Seperti yang saya alami, sebenarnya saya merasakan ada sesuatu yang kurang pas rasanya pada tubuh saya, tapi seolah saya abai dan menganggap baik-baik saja. Ini sebenarnya sikap yang tidak baik dan seolah lari dari suatu kenyataan atau takut mengetahui kebenaran.
Sejak bulan desember 2020 saya merasakan badan kurang fit, sering pusing, kesemutan dan dari telapak tangan itu kalau kita genggam trus dibuka pucat cenderung ke warna kekuningan.
Seharusnya segera ditindaklanjuti untuk periksa,dengan menjauhkan berbagai alibi kesibukan atau lainnya.
Menunda untuk segera mengetahui dan menyelesaikan akar suatu masalah ini sebenarnya suatu sikap yang tidak seharusnya kita lakukan.
Kalau menunda-nunda dengan berbagai alasan ini sebenarnya ada sumber masalah lain yang harus diatasi diantaranya adalah kesiapan psikologis pelakunya.
Karena itu persiapan segi psikologis dalam penyelesaian suatu masalah memegang peranan yang sangat penting terutama bagi orang yang sakit. Suatu dorongan moral, motifasi, dan penataan hati merupakan bagian dari suatu obat mujarab .
Kadang kita takut terhadap suatu gambaran dampak negatif yang sebenarnya itu suatu yang belum tentu kebenarannya atau malah itu pemikiran salah, sehingga kita lalai dengan kewaspadaan terhadap kondisi sebenarnya.
Pada tanggal 17Juni 2021 saya mengantar si kecil ke puskesmas untuk cabut gigi, nah sekalian saya juga daftar untuk pemeriksaan dan lab darah untuk beberapa hal yang berhubungan dengan kondisi yang saya rasakan. Ternyata, ada yang kurang dari normal. Nah dari obat yang saya terima itupun tidak rutin saya konsumsi.
selang beberapa hari waktu kita antri belanja sayur ditoko depan rumah saya tanya ke tetanggaku yang bekerja sebagai perawat rumah sakit .Nah sebelum berangkat kerja dengan berseragam sambil membawa tensi sebut saja mbak Rin kerumahku, beliau memeriksa tekanan darahku dan melihat hasil pemeriksaan laboratoriumku. Beliau menyarankan untuuk secepatnya menindaklanjuti.
Nah malamnya saya ke dokter faskesku trus diberi pengantar untuk lab dan hasilnya memang ada yang kurang. Dan disarankan untuk tambah opname dan tambah darah ,paling beberapa hari sudah pulang.
Si kecil ikut padawaktu saya periksa dan tau kalau ibuknya harus opname dan tranfusi darah. Dia memelukku dan baru pertama mendengar kata transfusi dia bertaya, itu apa ak dokter? Tanya i kecil. Dan dokter yang sabar itu memberi pengetian yang mudah diterima anak dan dinasehati, " ibuk mau diobati di rumah sakit biar sehat paling cuma dua hari, dan nduk salma dirumah bersama saudara ya? Senang to kalau ibuknya sehat?
Sambil bergelayutan di tubuhku dia menjawab " mau " diiringi air mata yang berlinang. Surat pengantar sudah saya terima. Dan saya matur ke dokternya untuk pengkondisian si kecil dulu.
Sehari saya melakukan kegiatan rumah dengan suami dan si kecil sambil kita kasih pengertian, ibuk menginap di rumah sakit, anak e mau imenginap dirumah mbok e atau lik ( panggilan si kecil kepada pakliknya) kebetulan juga punya anak kecil.
Saya kerumah lik dan memberitahukan ini dan si kecil sudah sepakat dan mengerti, diapun minta untuk dibawakan sepedanya. Sampai rumah sambil persiapan si kecil ke toko sebelah untuk beli jajan dan ternyata dia membelikan saya empat kotak minuman kemasan jambu biji dan berpesan, ini untuk ibuk, jangan lupa diminum yang habis ya? "
Besuk pagi kita berangkat dengan berbagai bekal dan tak lupa sepeda kerumah lik untuk mengantarkan si kecil, dia saya pamiti dan tak lupa pesan untuk selalu berdoa, dengan memeluk dan bersalaman saya berangkat.
Yang tak lupa saya bawa adalah beberapa buku untuk teman, dan biar tidak spaneng.
Karena itu sikap WASPADA dan SIAP MENGETAHUI KONDISI kesehatan itu sangat penting. Biar tidak menimbulkan masalah baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar