendidik menjadi anak solih  solihah yang berbakti kepada orangtua, dan menanamkan bahwa doa dan restu oangtua itu penting. Maka kemarin saya mwnghadirkan siswa MI mafatihul Ulum Balesono kelas 6 skaligus orangtuanya ke madrsah dalam upaya untuk menyiapkan anak dalam menghadapi Ujian Madrasah tahun pelajaran 2020/2021 yang akan dimulai pada tanggal 29 Maret 2021.

Dalam acara tersebut selain sebagai upaya memaksimalkan usaha dalam menyiapkan anak secara dohir batin dalam meghadapi ujian ,tak kalah pentingya adalah upaya menyatukan hubungan! batiniah anak dan orangtua dalam tujuan yang sama. 

Anak anak bersimpuh dan sungkem kepada orangtua masing - masing dengan menyampaikan permohonan maaf atas semua kilaf dan dosanya skaligus memohon doa restunya. 

Saya menyaksikan betapa terharunya mereka, dengan terbata bata si anak mengungkapkan kalimatnya,  dan orangtua dengan tulus mengelus kepala dan menciumi putra putrinya dan saling perpelukan dan saya yakin dalam lubuk hati terdalam,  dalam lantunan kalimat lirih beliau panjatkan doa terbaiknya. 

Saya lebih terharu karena ada dua siswaku kelas enam yang yatim yaitu nanda faruk dan nanda Kafi,  bahkan yang satu adalah anak yatim yang belum pernah bisa menatap wajah ayahnya kecuali dalam foto atau dari gambaran cerita, karena oayahnya meninggal saat dia madih dalam usia tiga bulan dalam kandungan ibunya dia adalah nanda Faruk. 

Sementara nanda Kafi  ayahnya meninggal saat dia masih kelas 4.Saat itu saya menyaksikan sendiri si Kafi yang masih kecil dengan memakai baju koko putih berkopyah dan bersarung duduk bersila disamping jenazah ayahnya dengan membacakan surat yasin dan tahlil,  juga ikut dalam menyolati si ayah. 

Semoga anak anakku semua siswa Mi Mafatihul Ulum Balesono, jadi generasi hebat solih solihah dan berbakti kepada orangtuanya,  ilmunya manfaat barokah dunia akherot. 

Selamat menyongsong ujian Madrasah anak -anakku, Maksimalkan usaha dan doamu,  dan doarestu orangtua dan gurumu turut menyertaimu,  Semoga Alloh memberi kemudahan, hasil maksimal dal ilmumu manfaat barokah.Amiin Yarobbal 'alamiin. 

Memo kls 6 th 2020/2021.
Faruk,Kafi,Dafin,Sirri,Ridho, Maya, Tika, Wulan, Talita, Ima, Prisna dan 

Trenceng,  27-3-2021



  






Jumat, 23 Juli 2021

BEDAH BUKU DI RUANG OPNAME

Pada suatu hari saya mengantarkan putri saya cabut gigi ke puskesmas yang dekat dengan madrasahku untuk mencabutkan gigi yang bawah karena sudah ada yang tumbuh, karena ada yang saya rasa berbeda pucat dan sering pusing,sayapun berinisiatif sekalian periksa dan  lab darah, ternyata hasilnya hemoglobin saya rendah.

Pada pagi - pagi saat belanja sayur di toko depan rumah saya bertemu tetangga yang bekerja sebagai perawat di salah satu rumah sakit, saya bertanya,makanan apa ya bu untuk meningkatkan hemoglobin? 

Tetanggaku itu dengan sudah berseragam sebelum berangkat tugas ,sambil membawa tensi datang kerumah saya yang kebetulan rumahnya tepat di depan rumah saya, beliau menensi, bertanya keluhan dan hasil laboratorium daya dan menyarankan untuk segera periksa lagi ke faskel saya untuk periksa dan memastikan kebenaran hasil lab saya.

Malamnya saya ke klinik tempat faskes dan dirujuk untuk lab dan hasilnya memang hemoglobin saya rendah  dan sesuai saran dokter saya harus opname untuk ditransfusi. 

Sebelum opname saya menyiapkan putri saya dengan memberi pengertian agar ibuk sehat maka ibuk mau berobat dan menginap dirumah sakit kira- ira dua hari, si kecilpun merajuk dan menangis tidak mau ditinggal , sehari kita kondisikan dia maunya nginap dirumah siapa,, mbok e atau pak lik? Dia putuskan di rumah pakliknya yang kebetulan juga memiliki anak kecil.

Kita berangkat ke rumah sakit dengan suami dan kita antar dulu si kecil ke rumah pakliknya dengan membawa kebutuhan dia ,baju, mainan, biku dan juga sepeda lipatnya.

Urusan dengan si kecil beres, kita siap -siap segala sesuatu yang dibutuhkan maka saya tak lupa membawa beberapa buku bermakna, bukan hanya karena isinya saja tapi karena ada memori dari mana buku itu saya dapat. 

Buku satu berjudul 100 Karomah dan Kemuliaan ABAH GURU SEKUMPUL. yang merupakan buku hadiah dari ibu mertuaku, ibu Hj. Jariah yang domisilinya di Kebun Serei, Martappura Kalimantan Selatan. Dan deat dengan ldengan maqomnya abah guru sekumpul. 

Setiap kali kita ke Martapura kita ziaroh ke sini. Beliau adalah tokoh ulama" besar bukan hanya di daerah Martapura tapi tokoh kharismatik yang sering didatangi para ulama di Indonesia termasuk Kh. Abdurrohman Wahid. Abah guru sekumpul wafat tahun 2015 M

Buku itu  saya terima waktu saya,suami dan salma si putri kecilku sowan mbah putri tahun 2017.Banyak hal yang bisa kita ambil dari buku ini. 

Buku kedua berjudul " Membangun Sekolah Efektif dan unggulan.Buku ini juga hadiah dari bapak prof.Ngainun Naim , tokoh literasi yang  dengan telaten membimbing dan mendampingi serta mensuport kita - kita untuk belajar menulis.

Bukti keuletan dan dukungan motifasi untuk belajar menulis , beberapa bulan lalu beliau memberikan bukiu buku sebagai hadiah atau apresiasi kepada anggota grup maarif menulis dan grup gubuk literasi yang rutin mengirimkan tulisannya dan 10 penulis dengan urutan jumlah tulisan terbanyak mendapatkan hadiah buku yang judulnya macam-macam.

Dan saya mendapat buku dengan judul "" Membangun Sekolah Efektif dan Unggulan" dan buku ini merupakan buku hadiah kedua yang saya terima dari bapak prof.Ngainun Naim.Buku yang pertama berjudul " Proses Kreatif Penulisan Akademik" yang saya terima saat mengikuti seminar tentang literasi yang diadakan oleh PERGUNU (Persatuan Guru Nahdlatul Ulama), dan sebagai tindak lanjut dari seminar ini dibentuklah sebuah grup menulis dengan sebutan gubuk literasi dan bahkan pernah mengadakan lomba menulis.

Selain gubuk literasi ada juga grup " Maarif Menulis anggotanya para guru di lingkungan lembaga pendidikan maarif NU Tulungagung sedangkan grup gubuk literasi merupakan grup para guru Nahdlatul ulama Tulungagung.

Kedua grup ini menandakan keseriusan lbadan otonom NU Tulungagung dalam memandang pentingnya dunia literasi sebagaimana wahyu yang pertama kali diterima Nabi Muhammad SAW Surat Al Iqro' ayat 1-5.

Buku "Membangun Sekolah Efektif" saya terima dari bapak prof.Ngainun Naim pada bulan Mei 2021 sekaligus mengambil buku antologi yang  merupakan buku yang didalamnya memuat hasil penulisan beberapa orang buku ini berjudul "Suka Duka Mendampingi Anak Belajar dimasa Pandemi" yang di dalamnya saya turut belajar untuk menulis. Buku ini merupakan buku antologi ke tiga yang saya ikuti semenjak bergabung di grup Maarif Menulis ini.

Saya sengaja opname sambil membawa buku karena saya ingin opname untuk upaya mengatasi kendala kesehatan jasmani saya, tapi yang tak kalah pentingnya adalah bagaimana kita juga bisa tetap enjoi dan bisa menikmati proses opname ini.Salah satunya adalah dengan membaca buku.

Dibuku tersebut halaman pertama saya tulis kapan ,dimana dan dari mana buku itu saya dapatkan dan mulai saya baca tanggal berapa dan momen apa.

Saya beragkat ke rumah sakit dengan suami dengan bersepda motor, dengan membawa surat rujukan sayapun mengikuti prosedur pemeriksaan di UGD termasuk sweb, stelah diinfus kitapun menuju ruang opnamre.

Suami diberi surat dan tas kusus untuk mengambil darah ke PMI yang nantinya untuk ditransfusikan ke saya, jadi saya ya sendiri diruangan yang memang sekamar untuk satu pasien .dan disebelahnya ada dipan untuk keluarga yang menunggu.

Sambil berteman tv  maka saya tetap koordinasi dengan teman -teman di madrasah dan mengikuti perkembangan informasi kefinasan, nah kesempatan ini sayaanfaatkan bedah buku yang saya bawa, 

Pada saat ada pemeriksaan dari perawat saya asyik menikmati buku yang saya baca beliau bertanya, Lo bu pasiennya siapa ?  Ya saya jawab," pasiennya ya saya, ini buktinya saya diinfus".Terus penunggunya mana ? " penunggu suami lagi ke PMI, ini saya ada teman ,si perawat tengak tengok penasaran, teman saya buku dan tv itu bu.

" O begitu, nanti kalau ibu perlu pantuan silahkan pencet tombol putih itu ya bu ! " 
Setelah suami datang Alhamdulillah darah yang kita butuhkan sudah didapat,dan kata perawat asih disesuaikan dengan suhu saya dan transfusinya nanti sore. Kebetulan hari kamis dan hujan sangat lebat.Skitar jam lima sore suami pulang ,mengkondisikan rumah.dan baru kembali setelah solat isyak.

Dan sekitar jam 19.00 perwat maduk dan memberi informasi bahwa sebentar lagi akan ada siraman rohani dari dari bapak kyai, sayapun menjawab iya mad, terimakasih.
Beberapa saat masuklah Yai Sodiq yang kebetulan juga kyai saya, begitu maduk yai juga kaget ketemu saya yang disitu, beliau bertanya" lo jenengan kok teng mriki to bu, gerah nopo,niki koncone sinten ? Saya jawab" niki yi  perlu transfusi darah, niki ayahe taksih wasul" kitapun berbincang - bincang dengan beliau. Dan pada saat itulah suami saya datang kita pun berdoa bersama mengaminkan doa yang dipanjatkan oleh yai.

Besuk paginya pemeriksaan dokter saya lagi bedah buku yang dari bapak prof.Ngainun Naim, si dokter yang ramah itu menyapa," Bagaimana bu kabarnya, tampaknya sudah lebih segar trus ini bapaknya mana? Lagi pulang dok, karena ada yang harus diurus di rumah, " o ,begiu, Alhamduillah bu hasil lab jenengan bagus dan fungsi organ organnya juga bagus, paling besuk sudah bisa pulang..

Sambil guyon si doktet bilang,""Jenengan itu pasien aneh buk, la pasien kok nyantai betul, si perawat menimpali sang dokter ,iya dok peran ganda jadi pasien dan penunggu. " kitapun tertawa bersama,sambil saya jawab, ya nyantai dengan menjalani dan menikmati proses pengobatan itu kan juga termasuk penunjang obat to dok,daripada kita sepaneng maka yang muncul suatu keluhan,tapi kalau kita coba menikmati prosesnya dengan mengambil ibroh dari adanya sakit maka kita sangat mengakui bahwa kesehatan itu adalah anugerah terpenting yang Alloh anugerahkan pada kita.
Si dokter melanjutkan kalimat saya," betul buk dengan sehat kita bisa beraktifitas apa saja ,tapi sayangnya kita kurang menyadari nikmat yang luar biasa itu, baru setelah sakit kita mengakui itu.

Semoga lekas sembuh ya buk, insyaalloh besuk sudah pulang.

# Manfaatkan waktu sehatmu sebelum sakitmu.
# Sungguh anugerah Alloh luar biasa termasuk nikmat menghirup udara segar yang masih kita dapatkan.




Kamis, 22 Juli 2021

REUNI YANG TAK DIRENCANAKAN


Hari ini saya ada beberapa agenda  berantai di Tulungagung, ke dispora, LP Maarif  Kemenag terus bertakziah ke ibunya temen yang kemarin meninggal dunia di desa Pinggirsari Ngantu.

Saya masih asing dengan daerah diutara Kalibrantas ini karena tidak memiliki saudara di wilayah sini.Dengan bersama suami rute kita awali dari arah selatan,

Alhamdulillah urusan kita dari masing - masing tempat tidak perlu waktu lama sehingga  sampai ditempat takziah.Dan ini baru pertama kali kesini.Dengan dibantu teman untuk arah lokasi Alhamdulillah kita tidak ada kesulitan.

Mumpung kita lagi di daerah Ngantru maka saya ingin sekaligus bersilaturrohim ke ndalemnya bu Kustiani di desa Pakel dan kebetulan suami b.Kustiani juga teman kuliah saya.

Ini merupakan silaturrohim ke bu Kustiani yang pertama kali, Kita juga berkeliling ke lokasi madrasahnya bu Kustiani yang cuma berseberang jalan..

Dan setelah berkeliling madrasah kita kembali ke ndalemnya bu Kustiani dan pak Tomi suami bu kutiani kebetulan juga ada di rumah.

Dan ternyata suami saya dan suami bu kustiani teman seangkatan waktu sekolah  di Pendidikan Guru Agama (PGAN) Tulungagung th 1990 ,suami saya kelas A1 sedang pak Tomi kelasnya A3. Maka pembicaraan kita menjadi gayeng dengan  membicarakan teman teman  alumni PGA, yang kebetulan saya juga alumni PGA, waktu suami kelas 3  saya kelas 1. 

Hari ini istimewa karena silsturrohim tak terencana namun bermakna karena pertemuan teman sekolah setelah 31 tahun tidak bertemu. Ternyata niatan silaturrohim ke bu Kustiani ,e para suami kok yo malah bisa reunian.Semoga silaturrohim hari ini membawa berkah.Amiin.

Trimakasih bu Kustiani atas  kenangan bunga janda bolongnya dan hasil kebun parenya.jazakumulloh ahsanal jazaa.