Dok.foto bersama bu Nyai Hj.Nurmiftah dan gus dhofi di PP Roudlotul Hanan Sawentar Kanigoro Blitar.
Pada hari Selasa taggal 14 Desember 2021 saya denga mbak Eni, mbak Ulik ,mbak Sriani , mbak Imanah juga suami dan anakku takziah ke Jeblok ,Talun,Blitar.
Nah sepulang takziah kita agendakan untuk silaturrohim ke gus Ahmad Mudhofi / gus dhofi di Pondok Pesanten Roudlotul Hanan Sawentar kecamatan Kanigoro Blitar.
Jadi kalau kita ke Jeblok bila dudah di perempatan Kanigoro timurnya kantor bupati Blitar kuta kearah timur jurusan Malang, maka bila ke Sawentar dari perempatan Kanigoro ke utara kira-kira 3 km sebelum lampu lalulintas kita belok kiri untuk menuju lokasi pondok.
Gus Dhofi itu aslinya tetanggaku dan juga teman sekelasku di MI Islamiyah Pandansari, dan sekarang sebagai pengasuh Pondok Pesantren Roudlotul Halan yang dulu yang mendirikan dan pengasuhnya mbah KH.Nur Miftah atau ada yang menyebutnya Mbah KH.Solikhi atau juga dikenal dengan mbah kyai seribu masjid, karena peran beliau yang turut membidani peletakan batu pertama dan pendamping pendirian masjid dan madrasah yang tidak terhitung jumlahnya.Dan peran itu sekarang dilanjutkan gus Dhofi.
Gus Dhofi memang teman saya tapi sekarang beluau guru dan juga kyai saya.Maka bila ada kesempatan kita sempatkan silaturrohim dan kadang kita juga berbincang dengan teman- teman di grup alumni jaman MI yang tetap eksis.
Alhadulillah saat kita sampai ke pondok, beliau pas membuka pintu ndalem, dan kita langsung ke masjid dulu untuk menunaikan sholat dhuhur, dan ternyata kita di dalam masjid sudah dipertemukan dengan mbah yai Hj.Nurmiftah.
Stelah sholat kita ke ndalem dan sperti biasanya kita berbincang- bincang terutama terkait dengan pendidikan,diantara dawuh beliau tentang " PROSES, WAKTU DAN KESABARAN"
Dalam perjuangan terutama dalam hal pendidikan tentunya harus melewati suatu tahapan berproses, tidak bisa secara instan, karena dalam pendidikan tidak cuma penyampaan suatu materi tapi penanaman karakter.
Tahapan yang mengiringi proses adalah waktu , Dalam penanaman karakter diantaranya dengan pembiasaan dan percontohan, disinilah peran seorang pendidik yang sangat utama.Penanaman karakter dan tauladan ini tidak bisa tergantikan .
Ini bisa kita ambil hikmah dari dampak pembelajaran secara darring kemarin, mungkin secara materi pembelajaran masih bisa diatasi dengan berbagai strategi yang didukung oleh perangkat tehnologi namun tidak demikian terkait tauladan,sosok guru teladan tetaplah tidak bisa tergantikan,
sehingga bisa kita saksikan dan kita rasakan waktu awal masuk sekolah setelah sekian lama dengan pembelajaran daring, anak -anak seolah tidak mudah nyambung dan perlu waktu pengendalian dan sebagian wali murid mengeluh ambyar. Nah disini perlu waktu untuk pembenahan.
Hal selanjutnya setelah proses, waktu adalah kesabaran. Dan kesabaran ini sudah harus melekat mulai dari prises dimulai. Menghadapi siswa yang beraneka ragam kemampuan dan latar belakang menuntut suatu kesabaran dan penyesuaian agar esensi dari tujuan pendidikan dapat tercaai.
Terkait kesabaran idalam menghadapi beraneka ragam karakter siswa, gus Dhofi meyampaikan" TIDAK ADA ANAK NAKAL, YANG ADA ANAK YANG BUTUH PERHATIAN, DAN TIAK ADA ANAK YANG BODOH , YANG ADA ANAK YANG ERLAMBAT DALAM BERFIKIR"
Dan saya ingat alam pemelajaran Quantum teaching disampaikan" Mauklah kedunia mereka lalu bawalah meteka ke dunia kita"
Semoga kita semua jadi pendidik dan jadi teladan yang pantas untuk mereka tiru dan mereka banggakan, Dan semoga ilmu kita dan murid-murid kita manfaatbarokah.
SELAMAT BERPROSES...
Trenceng desember 21
Tidak ada komentar:
Posting Komentar