Rabu, 08 Juli 2020

ANAK DAN IBUNYA

IBU adalah sosok yang sangat mulia, hebat dan luar biasa . Yang kemulian dan ketulusannya tidak ternilai sehingga beliau disebutkan dengan  ""SURGA DIBAWAH TELAPAK KAKI IBU"" ini menandakan bahwa posisi dan kedudukan ibu sangatlah luhur. Dalam sebuah hadis ada sahabat yang bertanya manakah yang lebih utama antara ayah dan ibu, dijawab oleh Nabi, ibumu, ibumu, ibumu baru ayahmu. Sebutan yang berulang sampai 3 kali ini juga menandakan tentang keistimewaan ibu. 

ibu melakukan sesuatu untuk anaknya dengan tulus tanpa pamrih, mendahulukan mengurus anaknya daripada dirinya, menutupi semua rasa lelah dan letihnya, dan beluau tidak pernah mengeluh dan keberatan atas semuanya. Ibu sosok yang terdepan yang mau mau menerima kita apa adanya, dan dekapan dan pituturnya aalah tempat palibg nyaman ditengah gundah dan gulananya kita. 

Bibir dan hatinya selalu bermunajat dan berdoa kepada Alloh untuk kebaikan keselamatan dan kesuksesan putra putrinya, kesolih dan solihahan  putra putrinya adalah harapannya .

Beliau lebih merasa gembira saat kita berjaya dan sebaliknya lebih lebih bersedih saat kita dalam kondisi yang sedang teruji. 

Kemudian saat Beliau sudah udur, badan yang semula kuat menjadi rapuh,  kulir yang semula kencang menjadi keriput, pendengan dan penglihatan yang semula tajam menjadi berkurang, kaki dan tangan yang beliau gunakan tuk mengendong dan meninabubukkan kita menjadi lunglai, tapi dalam kondisi yang demikian tangan keriput itu,  hati yang tulus itu dan bibir yang sama itu tetap bermunajat mendoakan kita. 

NAH.... dalam kondisi demikian yang harus kita tanyakan pada diri kita,  apakah ketulusan ,kesabaran  dan ringan tangannya juga kita miliki untuk merawat sosok mulia dan luhur ini ? 

Saya teringat kisah Uwais Alqorni, sosok pemuda dari negeri yaman yang sangat taat dan memuliakan ibunya, beliau merawat ibunya yang renta dengan penuh kasih sayang,selalu berusaha memenuhi harapan ibunya walaupun dia faqir, salah satu cita cita ibunya adalah ke Baitulloh,  Jarak antara Yaman dan Mekah cukuplah jauh dan karena keadaannya yang fakir tidak memungkinkan untuk kesana dengan transportasi naik unta misalnya. 

Menyadari kekurangannya uwais tetap berusaha agar bisa mewujudkan impian ibunya, diantaranya dia. menggendong anak sapi naik turun bukit, itu dilakukan setiap hari dan ukuran anak sapipun semakin besar, dia tidak pefuli komentar yang mengatakan dirinya gila,  karena ternyata dia memiliki tujuan mulia ingin menguatkan otot ototnya agar bisa menggendong ibunya dari Yaman menuju Baitulloh di Makkah, ini adalah tujuan uwais Alqorni yang tidak diketahui orang. 

Benar adanya Uwaisy Alqorni akirnya menggendong ibunya yang renta dan lumpuh itu sampai ke Makkah, didepan Kakbah dia berdoa "" YA ALLOH AMPUNILAH DOSA -DOSA IBUKU, MASUKKANLAH BELIAU KE surgamu""
Si ibu dengan rasa syukur dan senang bisa sampai keBaitulloh,  beliau mendengar doa Uwaisy tadi dia bertanya, hai uwaisy doamu tentang aku bagaimana tentang dirimu sendiri? Jawaban uwais"" CUKUPLAH BAGIKU BERMOHON AMPUNAN UNTUK IBU, SEHINGGA IBU MASUK SURGA, DAN CUKUPLAH BAGIKU ATAS RIDHOMU AKUPUN JUGA IKUT MASUK SURGA"" dan saat itulah Uwaisy yang semula memiliki penyakit belang pada tubuhnya yang menyebabkan dia dijauhi orang menjafi sembuh seketika, namun belang itu masih ada yang tersisa yang ternyata sebagai penanda kolifah Umar dan Ali bin Abi tolib mengenalinya. Dan karena kemuliaan Akhlak uwais inilah nabi memerintahkan Umar dan Ali untuk menemuinya dan meminta doanya dan menyebutkan bahwa UWAUSY ALQORNI BUKANLAH MAKHLUK BUMI TAPI MAKHLUK LANGIT. 

subhanalloh,  begitu akhlak  mulianya QORNUN ALQORNI. sehingga Alloh juga mengangkat derajatnya. 

Ada juga kisah 2 orang laki laki bersaudara yang berseteru di pengadilan, taukah yang mereka perebutkan?  Bukan harta benda atau warisannya tapi mereka berebut untuk bisa merawat ibunya yang sudah tua. Si kakak menjadi orang kayayang tempat tinggalnya di kota, sedang adiknya hidup sederhana di desa bersama dengan ibunya. 
Saat ibunya sudah tua si kakak menghendaki untuk merawat ibunya agar bisa mendapatkan layanan fasilitas kesehatan yang baik di kota,  sementara afiknya juga ingin tetap bisa merawat ibu kesayangannya itu. Sampailah berseteruan perebutan ini di pengadilan, si hakim akirnya minta agar si ibu bisa dihadirkan ke pengadilan. Karena kondisi ibu itu sudah tua tidak lagi kuat berjalan sendiri maka kedua kakak beradik ibu membopong ibunya, sampai dipengadilan dan dalam bopongan anaknya si ibu ditanya siapakah yang ibu pilih. Sambil berlinangan airmata siibu menjawab si kecil kecil ( maksudnya anak yang muda)  adalah mata kanan saya dan si kakak adalah mata kiri saya,  air mata saya bercucuran karena saya merasa sangat beruntung dan mulia karena diperebutkan mereka untuk sama sama merawat saya. 
Begitu mendengar ucapan si ibu itu heninglah ruang persidangan dan meluluhlah hati kedua putra putranya,  mereka berpelukan erat memeluj ibunya dan akurnya mengikuti aoa yang dimau ibunya. Ternyata si ibu tetap ingin menempati rumahnya yang bersebelahan dengan si kecil. Dan keluarga ini menjadi rukun. 

Subhanalloh... Smg kita oleh Alloh dijadikan orang beruntungcyang bisa berbakti kpd orang tua dlm keadaan beliau masih sugeng atau sudah berpulabg kehadirot Nya,  Amiin untuk orang tuaku dan mertua serta guru guruku lahumul fatihah. 




1 komentar:

  1. Terima kasih telah diingatkan...
    jasa ibu tiada tara untuk anaknya

    BalasHapus