Selasa, 15 Februari 2022

KEMBALI DARING

pelaksanaan pembiasaan solat dhuha di madrasah yg dikerjakan dirumah.

Munculnya suatu edaran untuk pelaksanaan pembelajaran secara daring atau pembelajaran Jarak Jauh, seolah membuka kembali trauma efek pandemi yang sudah pernah dilalui dalam waktu yang sangat lama sekitar dua tahun.

Anak -anak yag baru mengiikuti pembelajaran tatap muka beberapa bulan ini ibarat  orang yang mengalami keluhan atau AMBYAR yang dIrehabilitasi dalam tahap pengembalian fungsi- fungsi organ sesuai fungsinya.

Ambyar disini sebuah istilah yang penulis ginakan untuk menggambarkan dampak negatif dari dampak daring atau pembelajaran jarak jauh yang pernah dilalui dalam waktu yang lama.Anak -anak seolah kabel yang aliran listriknya tidak lancar dan seolah tidak nyambung.

Dalam kondisi seperti ini guru dengan daya upaya dan mencari formula pendekatan yang pas dalam membimbing anak didiknya untuk bisa mengikuti pembelajaran dan kembali kepada rel yang seharusnya diikuti siswa.

Banyak keluhan dari para guru bahwa dampak dari daring yang lama para suswanya mengalami suatu dampak terkait psikologisnya atau kemampuan untuk menangkap atau memahami materi yang disampaikan guru.

Dan setelah beberapa bulan  mengikuti pembelajaran tatap muka maka seolah proses servis atau penyembuhan itu mulai menampakkan hasil, tiba - tiba ada pemberlakuan pembelajaran secara daring lagi.

Maka disini guru harus lebih kreatif dan inovatif lagi talam tahap proses pembelajarannya untuk meminimalis dampak sebagaimana yang petnah terjadi.Maka di madrasah kita menganjurkan kepada anak didik,walaupun pembelajarannya dengan jarak jauh tetap memakai seragam, agar mereka tetap serasa sekolah normal cuma dari rumah dan tidak bersama temannya.

Pemberian motifasi kepada siswa yang harus terus dipompakan, pemberian perhatian dan dukungan guru kepada anak-anak terutama yang memiliki suatu kebutuhan khusus tidak boleh dilewatkan.

Demikian pula guru selain menghadapi siswa juga harus memberikan motifasi dan suplemen kepada orangtua selaku pendamping belajar sisea yang secara psikologisnya juga berdampak dan ada traumatisnya.

Ibarat suatu penyakit bila sudah kambuhan maka perlu peanganan yang lebih ekstra.Namun karena situasi kondisi guru harus mampu memerankan perannya yang lebih baik, terutama bagi guru ditingkat RA/TK dan ditingkat MI/SD.

Kepada semua guru semoga Alloh melimpahkan kesehatan kepada bapak ibu ,meganugerahkan kesabaran dan kepada semua anak didik kita semoga dalam bimbingan Alloh dan diberi kemudahan dalam bertolabul ilmi walau fengan pembelajaran jarak jauh.

Selamat berjuang bapak ibu guru, dan selamat belajar untuk para generadi bangsaku, semoga perjuangan kita jadi ilmu yang manfaat barokah ,Amiin.

Trenceng ,f5 022022

ANTARA LIDI DAN SAPU LIDI

 Dok.,koordinasi kluarga besar MI Mafatihul ulum Balesono dg pengurus komite dan tokoh masyarakat yg menghasilkan keputusan melanjutkan rehap dg dana jariah bersama.

Lidi merupakan tulang dari daun kelapa yang dalam bahasa jawa disebut sodo.
Keberadaan Lidi atau sodo biasanya dimanfaatkan oleh ibu-ibu untuk pengaman bungkusan atau mbitingi  bungkusan yang terbuat dari bahan daun pisang.

 Sedangkan sapu lidi merupakan perkumpulan dari lidi yang diikat.Dan keberadaan lidi yang diikat ini jauh lebih besar dalam kemanfaatannya. 

Lidi masih sebatang manfaatnya lebih terbatas dari pada lidi dalam ikatan kecil yang biasa disebut kelut dalam bahada jawa.Demikian pula keberadaan kelut yang jumlahnya lebih kecil daripada sapu maka kemanfaatannya juga lebih sedikit dari pada sapu.

Kelut biasanya digunakan untuk alat kebersihan tempat tidur atau untuk mengusir lalat .Tapi kalau lidi dikumpulkan dalam jumlah yang lebih banyak terus diikat  menjadi sapu maka bisa dimanfaatkan untuk alat kebersihan dan menyelesaikan tugas lebih cepat dan maksimal.

Dan antara lidi dan sapu lidi bila dimaknai dengan bahasa kiasan atau makna konotasi,maka ada makna yang kuat dalam mewujudkan suatu kebersamaan ,rasa persatuan dan kesatuan.

Demikian pula bila niatan baik yang kemudian dipadukan akan menjadi suatu energi dahsyat yang dapat mewujudkan suatu cita - cita bersama. Yang terpenting adanya suatu kesadararan memadukan niat bersama dan menepis ego pribadi.

Maka kalau kita sejak kecil mengenal rangkaian kata bijak " CRAH AGAWE BUBRAH, RUKUN AGAWE SANTOSO" Ini merupakan suatu kepribadian bangsa yang harus kita jaga dan perkuat keberlangsungannya.

Seperti yang kami alami di MI Mafatihul Ulum Balesono, yang juga terinspirasi dengan kemanfaatan " LIDI DAN SAPU LIDI" Alhamdulillah cita- cita bersama untuk melanjutkan rehap dengan modal materi yang minim  tapi ada modal semangat kebersamaan untuk menggalang dana jariah gotong royong, ibarat mengikat lidi berserakan menjadi sapu ,maka niatan itu  terwujud.

Kedermawanan para agniyak dan para peduli madrasah dan dukungan dari berbagai bentuk, baik secara tenaga, barang, dana, pemikiran dan lain sebagainya yang menjadi senjata ampuh yang saling melegkapi dalam mewujudkan hajat bersama.

Hanya sebuah ucapan terimakasih dan iringan doa jazakumulloh ahsanal jazaa. semoga amal bapak ibu termasuk amal jariah yang senantiasa mengalir pahalanya, Amiin yarobbal alamiin.

2022022