SDULUR PEJUANG MADRASAH
Oleh: Komsiyah S
Kebersamaan selama seminggu untuk sama-sama dalam menimba ilmu dari para widia iswara dari Balai Diklat Keagamaan Surabaya dengan materi yang memang sangat melekat dengan tugas kita sehari hari.
Yang namanya menuntut ilmu itu bisa kepada siapa saja dan dimana saja, baik yang tersurat maupun yang tersirat. Dari apa yang kita lihat, kita amati atau kita rasakan.
Misalnya kita menjenguk atau melihat orang sakit kita dapat bersyukur bahwa Alloh memberikan kita kesehatan yang kadang kita lupa mesyukuriya dan bila kita menghitung betapa jumlah kenikmata,n kita pun tidak mampu menjumlahnya.
Dari orang yang yang diuji tidak sempurna akalya kita bisa mensyukuri kesempurna an akal kita yang harusnya bisa kita manfaatkan sebesar besarnya bukan hanya untuk diri kita, tapi juga untuk orang lain agar hidup kita lebih bermakna.
Kembali ke kegiata pelatihan peningkatan kompetensi Kepala Madrasah ini selain kita mendapatkan ilmu dari para widia iswara yang memang jadi sumur yang kita timba, tak kalah bermaknanya kita mendapatkan ilmu dari poro sedulur sesama peserta.
Saya sangat bersyukur ada kesempatan bisa berkumpul bersama dengan poro sdulur pejuang madrasah, saya lebih suka menyebut dengan istilah sdulur karena buat saya istilah tersebut bermakna konotasi ada hubungan yang lebih akrab dan ada keterikatan kekeluargaan.
Mungkin sebelum diklat ini kita ada yang sudah sangat kenal, baru kenal dan ada yang belum kenal sama sekali Tapi dengan kebersamaan ini telah membangun kekeluargaan dan semoga bisa bisa jadi wahaana memangun silaturrohim.
Dan tak kalah pentingnya kita tidak cuma kenal nama, tempat tugasnya tapi dari poro sdulur ini kita juga dapat ilmu yang sangat berharga karena beliau beliau adalah para nahkoda yang mengendalikan perahu besar yang bernama madrasah.
Karena itu mungkin tidak berlebihan bila para nahkoda ini saya sebut pejuang madrasah, karena mereka dengan berbagai daya upayanya memperjuangkan madrasah agar tetap bisa menghadapi berbagai tantangan, hambatan dan bagaimana bisa membawa perahu ini layarnya tetap mengembang dan bisa mencapai tujuannya.
Dari pergesekan pengalaman dan berbagi konflik yang bisa ada dimana saja dan kapan saja ini justru bisa menjadi ilmu berharga dari pelaku utama dalam pemecahan konflik. Dimanapun pasti ada sisi positif dan negatifnya, ada suka maupun duka, ada pro dan kontra, ada yang sejalan dan ada yang berseberangan bahkan ada yang tulus dan ada yang tidak.
Para pejuang madrasah pasti menghadapi tantangan yang mungkin sumber masalahnya bisa sama atau berbeda. tapi dampak yang dirasakan mungkin sama.
Rasa berat atau ringannya masalah yang kita rasakan bukan hanya karena sumer masalahnya tapi justru dipengaruhi oleh sudut padang kita dalam menyikapi masalah tersebut.
Tidak dipungkiri bila ada suatu permasalahan pasti akan mempengaruhi kenyamanan psikologis kita dan juga bisa pada sisi fisik kita.Tapi yakinlah bahwa sekagi kita iklas menjalani Insyaalloh jalan keluar pasti ada, terlebih dalam hal perjuagan kebaikan. Saya berdoa semoga Alloh memberikan kekuatan kepada kita semua. Amiin
Perjuangan lebih bermakna bila kita mengedepankan apa yang dapat kita berikan, bukan apa yang yang kita dapat.Huruf mulai a sampai z jadi wajar bila ada yang tidak sama dengan apa yang kita fikirkan. Kita jangan hanya berharap orang lain mengerti dan memahami kita tapi alangkah baiknya kita juga mengerti dan memahami dari sudut posisi mereka.
Selamat berjuang saudaraku para pejuang madrasah , semoga dengan kita memkirkan madrasah, Alloh justru akan menata kita dan anak cucu cita hidup yang lebih bermakna, saya yakin itu.
Trenceng, 8-10-2022.