Selasa, 03 November 2020

MASIH SORE NGOYAK MALING AYAM.

Ada kejadian yang kualami malam ini, stelah solat magrib si ayah ada undangan genduri ke tetangga ,sementara si kecil mengaji ke pondok trenceng bareng dengan si ayah. Jadi saya di rumah sendiri.
Rumah saya lokasinya dipojok an pertigaan ,tepat di barat rumah ada jalan ke utara, yang lingkungan musollanya berbeda denganku, para tetangga dibelakang rumahku ada acara mauludan di musolla utara, sehingga lingkungan skitar memang sangat sepi. 

Jarum jam dinding menunjukkan pukul 18.30, saya bermaksud menjemput si kecil mengaji di pondok Trenceng, tiba tiba dari  arah kandang ayam di belakang rumah kudengar suara ayam gaduh,  maka kuurungkan  untuk membuka pintu depan. 

Saya spontan mengalihkan perhatian ke belakang rumah dengan mencari senter di meja dengan gerak cepat kubuka pintu belakang dan kunyalakan senter kuarahkan pada kandang yang tepat di belakang rumah. 

Kandang ayam saya bentuknya panggung yang memang dulunya untuk tempat pemeliharaan ayam potong,  dan kondisi panggungnya memang sudah agak gapuk dan penuh jebakan karena rusak. 

Dan sekarang sebagai tempat bermalamnya ayam kampung peliharaan kami,  beberapa waktu lalu sempat ayam kita jumlahnya lebih dari 80 ekor dan dari jenis ayam yang besar, kata budeku yang dulunya memberi bibit ayam ini mengatakan keturunan birma. Dan kondisi lingkungan kita aman. 

Tapi akir akir ini di lingkungan kita banyak yang kehilangan ayam, dan malam kamis kemarin waktu saya menginap ke rumah adik saya di ponorogo untuk takziah ketempat saudara.,e waktu besuknya kita pulang dan memberi makan ayam ternyata jumlahnya berkurang, saya kira masih berkeliaran di tetangga, walau memang ayam kita tidak pernah berkeliaran jauh. 

Esuk paginya waktu kita memberi makan memang ayamnya 2 ekor jago dan 1 ayam induk an tidak ada. Sayapun tidak menyangka hilang karena ada yang sengaja memegang atau mencuri ayam tersebut. 

Tapi tadi pagi  tetangga saya yang rumahnya arah utara saya dekat musolla yang malam ini ada acara mauludan, stelah berbelanja sayur di toko depan rumahku berhenti di barat rumah, kbetulan saya dan suami ada bersih-bersih lingkungan, bercerita bahwa baru kehilangan beberapa ayam bahkan didalam bok ayam dan sbagian babon ayam yang masih mengerami telurnya. 

Jadilah kita juga bercerita bahwa ayam kita juga baru hilang,  dan ternyata tetangga dekat kebun jerukku juga bercerita kehilangan ayam. 

Maka begitu saya dengar dari arah kandang ayam gaduh saya spontan ambil senter menuju pintu belakang yang kunyalakan senterku yang nyalanya terang dan bisa menjangkau jarak jauh. 

Waktu buka pintu kudengar ada suara ayam gaduh seperti dioyak dan kudengar ada suara gedebuk jatuh, dan kulihat ada orang berlari di jalan tepat dibarat kandang ke arah utara, sayapun berlari kejalan mengikuti maling lari sambil kuarahkan sinar senter jarak jauhku kueriakkan ada maliiiingggg...... Malinggggg.... 
Kulihat simaling berkaos kombinasi merah dan separo yang bawah warna putih... Berlari sekencang kencangnya dan ngepot berbelok ketimur lewat utara rumah tetanggaku jarak 3 rumah dari rumahku. Dan dari gerakan berlarinya dan postur tubuhnya itu masih remaja .

Smua tetangga belakang rumahku memang lagi kosong karena ada acara mauludan di musolla,  dan diarah maling berbelok kbetulan penjual es dan anak perempuannya ada di dalam rumah,  maka saya berhenti disitu dan bercerita ada orang yang lari berbelok ketimur ternyata dia juga mendengar ada suara mak grobyak gedebuk gedebuk di utara rumahnya ke arah belakang. 

Diapun juga ketakutan dan untungnya ada temannya yang datang, maka saya langsung pulang, ya dengan nafas yang terengah engah karena barusan latihan berlari. 

Antara takut mengejar maling tapi dalam hati saya juga tertawa melihat larinya maling yang memacu tenaga berlari kencang dan berbelok ngepot karena mau segera menghilang dari jejak yang saya ikuti dengan sinar senter saya. 

Stelah saya sampai rumah ,saya ketoko sbelah rumah bercerita. E eee acara jemput si kecil ngaji terhambat sampai dia pulang sendiri jalan kaki dan menyeberang sendiri. 

Stelah si ayah pulang dicek dilokasi memang ada jejak srandal yang kbetulan baru hujan jadi terlihat arah jalan yang dilewati dan karena si panggung sudah kondisi sbagian sudah rusak ada penyangganya yang terlepas, tempat turunnya sitamu sang ayam. 

Nah dari kejadian ini sebagai bukti kondisi lingkungan kita memang tidak aman,  dan perlu kewaspadaan. Selain itu saya amat sangat prihatin, bukan karena hilangnya si ayam, tapi karena keprihatinan mendalam adanya kemerosotan prilaku dan akhlak. Terlebih bila masih remaja dan para pelajar yang seharusnya berkarya dan menimba ilmu dan penanaman karakter dan penguatan jati diri. 

Astagfirulloh,  smoga kalau karena khilaf segera insyaf kalau sudah jadi kebiasaan taubat,  dan jika karena pengaruh salahnya pergaulan dan srbab lain segera mendapat petunjuk. Dan semoga anak anak kita dan juga para siswa kita yang dalam kondisi PJJ tidak bisa pendampingan secara langsung, smoga senantiasa dalam lindungan dan bimbingan dari yang Maha Kuasa. Amiin. Ya robbal alamiin. 
Smoga 








Tidak ada komentar:

Posting Komentar