Sabtu, 08 Oktober 2022

UNTUKMU PARA PEJUANG MADRASAH

SDULUR PEJUANG MADRASAH
Oleh: Komsiyah S
dok poro sdulur pejuang madrasah Tulungagug dlm agenda DDTK 

Ada  suatu aktifitas yang mempertemukan poro sdulur madrasah di Tulungagung. Mulai tanggal 3-9 Oktober 22 tepatnya 7 hari,  mulai jam 7.30 masuk kelas dan sampai rumah menjelang adzan magrib. 

Kebersamaan selama seminggu untuk sama-sama dalam menimba ilmu dari para widia iswara dari Balai Diklat Keagamaan Surabaya dengan materi yang memang sangat melekat dengan tugas kita sehari hari. 

 Yang namanya menuntut ilmu itu bisa kepada siapa saja dan dimana saja,  baik yang tersurat maupun yang tersirat. Dari apa yang kita lihat, kita amati atau kita rasakan. 

Misalnya kita menjenguk atau melihat orang sakit kita dapat bersyukur bahwa Alloh memberikan kita kesehatan yang kadang kita lupa mesyukuriya dan bila kita menghitung betapa jumlah kenikmata,n kita pun tidak mampu menjumlahnya.
 Dari orang yang yang diuji tidak sempurna akalya kita bisa mensyukuri kesempurna an  akal kita yang harusnya bisa kita manfaatkan sebesar besarnya bukan hanya untuk diri kita, tapi juga untuk orang lain agar hidup kita lebih bermakna. 

Kembali ke kegiata pelatihan peningkatan kompetensi Kepala Madrasah ini selain kita mendapatkan ilmu dari para widia iswara yang memang jadi sumur yang kita timba,  tak kalah bermaknanya kita mendapatkan ilmu dari poro sedulur sesama peserta. 

Saya sangat bersyukur ada kesempatan bisa berkumpul bersama dengan poro sdulur pejuang madrasah,  saya lebih suka menyebut dengan istilah sdulur karena buat saya istilah tersebut bermakna konotasi ada hubungan yang lebih akrab dan ada keterikatan kekeluargaan. 

Mungkin sebelum diklat ini kita ada yang sudah sangat kenal,  baru kenal dan ada yang belum kenal sama sekali Tapi dengan kebersamaan  ini telah membangun kekeluargaan dan semoga bisa bisa jadi wahaana memangun silaturrohim. 

Dan tak kalah pentingnya kita tidak cuma kenal nama,  tempat tugasnya tapi dari poro sdulur ini kita juga dapat ilmu yang sangat berharga karena beliau beliau adalah para nahkoda yang mengendalikan perahu besar yang bernama madrasah.

Karena itu mungkin tidak berlebihan bila para nahkoda ini saya sebut pejuang madrasah, karena mereka dengan berbagai daya upayanya memperjuangkan madrasah agar tetap bisa menghadapi berbagai tantangan, hambatan dan bagaimana bisa membawa perahu ini layarnya tetap mengembang dan bisa mencapai tujuannya. 

Dari pergesekan pengalaman dan berbagi konflik yang bisa ada dimana saja dan kapan saja ini justru bisa menjadi ilmu berharga dari pelaku utama dalam pemecahan konflik. Dimanapun pasti ada sisi positif dan negatifnya,  ada suka maupun duka,  ada pro dan kontra,  ada yang sejalan dan ada yang berseberangan bahkan ada yang tulus dan ada yang tidak. 
 
Para pejuang madrasah pasti menghadapi tantangan yang mungkin sumber masalahnya bisa sama atau berbeda. tapi  dampak yang dirasakan mungkin sama.

Rasa berat atau ringannya  masalah yang kita rasakan bukan hanya karena sumer masalahnya tapi  justru dipengaruhi oleh sudut padang kita dalam menyikapi masalah tersebut. 

Tidak dipungkiri bila ada suatu permasalahan pasti akan mempengaruhi kenyamanan psikologis kita dan juga bisa pada sisi fisik kita.Tapi yakinlah bahwa sekagi kita iklas menjalani Insyaalloh jalan keluar pasti ada,  terlebih dalam hal perjuagan kebaikan.  Saya berdoa semoga Alloh memberikan kekuatan kepada kita semua. Amiin

Perjuangan lebih bermakna bila kita mengedepankan apa yang dapat kita berikan,  bukan apa yang  yang kita dapat.Huruf mulai a sampai z jadi wajar bila ada yang tidak sama dengan apa yang kita fikirkan. Kita jangan hanya berharap orang lain mengerti dan memahami kita tapi alangkah baiknya kita juga mengerti dan memahami dari sudut posisi mereka. 

Selamat berjuang saudaraku para pejuang madrasah , semoga dengan kita memkirkan madrasah, Alloh justru akan menata  kita dan anak cucu cita hidup yang lebih bermakna,  saya yakin itu. 

Trenceng, 8-10-2022.







Kamis, 06 Oktober 2022

KATA KUNCI DAN PILIHAN "MANA YANG KAU MAU ?

CATATAN TENTANG KATA-KATA KUNCI DAN MANA YANG KAU MAU ?
Oleh: Komsiyah S. 

dok DDTK. Foto bersama dengan bpj Dr. Makmun Hidayat Widia Iswara BDK Surabaya,  6-102022  

Kamis,  6-10-2022  hari ke 4 pelaksanaan Diklat Di Tempat Kerja (DDTK)  Penguatan Kepala Madrasah  Tulungagung. Seperti hari sebelumnya materi dimulai jam 7.30 dan pulangnya sampai rumah saya magrib. Sedang pak Jailani dari MI Pucanglaban yang dekat dengan dengan tempat wisata kedung tumpang sampai rumah jam 19.30 dan besuk pagi berangkat lagi jam 05.30

Bersama 40 saudara pejuang Madrasah kita bersiap untuk menimba ilmu sebagai tambahan bahan bakar dalam melanjutkan lajunya perahu menghadapi berbagai ancaman tantangan  hambatan dan terpaan ombak atau badai yang yang bisa kapan saja kita hadapi. 

Kepala Madrasah bak nahkoda yang akan menentukan bagaimana sebuah kapal bisa berlayar dengan membawa penumpang nya menuju pada tujuan. Dan tentunya nahkoda ini tidak bisa memainkan peranya sendiri. Para awak kapal juga sangat berperan. Awak kapal ini bila di madrasah adalah guru dan tenaga keendidikan. 

Maka untuk menghadapi berbagai ancaman, tantangan habatan yang dihadapi madrasah sinergi antara kepala madrasah yang menjadi nahkoda dan pendidik dan tenaga kependidikan yang diibaratkan sebagai awak kapal sangat diperlukan. Demikian pula hubungan kerjasama dengan wali murid dan para stakeholder.

Sinergi ini bisa dibangun dan dipupuk  dengan melakukan Evaluasi Diri Madrasah (EDM)  sebagai upaya untuk menyatukan langkah dalam menganalisa berbagai tantangan, Hambatan dan Ancaman sekaligus untuk melihat peluang untuk menentukan langkah yang harus dihadapi. 
Langkah ini bisa disebut dengan analisis SWOT. 

Agar Nahkoda dan awak kapal ini bisa melaksanakan peran sesuai tupoksinya dengan profesional maka sangatlahlah penting untuk ditingkatkan kualitas sumberdayanya agar bisa mengikuti perkembangan zaman dan mengatasi berbagai tantangan dan ganasnya ombak di lautan 

 Diklat Di Tempat kerja (DDTK) Penguatan Kompetensi Kepala Madrasa merupakan salah satu upayanya. Selain mendapatkan ilmu dari para widia Iswara ari Balai Keagamaan Surabaya yang sangat luar biasa,  kita juga bisa mendapat ilmu dan inspirasi dari para sdulur kepala madrasah di wilayah kabupaten Tulungagung. 

Dari para sdulur Kepala madrasah kita bisa bergesekan pengalanan dan berbagi trik dan strategi pengemangan madrasah,  dan tak kalah pentingnya kita bisa menyambung tali silaturrohim yang kita yakini silaturrohim ini akan membawa hikmah yang luar biasa. 

Agenda materi hari ini " Penyusunan RENSTRA madrasah " dan penyusunan e- RKAM..bersama bpk Dr. Makmun Hidayat, Mp.d .materi ke 2" Pengelolaan SDM"oleh bapak Dr. Hadi Hariyono,  beliau berdua Widia iswara dari Balai Diklat Keagamaan Surabaya .

Hari ini selain materi, kita dajak untuk langsug praktek untuk mecoba melaksanakan  evaluasi Diri Madrasah (EDM). Dari hasil EDM ini akan dijadikan acuan untuk menyusun rencana Kerja Madrasah (RKM), untuk dituangkan kedalam Rencana Kerja Jangka Menengah ( RKJM), Rencana Kerja Anggaran Madrasah (RKAM) yang kemudian dituangkan kedalam rencana Kerja Tahunan (RKTM) .

Dan dari 8 Standar Nasional pendidikan yang terdiri dari Standar kelulusan, yang pencapaiannya dengan Standar Isi. Standar isi dicapai dengan Standar Proses, dari Standar Proses yang baik maka akan bisa memenuhi standar penilauan, penilaian yang sukses dilaksanakan oleh pendidik, agar pendudik sukses harus didukung dengan standar sarana dan prasarana,  untuk memenuhi sarana prasarana tentunya dengan standar pengelolaan,  dan untuk pengelolaan yang baik perlu dukungan standar  pembiayaan .

 8 standar itu masuk kedalam 5 ASPEK BUDAYA MUTU MADRASAH yaitu:
1.Kedisiplinan warga madrasah. 2.Pengem bangan Pendidik dan Tenaga Kependidi kan. 3.Penyiapan, Pelaksanaan dan Penilai an Proses Pebelajaran 4.Penyediaan sara na prasarana. 5.Penyusunan Perencanaan dan Penelolaan Anggaran yang baik dan Transparan. 

Saya tidak bisa merangkum materi  beliau berdua karena dari rangkaian kata yang biliau tuturkan  semua tersusun menjadi kalimat yang sangat bermakna,  sehingga saya sebut sebagai kata kunci atau  kalimat bermakna. 

Kalimat bermakna dari Dr. Makmun Hidayat,M.Pd diantaranya : "Jadilah yang pertama,  yang terbaik dan yang berbeda dengan yang lain". 

"Orang yang baik akan diikuti oleh kebaikan-kebaikan selanjutnya, demikian pula orang yang jelek uga akan diikuti oleh kejelekan - kejelekan selanjutnya. 

Pemimpin yang baik adalah yang banyak mendengar suara bawahnnya, maka sedikitlah perkataan da perlebar pendengaran. 
Jadilah pemimpin yang loman dan jangan pelit untuk merayakan keberhasilan orang lain. 
kata kuci ERKAM: TERORGANISIR, BERKELANJUTAN DAN MENCIPTAKAN PERUBAHAN. 

Dan terkait dengan kepemimpinan ada beberapa Kata kunci yang disampaikan oleh bapak Dr. Yudi Hariyono hari ini:

JADILAH PEMIMPIN YANG:
- DISUKAI KETIKA ADA
- DIRIDUKAN KETIKA TIDAK ADA
- DIKENANG STELAH TIDAK ADA

DAN JANGAN JADI PEMIMPIN YANG KEBERADAANNYA DITAKUTI ATAU KEBERADAANNYA TIDAK DISUKAI.

KALAU JADI PEMIMPIN TIPE MANA YANG KAU PILIH? 

a. Pemimpin biasa: Yang cuma bicara
b. Pemipin Bagus: yang menerangkan
c. Pemimpin hebat : Yang mendemonstrasikan
d. Pemimpin yang agung yang dapat memberi inspirasi. 

Sebuah catatan kecil dari arena DDTK hari ke 4. kucatat biar kuingat dan kubagikan para sahabat semoga bermanfaat. 

Trenceng 6-10-2022

salam seeeee......mangattttt