Jumat, 25 Juni 2021

WASPADA

Waspada adalah suatu sikap kehati hatian terhadap sesuatu,  termasuk dari segi fisik maupun psikis. Kewaspadaan ini sangat penting untuk kita lakukan untuk menghindari dampak negatif yang tidak kita inginkan. 

Seperti yang saya alami, sebenarnya saya merasakan ada sesuatu yang kurang pas rasanya pada tubuh saya, tapi seolah saya abai dan menganggap baik-baik saja. Ini sebenarnya sikap yang tidak baik dan seolah lari dari suatu kenyataan atau takut mengetahui kebenaran. 

Sejak bulan desember 2020 saya merasakan badan kurang fit,  sering pusing, kesemutan dan dari telapak tangan itu kalau kita genggam trus dibuka pucat cenderung ke warna kekuningan. 
Seharusnya segera ditindaklanjuti untuk periksa,dengan menjauhkan berbagai alibi kesibukan atau lainnya. 

Menunda untuk segera mengetahui dan menyelesaikan akar suatu masalah ini sebenarnya suatu sikap yang tidak seharusnya kita lakukan. 

Kalau menunda-nunda dengan berbagai alasan ini sebenarnya ada sumber masalah lain yang harus diatasi diantaranya adalah kesiapan psikologis pelakunya. 

Karena itu persiapan segi psikologis dalam penyelesaian suatu masalah memegang peranan yang sangat penting terutama bagi orang yang sakit. Suatu dorongan moral,  motifasi, dan penataan hati merupakan bagian dari suatu obat mujarab . 

Kadang kita takut terhadap suatu gambaran dampak negatif yang sebenarnya itu suatu yang belum tentu kebenarannya atau malah itu pemikiran salah,  sehingga kita lalai dengan kewaspadaan terhadap kondisi sebenarnya. 

Pada tanggal 17Juni 2021 saya mengantar si kecil ke puskesmas untuk cabut gigi,  nah sekalian saya juga daftar untuk pemeriksaan dan lab darah untuk beberapa hal yang berhubungan dengan kondisi yang saya rasakan. Ternyata,  ada yang kurang dari normal. Nah dari obat yang saya terima itupun tidak rutin saya konsumsi.

selang beberapa hari waktu kita antri belanja sayur ditoko depan rumah saya tanya ke tetanggaku yang bekerja sebagai perawat rumah sakit .Nah sebelum berangkat kerja dengan berseragam sambil membawa tensi sebut saja mbak Rin kerumahku,  beliau memeriksa tekanan darahku dan melihat hasil pemeriksaan laboratoriumku. Beliau menyarankan untuuk secepatnya menindaklanjuti. 

Nah malamnya saya ke dokter faskesku trus diberi pengantar untuk lab dan hasilnya memang ada yang kurang. Dan disarankan untuk tambah opname dan tambah darah ,paling beberapa hari sudah pulang. 

Si kecil ikut padawaktu saya periksa dan tau kalau ibuknya harus opname dan tranfusi darah. Dia memelukku dan baru pertama mendengar kata transfusi dia bertaya,  itu apa ak dokter?  Tanya i kecil. Dan dokter yang sabar itu memberi pengetian yang mudah diterima anak dan dinasehati, " ibuk mau diobati di rumah sakit biar sehat paling cuma dua hari,  dan nduk salma dirumah bersama saudara ya?  Senang to kalau ibuknya sehat? 

Sambil bergelayutan di tubuhku dia menjawab " mau " diiringi air mata yang berlinang. Surat pengantar sudah saya terima. Dan saya matur ke dokternya untuk pengkondisian si kecil dulu. 

Sehari saya melakukan kegiatan rumah dengan suami dan si kecil sambil kita kasih pengertian, ibuk menginap di rumah sakit,  anak e mau imenginap dirumah mbok e atau lik ( panggilan si kecil kepada pakliknya)  kebetulan juga punya anak kecil. 

Saya kerumah lik dan memberitahukan ini dan si kecil sudah sepakat dan mengerti,  diapun minta untuk dibawakan sepedanya. Sampai rumah sambil persiapan si kecil ke toko sebelah untuk beli jajan dan ternyata dia membelikan saya empat kotak minuman kemasan jambu biji dan berpesan, ini untuk ibuk, jangan lupa diminum yang habis ya? " 

Besuk pagi kita berangkat dengan berbagai bekal dan tak lupa sepeda kerumah lik untuk mengantarkan si kecil,  dia saya pamiti dan tak lupa pesan untuk selalu berdoa, dengan memeluk dan bersalaman saya berangkat. 

Yang tak lupa saya bawa adalah beberapa buku untuk teman, dan biar tidak spaneng. 

Karena itu sikap WASPADA dan SIAP MENGETAHUI KONDISI kesehatan itu sangat penting. Biar tidak menimbulkan masalah baru. 




Rabu, 16 Juni 2021

MADRASAHKU RUMAH KEDUAKU


Lokasi MI NU Tarbiyatul Islamiyah ,Jatirejo Rejotangan T. Agung
Kemarin selasa 15-6-2021 saya bersama dengan bu  Nur Kolifah dan b. Anis melakukan rikhlah pendidikan ke sebuah madrasah yang kami anggap sebagai lembaga pendidikan yang bisa kita jadikan lokasi untuk belajar, kebetulan kita sama dari madrasah dibawah naungan LP maarif NU Tulungagung. 

Madrasah yang saya maksud adalah MI Nahdlatul Ulama  Tarbiyatul Islamiyah yang dikenal dengan sebutan MINUTI. madrasah ini berada di desa Jatirejjo, Rejotangan Tulungagung. 

Saya ke Madraah ini sudah beberapa kaii namun untuk berbelok dari jalan raya menuju lokasinya sering kliru, karena lkasinya tidak dipinggir jalan utama tapi harus masuk sekitar 500 m. 

Lokasi dipedesaan ,padat peduduk yang mayoritas sebagai peternak ayam yang kandangnya seperti deretan lokasi seklolah. Tapi dari lokasi yang saya sebutkan diatas bila kita memasuki halaman maka ibarat kita dihipnotis, lupa kalau ini di desa dan lupa kalau kita kesebuah madrasah ibtidaiyah yag merupakan lembaga pendidikan tingkat dasar. 

Kita saksikan deretan kelas yang bertingkat tiga leter U lengkap degan musolla yang menyatu dengan halaman yang sangat asri dan terawat. Taman tamanya yang bisa digunakan sebagai laboratorium IPA dan juga penuh makna kreatifitas. 

Memang bagi orang kreatif apapun akan bisa dimanfaatkan dan bernilai seni dan berdaya guna yang yang terpentig paket hemat cermat dan bersahaja tetap terbawa. 

Disini banyak kita jumpai berbagai barang yang sudah tidak terpakai menjadi media untuk menanam dan terwujudlah suatu tatanan tanaman yang membuat madrasah ini indah dan berdaya guna sebagai media pendidikan. 

Ditinjau dari jumlah kelas dan megahnya bangunan saya mnyebutnya sebagai suatu kampus yang kental dengan nuansa Nu nya. Sebuah bener logo kemenag terpampang dilantai 3 di samping kanan sedang di sebelah kirinya terpasang pula logo LP Maarif NU. 

Di halaman juga terdapat sebuah tiang bendera yang sangat tinggi setinggi teras lantai tiga yang ujungnya ada logamyang berbentuk seperti tugu monas. Sungguh nuansa lokasi pedesaan jadi seperti kampus di kota. 

Dari segi pengamatan saya menggam barkan keberadaan madrasah yang seperti ini pasti sudah melewati suatu proses yang panjang yang tidak semudah dengan melihat hasil akir yang kita lihat. 

Dan pastinya suatu niatan kuat dan suatu kerjasama dari semua fihak baik kepala madrasah, dewan guru, pengurus BP3NU komie, wali murid, warga masyaakat dan para tokoh masyarakat yang terbngkai dengan kedermawanan dan kepedulian serta rasa saling memiliki madraah sebagai ruh dalam memperjuangkan madrasah ini. 

Benar memang, dengan kondisi madrasah yang bersih aman dan nyaman baik dari sisi fisik maupun psikologis maka akan membuat nyaman penghuninya. 

Perbincangan kami dengan bapak Abdul Choliq M. Pd. I yang di lingkungan maarif kita panggil dengan ndan kholiq selaku kepala marasah ini kita juga diajak untuk menyusuri banguanan sampai tingkat 3 dan disinilah kita disuguhi suatu pemandangan yang sangat indah. 

Jika memandang arah selatan kita menyakskan inahnya deretan gunung menghijau dengan berbagai pemandangan alam yang sangat indah laksan kita di puncak lok songo yang merupakan sebutan untuk tempat destinasi wisata alam di puncak gunung arah ke wusata kedungtumpang yang sangat elok di pucanglaban. 

Melihat ke bawah kita disuguhi taman madrasah dan paping halaman madrasah yang dicat dengan indah bernuansa hijau muda dan siergi dengan cat bangunan yang kental dengan nuansa Nahdliyinnya. 

Belum lagi deretan bendera merah putih dan bendera NU Dan Lp Maarif terpasang berjajar di pinggir teras lantai 3.dan ujung pengamatan saya persis di tengah teras lantai 3 sebuah ujung tiang bendera yang dari bawah seperti tugu mnas tadi,  e dari dekat seperti bentuk candi prambanan, dan ada yang mengatakan seperti gambar semar tokoh dalam pewayangan. 

Sebagai penutup penglihatan kita sebuah tulisan MINUTI tertulis dengan huruf besar tertulis di genting lantai di deetan kelas sebelah barat membujur ke selatan. 

Tak ayal bu Anis dan bu Nur meraya diatas pinggir genting untuk menuju tetas dan mendekat di atap dengan tulisan MINUTI dan deretan bendera merah putih. Disini kentalnya suatu rasa nasinalisme dan cinta kepada para ulama' dan NU nya sangat ketal dan tentunya ini adalah wahana pendidikan kepada suswa untuk cinta tanah air dan NKRI. 

Stelah kita turun ternyata  hujan deras  mnyambut kita, dan niatan untuk langsung pulang tertunda, dan ditengah hujan lebat mengguyur lampu tamanpun di nyalakan yang lurus di depan kantor kitapun berfot ria laksana ditaman sebuah angkringan. 

Menunggu hujan reda perbincangan kita berlanjut dan disinilah saya temukan kata kunci yang dilontarkan ndan Koliq ,beliau menyampakan motto beliau " MADRASAHKU RUMAH KEDUAKU""

Pantas, krasan tur madrasahnya menig, ini to salah satu kunciya, gumamku. 

Sampai rumah si putri kecilku protes,  ibuk rekreasi kok ndak diajak...