Selasa, 01 Desember 2020

MUNJUNGAN DAN SENSASINYA

         dok. foto era 90 an. Siswa pga ragil dengan sbagian guru diantaranya p. Muyono hadi yg dampai saat ini guru MAN 2.

Munjungan merupakan salah satu kecamatan di wilayah kabupaten Trenggalrk. Berbicara tentang Munjungan yang muncul pasti sensasi dengan kengerian jalan yang terkenal dengan keekstrimannya. 

Tapi bagi yang pernah ke Munjungan pasti ingin mengulang untuk bisa kesana,  Dan bagi yang belum pernah kesana maka rasa penasaran yang membayaginya. 

Saya saja yang sudah lebih dari empat kali kesana, tetap tertarik dan bisa dkata sangat merekmendasikan bagi yang pingin refresing dan uji nyali serta menikmati sensasi dalam perjalanan dan terbayar dengan cas dengan  keelokan pantai Bladonya. 

Refresing ala Munjungan tidak cuma diujung tujuan seperti kalau kita kedestinasi wisata yang lain. Tapi sejak kita putuskan ke munjungan dalam gambaran di otak kita seolah ada penasaran atau istilah dalam bahasa jawanya" pingin nyocokne crito lan kasinyatan tentang munjungan "

Saya pertama kali ke Munjungan ketika masih bersekolah di PGA Tulungagung tahun 1991 an. Teman kita dari Trenggalek cukup banyak mulai di Wonoanti ,Gandusari,  Masaran, Kampak,  dan terbanyak di Munjungan. 

Tujuan kita ke Munjungan saat itu bukan untuk refresing, tapi untuk membesuk teman sekelas kita yang bernama kang suhuddin di desa Masaran yang sakit typus dan tergolong cukup parah sehingga berbulan - bulan tidak bisa masuk sekolah. .
Untuk ke Munjungan waktu itu ya pikir-pikir antara berani atau ndak jadi karena cerita dari jalur munjungan yang ngeri, dan kebetulan waktu itu ada kejadian rombongan kendaraan penganten yang masuk jurang. 

Untuk mengetahui kabar perkembangan kang suhuddin waktu itu ya bila ada teman munjungan yang lagi mudik atau kita mengirim surat dan menunggu balasannya yang kemudian dibaca di depan kelas,  unik juga saat itu. 

Setelah beberapa waktu diputuskan mengirim perwakilan beberapa orang untuk membesuk ke Munjungan ,ada empat teman yang kesana termasuk saya. 

Kita naik bis sampai Ngetal,  kemudian naik angkutan jurusan Kampak stelah itu kita ganti kendaraan kusus jurusan Munjungan. 

Kendaraan kusus disini memang beda, sopirnya harus memang sopir trayek kampak munjungan dan kebanyakan kendaraan dengan bak terbuka tapi ada pegangan besi di samping kiri dan kanannya,  ya kalau di daerah bawah biasa untuk mengangkut barang itu. 

Saat itu saya dapat tempat duduk di depan, dan teman lain di belakang. Begitu kendaraan mulai meninggalkan pasar Kampak dan menuju Munjungan tak henti henti saya berdoa semoga perjalanannya lanvar, selamat  dan mobilnya tidak mengalami hambatan. 

Mulai merayap menaiki kelokan jalan, dan ciutnya nyali yang saya rasakan, ditambah saya waktu itu tergolong pemabuk dalam kendaraan. Tapi anehnya ini justru tidak mabuk, mungkin pengaruh psikologis karena besarnya rasa penasaran tentang sensasi jalan ke munjungan dan untuk mengetahui kondisi teman, mabukbun tidak terbayang dalam fikiran. 

Si mobil mulai menari berkelok menyusuri jalan yang arahnya memang diluar prediksi,  maksudnya saya kira mau belok ke kanan e justru menukik beloknya ke kiri, ingat teman saya menamai jalur munjungan seperti lipatan baju yang ruwet dan berlipat lipat dan tidak bisa diprediksi. 

Mungkin karena arah kelokannya yang sulit diprediksi maka perlu sopir handal, nyali tinggi dan hapal medan yang dilalui sampai saat ini kalau kesana kalau kendaraannya memang handal bisa cukup ganti sopir, atau ganti kendaraan sak sopirnya. 

Jadi ada yang  tempat penitipan kendaraan di kampak dan di daerah lain. Kalau di daerah lain yang dititipkan bisa sepeda pancal atau motor,  tapi kalau mau ke Munjungan kendaraan bahkan mobilpun bila ndak sehat ya harus dititipkan. 

Kita kembali pada jalan berlipat,  menaiki tanjakan tajam yang diujung terlihat berbelok yang saya tidak tau belok kearah mana,  mobil merayap pelan, suara mengerang dan seolah terhenti, menghadapi ini nyali saya ketakutan kawatir kalau terjadi sesuatu, 

Dari spion saya lihat sang kernet dan beberapa penumpang laki laki dengan sigap turun dan mengambil sesuatu bantalan mengganjal ban mobil. Ini benar benar pengalaman pertamaku. 

Stelah jalannya landai sang sopirpun cerita kepadaku bahwa untuk membuat jalan dan menghancurkan batu itu dulu ada yang memakai bom.  Beliau juga menunjukkan lokasi lokasi yang cukup bagus disepanjang perjalanan, 

Suatu keramah tamahan dan kerukunan yang luar biasa yang kutangkap dari cerita pak sopir skaligus dalam pengamatanku. Dan pak sopir juga bertanya idari mana asalku, mau kemana,  dan pengalaman keberapa ke Munjungan kali ini?  

Mendengar jawabanku bahwa ini yang pertama kali,  beluau mengatakan jangan kawatir nanti kita diturunkan sampai lokasi alamat yang ingin dituju, dan bila mau kembali nanti juga bisa janjian jam berapa akan dijemput lagi. Bahkan waktu itu kita diajak untuk mengantar ke penumpang yang lain biar kita lebih tau tentang daerah di munjungan. 

Saya katakan pada pak sopir tujuan saya ketemen yang bernama SUHUDDIN  Masaran dan dekat Mi. Nah ada yang unik disini kata pak sopir,  masaran itu ada masaran satu dan masaran  dua nama suhufin ya ada dua dan keduanya dekat MI.  
Pak sopir bilang jangan kawatir nanti kita tetap bisa sampai tujuan walau ada dua identitas dan lokasi yang sama. Dan Alhamdulillah akurnya kita sampai juga ke tempat kang Suhuddin, disambut dengan keramahan oleh orangtua dan keluarga dan serya para tetangga. dan kang Suhud tidak menyangka kalau ada temannya yang sampai menjenguk ke Munjungan, karena seminggu sebelumnya sudah mengirimkan surat yang mengabarkan sudah mulai bisa duduk. 

Suara deburan ombak dari pantai Blado terdengar di telinga kita,  tapi kita putuskan untuk tidak mengunjunginya karena jamempat sore kita ajan dijemput oleh kendaraan yang tadi mengantar kita. 

Dalam perjalanan pulang kita tidak setegang dengan keberangkatan tadi, dan untuk saat ini saya sampaikan bahwa ke munjungan memang sangat asyik,  jalannya sudah bagus dan pantai bladonya sangatlah indah. 

Mari buktikan sendiri kesana.... Dan cerita munjungan insyaalloh akan kita lanjutkan ke episode berikutnya. 
Selamat berefresing ria. 

Salam hangat tuk para saudara disana, dan salam kangen. 

Tentang munjungan ada seri lanjutannya yg tetap  dengan. sensasinya 

Trenceng 29nop 2020




4 komentar:

  1. Luar biasa...masih sll dlm ingatan... Kenangan yg manis.

    BalasHapus
  2. Saya tulis tuk melawan lupa pak nur, kalih ngetes ingatan.

    BalasHapus
  3. Ya Allah ingin rasanya aku menangis sambil memeluk semua teman temnku yg ada dalam cerita itu, siapa lagi orang yg dimaksut dijenguk kalau bukan saya, YaAllah terimakasih telah Allah kirimkan kedatangn teman teman utk kesembuhan sakitku yg sudah tidak berdaya saat itu, dg penyemangat semua teman teman aku jadi semangat utk sembuh sampai sekarang masih diberi umur panjng, yaAllah berikan kesehatan kebahagian kpd kami sekalipin saling jauh disna aku tetapbsehati brsama kawan kawan senua

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amiin yarobbal aalamiin, semoga paseduluran dan silaturrohim kita tidak terhang umurdan mass

      Hapus